Istri Sendiri Tidak Tahu Suaminya Anggota Satuan Rahasia di Kopassus yang Misterius

Nah, saking sifatnya sangat rahasia, ada kisah bahwa istri anggota Kopassus sendiri tidak mengetahui bahwa suaminya merupakan anggota satuan rahasia

Editor: Duanto AS
ISTIMEWA
Kopassus, pasukan elite TNI AD yang berbaret merah. 

Sebenarnya pada 1979, Benny yang waktu itu menjabat Kepala Pusat Intelstrat sudah pernah menyampaikan kerisauannya kepada Sintong soal makin meningkatnya ancaman teror.

Ketika itu ABRI belum punya pengalaman memadai menghadapi musuh berwujud terorisme.

Hasil dari pertemuan itu, Benny meminta Sintong mempersiapkan pembentukan sebuah pasukan anti-teror.

Lalu Benny memberi kesempatan kepada Sintong melakukan studi banding ke luar negeri, Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat.

Sintong kemudian melakukan studi di tiga negara jtu.

Dalam perkembangan lanjutannya, Den-81 sempat mengalami penyesuaian.

Pada era 1995-2001, Den-81 dimekarkan menjadi Grup 5 Anti-Teror. 

Barulah pada  2001, satuan ini mengalami reorganisasi menjadi Satuan 81 Penanggulangan Teror alias Sat-81 Gultor.

Secara organisatoris, Gultor langsung dibawah komando Danjen Kopassus.

Jabatan komandan Sat-81 diisi perwira berpangkat kolonel.

Kualifikasi perekrutan sejak awal

Proses rekrutmen Gultor dimulai sejak seorang prajurit selesai mengikuti pendidikan para dan komando di Batujajar. 

Dari sini, mereka akan ditempatkan di satuan tempur Grup I dan Grup 2.

Baik untuk orientasi atau guna mendapatkan pengalaman operasi.

Sekembalinya ke markas, prajurit tadi ditingkatkan kemampuannya untuk melihat kemungkinan promosi penugasan ke satuan antiteror.

Untuk antiteror, pendidikan dilakukan di Satuan Latihan Sekolah Pertempuran Khusus, Batujajar.

Kualifikasi tambahan diberikan berupa free fall, sniper, pendaki serbu, pertempuran jarak dekat, perang kota, gerilyawan lawan gerilyawan, selain militer dan antiteror. Total pendidikan sekitar enam bulan.

Dalam penugasan, Sat-81 bergerak dalam unit kecil yang disebut Seksi berkekuatan 10 orang atau Unit 4-5 orang.

Untuk penyamaran, Sat-81 tidak mengenakan tanda kepangkatan di lapangan.

Dengan informasi yang serba terbatas, diperkirakan Sat-81 saat ini berkekuatan 1000-an personel. Masa penugasan juga ketat, maksimal berusia 22-23 tahun.

Satgultor dilatih untuk bergerak dalam unit kecil, dengan durasi sangat cepat, bukan lagi dalam hitungan jam, tapi menit.

Tapi jika yang dihadapi pasukan gerilya, bukan Satgultor yang dikirimkan.

Namun satuan lainnya seperti Grup 1 dan Grup 2 (kualifikasi para komando), atau Grup 3 (Sandi Yudha, operasi senyap).

Dalam perkembangan terkini, Sat-81 tidak menggunakan nama 'Gultor' lagi, melainkan Sat-81 Kopassus. (*)

Baca juga: Kisah Tim Nanggala Kopassus Pakai Sandi Susi, Umi dan Tuti, Akhirnya Bikin Musuh Babak Belur

Baca juga: Kisah Kernet Bus Jadi Kopassus, Praka Jingko Bikin Bangga Indonesia di Dunia Militer Internasional

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved