DPRD Provinsi Jambi Minta Evaluasi Pihak Sekolah Usai Pagar SMKN 1 Ambruk

Rubuhnya pagar SMKN 1 Kota Jambi yang menyebabkan korban jiwa menarik perhatian serius anggota DPRD Provinsi Jambi.

Tribunjambi.com/Abdullah Usman
Pagar SMKN 1 Jambi roboh memakan korban jiwa, Jumat (4/10) 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Rubuhnya pagar SMKN 1 Kota Jambi yang menyebabkan korban jiwa menarik perhatian serius anggota DPRD Provinsi Jambi.

Salah satu anggota DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirats, meminta pemanggilan pihak sekolah SMKN 1 Kota Jambi terkait insiden tersebut. Ia menyoroti pengaduan dari camat dan RT setempat mengenai dugaan kelalaian.

“Ini adalah bencana, dan kita seharusnya tidak menunggu hingga terjadi hal seperti ini untuk menyadari adanya kelalaian,” ujar Ivan pada Senin (7/10/2024).

Ivan juga mengungkapkan telah menyampaikan kepada Pjs Gubernur Jambi, Sudirman, untuk segera mengambil tindakan jika terbukti ada kelalaian dari pihak sekolah. “Kepala SMK harus dievaluasi jika memang ada kelalaian,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya perbaikan segera bagi sekolah-sekolah dengan bangunan tua. Tembok pagar SMKN 1 akan diperbaiki menggunakan dana BTT (Bantuan Tanggap Darurat). “Kita sudah berkoordinasi dengan Pjs Sudirman mengenai perbaikan tembok tersebut,” tambahnya.

Ketua RT 25 Kelurahan Simpang 4 Sipin, Suherri, melaporkan bahwa insiden ini menewaskan empat orang, di mana tiga di antaranya meninggal dunia dan satu lainnya mengalami patah tulang. Tembok yang ambruk, sepanjang sekitar 20 meter dan setinggi 3 meter, telah terlihat miring sejak lama.

“Tiga yang meninggal adalah dua anak-anak berusia 5 dan 7 tahun, serta seorang remaja berusia 16 tahun yang melintas menggunakan sepeda motor,” kata Suherri di lokasi kejadian.

Ia menjelaskan bahwa evakuasi korban berlangsung sulit karena panjangnya tembok yang ambruk, sehingga membutuhkan waktu hingga korban berhasil dibawa ke RSUD.

Jauh sebelum insiden ini, Suherri mengaku telah beberapa kali melaporkan kondisi pagar kepada pihak sekolah, namun tidak mendapatkan respons yang memadai. “Kami sudah mengadu ke kepala sekolah yang lama dan yang baru, tetapi tidak ada tindak lanjut,” ujarnya.

Suherri juga mengungkapkan bahwa pihak sekolah beralasan tidak memiliki anggaran untuk perbaikan, yang membuatnya merasa kecewa. “Dengan kejadian ini, kami sangat kecewa dengan pihak sekolah, hingga menimbulkan korban jiwa. Bahkan rumah warga juga mengalami kerusakan akibat insiden itu.”

Ia mengingatkan bahwa masih ada bagian tembok lain yang dalam kondisi serupa dan berpotensi membahayakan. “Jika tidak segera ditangani, bisa terjadi lagi insiden seperti ini,” tutupnya.

Baca juga: Viral Bripka Komarudin Nyambi Jualan Pentol, Omzet Capai Rp 15 Juta Sebulan: Peminatnya Banyak

Baca juga: Bawa Program Super Tangguh, Fadhil-Bakhtiar Rencanakan Bangun Kebun Binatang

Baca juga: Viral Bocah Pamer Mobil Mewah Diduga Anak Pejabat BUMN, Pihak Perusahaan Klarifikasi

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved