Terungkap Latar Belakang Guru Gembul, Viral Usai Debat dengan Muhammad Nuruddin

Guru Gembul menjadi perbincangan hangat setelah debat dengan Muhammad Nuruddin, penulis buku sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Daarul Archam, Tanger

istimewa
Guru Gembul 

Sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan muridnya, ia pun membuat konten video di YouTube.

Selain aktif di media sosial, Guru Gembul juga menulis beberapa buku, antara lain 50 Muslim Paling Berpengaruh Dalam Sejarah Peradaban Islam-Sejarah Islam yang Disembunyikan, Beyond Belief: FACT or FICTION, dan Guru Gembul Bicara Pendidikan.

Lahir di Bandung pada tahun 1985, Guru Gembul kini berusia 39 tahun.

Mengakui Kekalahan

Melalui postingan Instagram, Guru Gembul memberikan tanggapannya terkait debat dengan Muhammad Nuruddin. Ia dengan jujur mengakui kekalahannya.

"Jika berbicara dalam konteks menang dan kalah, saya tidak bisa menyangkal bahwa saya memang kalah dalam debat tersebut," ungkap Guru Gembul.

Menurutnya, Muhammad Nuruddin lebih siap dalam hal referensi, penyampaian logika, serta pemahaman kaidah keilmuan.

"Ustaz Nuruddin lebih unggul dalam segala aspek, sementara saya tidak siap karena beberapa alasan," tambahnya.

Baca juga: Lagi, Komunitas Jawa Dukung dan akan Menangkan Rahman-Guntur di Pilwako Jambi

Guru Gembul menyatakan bahwa dirinya tidak akan mencari-cari alasan atas kekalahan itu.

Sebaliknya, ia menyatakan kekalahan tersebut sebagai bagian dari proses belajar, meskipun menyakitkan.

Namun demikian, Guru Gembul menegaskan bahwa keyakinannya terhadap Allah SWT dan akidah Islam tetap teguh.

Ia memilih untuk tidak membahas masalah ini dalam ranah ilmiah atau debat-debat publik.

"Saya berpegang teguh bahwa akidah terkait zat dan sifat Allah sudah final, meskipun ada yang mampu menunjukkan dalil yang berbeda, saya akan pertimbangkan. Namun, hingga saat ini, saya masih percaya bahwa Allah tidak bisa dijangkau dengan akal pikiran manusia," katanya.

Guru Gembul pun menegaskan bahwa meskipun mengalami kekalahan, ia tidak akan mundur dari visinya untuk berkontribusi pada perkembangan bangsa.

Ia bercita-cita menjadi agen kebangkitan agama dan berharap Indonesia bisa menjadi negara adidaya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved