Viral Kisah Kakak-Adik Mantan TKI Dikurung di Kandang Kambing, Kini Dibawa Berobat ke RSJ Bogor

Sebuah video yang memperlihatkan kakak-adik mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sukabumi, Jawa Barat, yang dikurung dalam kandang kambing, menjad

|
ist
Viral Kisah Kakak-Adik Mantan TKI Dikurung di Kandang Kambing 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah video yang memperlihatkan kakak-adik mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sukabumi, Jawa Barat, yang dikurung dalam kandang kambing, menjadi viral di media sosial. 

Kejadian tersebut terjadi di Kampung Bendungan, Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi.

Video itu diunggah oleh akun Instagram @polres.sukabumi_ pada Rabu (16/10/2024). 

Di awal video, terlihat Kapolsek Lengkong, Iptu Bayu Sunarti Agustina, yang mencoba membujuk Hamdan (36) dan Samsudin (32) untuk bersedia dibawa berobat.

Iptu Bayu dengan sabar meyakinkan Samsudin agar tidak perlu memikirkan biaya pengobatan, seraya memberikan semangat agar keduanya bisa sembuh dari gangguan jiwa yang mereka alami.

"Nggak usah mikirin duit, yang penting berobat biar sembuh," ujar Iptu Bayu.

Setelah mendapat bujukan, akhirnya kakak-adik tersebut bersedia diajak untuk berobat. 

Bangunan sempit yang mengurung mereka pun dibongkar, dan keduanya dibawa untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa dr H Marzoeki Mahdi (RSJMM) Bogor.

Hingga Kamis (17/10/2024), video ini telah dilihat ribuan kali oleh warganet, yang juga memberikan apresiasi kepada Iptu Bayu atas peran aktifnya dalam menangani kasus tersebut.

Kakak ipar Hamdan dan Samsudin, Rahmat Sangkuy (45), menjelaskan bahwa gangguan jiwa yang dialami kakak-adik ini bermula ketika mereka kembali dari Malaysia setelah bekerja di sana. 

Hamdan mengalami gangguan jiwa akibat kecelakaan, sedangkan Samsudin menunjukkan tanda-tanda Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tak lama setelah pulang pada 2019.

Karena khawatir akan keselamatan orang lain, keluarga memutuskan untuk mengurung mereka di dalam ruangan kecil berukuran sekitar 2 x 1 meter, yang mirip kandang kambing, selama hampir lima tahun. 

Meski sudah diobati di Puskesmas secara rutin, kondisi keduanya tidak kunjung membaik.

"Kemampuan kami hanya membeli obat satu atau dua tablet setiap kali," kata Rahmat.

Menurut Kepala Puskesmas Purabaya, dr. Sudira Efendi, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Hamdan dan Samsudin sebenarnya tidak membahayakan, meskipun Samsudin terlihat lebih atraktif. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved