Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 70,Penguatan Pendidikan Multikultural

TRIBUNJAMBI.COM- Berikut kunci jawaban PKN Kelas 9 Kurikulum Merdeka halaman 70.

Materi ini yang berkaitan dengan kerjasama Indonesia.

2. Indonesia merupakan Negara yang menganut demokrasi dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia. Selain itu pula,
Negara Indonesia dibangun atas dasar keberagaman yang sangat majemuk, dari suku, agama, ras, budaya, dan lainnya.

Namun, banyak isu-isu mengenai keagamaan, ras, dan suku yang erat kaitannya dengan isu intoleransi, ada pula perang saudara yang
hingga saat ini terjadi. Upaya apa yang harus dilakukan oleh Indonesia dalam menangani permasalahan tersebut sebagai
Negara majemuk di dunia?

JAWABAN

Indonesia memang menghadapi tantangan besar dalam menjaga harmoni di tengah kemajemukannya. Isu-isu intoleransi, konflik berbau SARA, bahkan perang saudara menjadi ancaman nyata bagi persatuan bangsa.

Berikut beberapa upaya yang perlu dilakukan Indonesia dalam menangani permasalahan tersebut:

1. Penguatan Pendidikan Multikultural:

Kurikulum yang Inklusif: Sistem pendidikan harus mengajarkan nilai-nilai toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, dan pemahaman akan keragaman budaya, agama, ras, dan suku bangsa Indonesia sejak dini.
Pelatihan Guru: Guru perlu dibekali dengan kompetensi multikultural agar mampu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mengajarkan siswa untuk menghargai perbedaan.
Program Pertukaran Pelajar: Memfasilitasi program pertukaran pelajar antardaerah dan antarbudaya untuk meningkatkan pemahaman dan toleransi.
2. Penegakan Hukum yang Tegas dan Adil:

Menindak Tegas Pelaku Intoleransi: Pemerintah harus menindak tegas pelaku intoleransi dan kekerasan bermotif SARA sesuai hukum yang berlaku, tanpa pandang bulu.
Reformasi Hukum: Melakukan reformasi hukum yang menjamin perlindungan hak-hak minoritas dan kebebasan beragama serta berekspresi.
Penguatan Aparat Penegak Hukum: Meningkatkan kapasitas dan profesionalitas aparat penegak hukum dalam menangani kasus intoleransi dan konflik sosial.
3. Peran Aktif Pemerintah dalam Mempromosikan Toleransi:

Kampanye Publik: Meluncurkan kampanye publik yang masif dan berkelanjutan untuk mempromosikan toleransi, persatuan, dan perdamaian.
Dialog Antarumat Beragama: Memfasilitasi dialog antarumat beragama dan tokoh masyarakat untuk membangun saling pengertian dan mencegah kesalahpahaman.
Penguatan Kelembagaan: Memperkuat peran lembaga-lembaga yang bertugas menjaga kerukunan antarumat beragama, seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
4. Peran Media yang Bertanggung Jawab:

Literasi Media: Meningkatkan literasi media masyarakat agar mampu menyaring informasi dan tidak mudah terprovokasi oleh berita hoax dan ujaran kebencian.
Kode Etik Jurnalistik: Mendorong media untuk mematuhi kode etik jurnalistik dan menghindari penyebaran berita yang dapat memicu konflik SARA.
Kerja Sama dengan Pemerintah: Membangun kerja sama antara pemerintah dan media dalam menyebarkan informasi yang akurat dan mempromosikan perdamaian.
5. Penguatan Ekonomi dan Kesejahteraan:

Pembangunan yang Merata: Pemerintah harus memastikan pembangunan ekonomi yang merata ke seluruh wilayah Indonesia untuk mengurangi kesenjangan sosial dan kecemburuan antar daerah.
Pemberdayaan Masyarakat: Melakukan program pemberdayaan masyarakat, khususnya di daerah rawan konflik, untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi potensi konflik.
6. Pemanfaatan Teknologi:

Media Sosial: Memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan toleransi serta melawan ujaran kebencian dan radikalisme.
Platform Digital: Mengembangkan platform digital yang inklusif dan mempromosikan dialog antarbudaya.
7. Kerja Sama Internasional:

Berbagi Pengalaman: Belajar dari negara-negara lain yang berhasil mengatasi konflik dan membangun masyarakat yang toleran.
Bantuan Internasional: Memanfaatkan bantuan internasional untuk program-program yang mendukung perdamaian dan toleransi.
Kesimpulan: