Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen 25 Oktober 2024 - Kepedulian yang Tergerus Kemajuan Zaman
Bacaan ayat: Markus 10:48 (TB) Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
Renungan Harian Kristen 25 Oktober 2024 - Kepedulian yang Tergerus Kemajuan Zaman
Bacaan ayat: Markus 10:48 (TB) Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
Oleh Pdt Feri Nugroho
Bartimeus buta. Apa yang masih bisa diharapkan dalam hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, ia harus mengemis.
Ia mencoba menarik perhatian orang-orang yang lalu lalang demi sekerat roti, atau apalah yang bisa dipakai untuk mengisi perut.
Triknya sederhana, "Kasihanilah saya!".
Alhasil beberapa orang melirik. Bisa jadi dalam hati mereka merasa kasihan. Namun terdapat paham bahwa orang yang cacat seperti Bartimeus buta, diyakini sedang menjalani hukuman Tuhan.
Merekapun berlalu. Beberapa yang lain melempar roti sebagai tanda kemanusiaan semata; tanpa rasa, tanpa iba.
Yang bisa dilakukan Bartimeus hanya mengasihani diri. "Kasihanilah saya!", demikian serunya berulang-ulang.
Jika Bartimeus ada hari ini, bisa jadi ia akan menjadi sasaran pembuatan konten!
Tiba-tiba terjadi keramaian. Orang-orang berlarian, mereka berduyun-duyun mengikuti Seorang Guru.
Sayup-sayup teriakan mereka terdengar oleh Bartimeus. "Yesus? Bukankan Ia sedang ramai diperbincangkan banyak orang karena kebaikan hati-Nya?", demikian Bartimeus mencoba bangkit.
"Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Seruannya parau, tertelan hiruk pikuk keramaian. Bartimeus tidak putus asa. Ia makin keras berseru.
"Anak Daud, kasihanilah aku!" Seruannya justru mengganggu banyak orang. Mereka marah dan memintanya untuk diam.
Ia tidak peduli. Ia terus berseru dengan secuil harapan bahwa Yesus mendengar.
Benar saja, tiba-tiba kerumunan terhenti dan Sang Guru berseru, "Panggillah dia!".
Betapa girang Bartimeus ketika orang-orang menyatakan bahwa Guru memanggilnya.
Ia berupaya sekuat tenaga untuk bangkit dan mendekat, dituntun orang-orang yang ada disekitarnya.
"Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" sang Guru bertanya.
Pertanyaan ini terdengar aneh. Jelas bahwa Bartimeus buta, mengapa harus ditanyakan apa yang dikehendaki? Meskipun demikian, dengan tegas Bartimeus menjawab, "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" Dan Bartimeus pun melihat.
Ada banyak Bartimeus-Bartimeus disekitar kita yang menanti dalam harapan. Dimana kita? Jika jujur, masing-masing sedang sibuk dengan diri sendiri.
Ruang tunggu sunyi, ketika masing-masing sibuk dengan dunia mayanya. Jalanan bising ketika masing-masing fokus pada tujuan masing-masing. Hampir setiap orang merasa cukup dengan berbagai fasilitas yang dimiliki sehingga merasa tidak memerlukan orang lain!
Padahal manusia diciptakan untuk menjadi penolong yang sepadan untuk orang lain. Tidak baik jika sendirian. Manusia memerlukan patner dalam setiap karya-karyanya.
Yesus tampil dengan sikap proaktif untuk peduli. Ia peka dengan suara parau Bartimeus yang mulai kehilangan harapan. Ia fokus pada Bartimeus sehingga menanyakan kebutuhannya. Ia membangun komunikasi yang hangat dengan Bartimeus.
Tidak ada kata terlambat untuk mengevaluasi diri. Jadilah orang-orang yang peduli. Kadang memang merepotkan. Namun ketika tulus melakukannya, maka tidak ada kata repot. Amin
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang
Daftar Ketua, Waka dan Komisi di DPRD Provinsi Jambi Periode 2024-2029 |
![]() |
---|
Ini Alasannya Warga Sekoja Tolak Pendirian Minimarket di Seberang Kota Jambi |
![]() |
---|
Jejak Bisnis Bos Kartel Narkoba di Jambi, Judi Togel Milik Anak Buah Helen Cs |
![]() |
---|
Pj Wali Kota Sampaikan Nota Pengantar dan Nota Keuangan Rancangan APBD Kota Jambi Anggaran 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.