Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 4 November 2024 - Ketaatan yang Membawa Kehidupan

Bacaan ayat: Roma 5:19 (TB)  Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 4 November 2024 - Ketaatan yang Membawa Kehidupan

Bacaan ayat: Roma 5:19 (TB)  Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

"Panjang umur ya, sehat selalu.", demikian ucapan selamat yang seringkali diucapkan ketika seorang teman berulang tahun.

Mengapa? Bukankah ada begitu banyak harapan lain? Pertama, secara alamiah usia tidak bisa dipisahkan dengan waktu.

 Berulang tahun berarti waktunya bertambah, maka harapannya akan terus bertambah. Logis, jika panjang umur menjadi sebuah doa. Kedua, terkait dengan waktu yang dijalani.

Harapan terbaik adalah sehat. Akan dirasa berat jika panjang umur namun diisi dengan penderitaan. Ketiga, secara terselubung dalam diri banyak orang, tersembunyi rasa takut dengan kematian. Berbagai hal diupayakan agar tetap hidup, sebab hidup itu indah. 

Menimbang ketiga kemungkinan jawaban tersebut, sebenarnya kita dibawa pada fakta bahwa Allah sebenarnya sejak awal merancang kehidupan, bukan kematian. Allah merancang manusia manusia hidup kekal bersama dengan Dia. 

Dalam kekekalan menjadi patner memelihara ciptaan yang lain. Sayangnya, manusia memberontak dan tidak taat kepada Allah, sehingga rancangan tersebut rusak dan berakhir pada kematian. Senyata kehidupan sebagai rancangan Allah, demikian juga senyata kematian sebagai akibat manusia memilih tidak taat dan jatuh dalam dosa. 

Paulus memberikan pengajaran bahwa, "Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar."

Sebagaimana karena ketidaktaatan manusia pertama membuat manusia jatuh dalam dosa, semua manusia tanpa terkecuali; demikian juga Allah memakai ketaatan Satu 

Orang yaitu Yesus untuk membuat manusia diselamatkan dengan dibebaskan dari dosa. Hanya yang tidak berdosa, yang bisa membebaskan manusia dari dosa.

Itu sebabnya Allah merancang penyelamatan dengan menjadi manusia dalam rangka menyelesaikan kematian dan memulihkan rancangan pada maksud awal Allah ketika merancang kehidupan. 

Bagi sebagian orang yang telah terbiasa untuk berfikir dengan pikiran yang berdosa, rancangan ini terasa terlalu naif (bodoh, tidak masuk akal). Hal ini wajar terjadi, mengingat dosa telah merusak segalanya. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved