Advertorial

Agar Suku Anak Dalam Mandiri, Anak Usaha Grup Astra Agro Lestari Dukung Budidaya Sereh Wangi 

Sudah jadi pengetahuan umum bahwa sebagian Suku Anak Dalam (SAD) telah keluar dari hutan untuk mulai bercocok tanam atau melakukan budidaya. 

Editor: Nurlailis
Ist
Anak Usaha Grup Astra Agro Lestari Dukung Budidaya Sereh Wangi 

TRIBUNJAMBI.COM - Sudah jadi pengetahuan umum bahwa sebagian Suku Anak Dalam (SAD) telah keluar dari hutan untuk mulai bercocok tanam atau melakukan budidaya. 

Hal ini merupakan tantangan tersendiri mengingat pola hidup SAD yang berpindah dan bergantung pada hasil hutan. 

Anak usaha Grup Astra Agro Lestari, PT Sari Aditya Loka (SAL) mencoba membantu dengan memberikan pengetahuan mengenai budidaya bagi mereka yang menginginkan.

Baca juga: PT SAL 2 Astra Agro Menguatkan Kemitraan Kesejahteraan Warga Lewat Sunatan Massal di Kuamang Kuning

Perusahaan menyediakan Agriculture Learning Centre (ALC) bernama Suluh Rimbo untuk masyarakat Suku Anak Dalam yang berada di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi. 

Kelompok SAD yang dikepalai Tumenggung Grip merupakan salah satu komunitas di Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) yang memanfaatkan ALC.

Sebagai informasi, warga SAD menanam sereh wangi di kebun Suluh Rimbo sebanyak 500 batang per rumpun. 

Di area tapak keluarga di TNBD menanam 200 batang per rumpun. 

Adapun lahan Suluh Rimbo hanya diperuntukkan untuk edukasi ketahanan pangan warga SAD, sedangkan zona tapak keluarga pemanfaatannya diserahkan TNBD ke warga SAD.

Anak Usaha Grup Astra Agro Lestari Dukung Budidaya Sereh Wangi
Anak Usaha Grup Astra Agro Lestari Dukung Budidaya Sereh Wangi (Ist)

Baca juga: Grup Astra Agro Lestari Buka Puasa Bersama Pimpinan Media di Jambi

“Suluh Rimbo menjadi solusi alternatif bagi kami dalam pengembangan ekonomi masyarakat SAD yang melibatkan banyak pihak. Tentunya, dalam setiap pengelolaan kebun tersebut melibatkan langsung masyarakat kami,” jelasnya pada Selasa (19/11/2024).

Grip menuturkan sejak 2023 warga SAD dari kelompoknya mulai menanam sereh wangi. 

Menurutnya Suku Anak Dalam mau menanam sereh wangi di lahan taman nasional sebagai obat penangkal nyamuk, serangga, dan beruk yang mengganggu tanaman pangan mereka.

Adapun sisa panen akan warga SAD jual ke Berkah Sereh Wangi (BSW) binaan pak Hendri Sumasto di Desa Pematang Kabau. 

PT SAL mendorong pemasaran produk olahan serai wangi oleh BSW seperti sabun cuci piring, minyak gosok, dan pewangi lantai agar menciptakan rantai pasok bagi UMKM dan warga SAD.

Hasil penjualan ada yang diberikan secara tunai atau dalam bentuk bantuan rutin ke warga SAD dalam upaya Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).

Tumenggung Grip menambahkan bahwa kelompoknya tetap menjalani ritual adat melangun sekalipun telah memiliki kebun. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved