Pengamat Nilai Pilwako Jambi Diberi Warna Baru dengan Kehadiran Anak Muda

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Akademisi Universitas Islam Negeri atau UIN STS Jambi yang juga pengamat hukum dan politik Jambi Doktor Anggi Purnama Harahap mengatakan bahwa pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Jambi 2024 akan memiliki warna baru.

Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Jambi yang saat ini sudah ada tiga pasang bakal calon digadang-gadang berpasanganan berlaga memperebutkan kursi Walikota dan Wakil Wali Kota Jambi, yaitu Maulana-Diza Aljosha Hazrin, Budi Setiawan-Eko Setiawan, dan H Abdul Rahman-Guntur Muchtar.

Selain 3 pasangan bakal calon tersebut, tentu tidak tertutup kemungkinan bagi setiap orang yang memiliki hak konstitusionalnya untuk dapat dipilih sebagai pasangan Walikota dan Wakil Walikota Jambi periode 2024-2029.

"Dalam Pilkada Kota Jambi 2024 kali ini, saya berpendapat akan terjadi persaingan yang ketat dan penuh warna. Para pemilih di Kota Jambi dihadapkan pada pilihan yang signifikan, dan keputusan mereka akan menentukan arah masa depan kota ini. Visi dan misi dari setiap pasangan calon tentu akan menjadi sorotan utama dalam beberapa bulan ke depan," kata alumni Doktoral Universitas Trisakti, Rabu (31/7/2024).

Baca juga: Viral Seorang Anak Jualan Tahu Bulat, Tak Bisa Lanjutkan Sekolah Karena Biaya

Baca juga: Progres Tol Bayung Lincir-Tempino sudah 92,5 Persen, Gubernur Jambi Berharap Selesai Tepat waktu

Menurutnya, bukan hal yang baru dan bukan hal yang tabu jika dalam proses seleksi dan rekrutmen pemimpin melalui penyelenggaraan Pilkada 2024 bermunculan pemimpin-pemimpin muda yang terjun langsung ke kancah politik untuk mengabdikan dirinya demi membangun daerahnya dengan penuh pengabdian dan dedikasi yang tinggi.

Disamping itu majunya pemimpin-pemimpin muda dalam kontestasi demokrasi baik yang bersifat nasional maupun lokal Jambi adalah bentuk partisipasi politik yang nyata sebagai syarat, indikator dan elemen yang paling fundamental demokratisnya sebuah penyelenggaraan pemilu atau Pilkada.

Terlebih pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, dimana jumlah penduduk Indonesia 70 persennya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30 persen merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.

Hal ini merupakan sebuah tantangan masa depan untuk segera dijawab oleh para pemimpin dengan mempersiapkan generasi muda di segala sektor pembangunan, termasuk dalam hal kepemimpinan politik.

Banyaknya calon calon pemimpin muda yang memiliki keinginan untuk hadir di masyarakat dalam membangun daerah merupakan hal yang tidak dapat terelakkan. Hal ini merupakan hal yang positif dan bukan sebuah kemunduran dalam politik.

Anak muda merupakan masa depan dan penuh dengan ide-ide yang segar. Tentu, bimbingan dari senior, para tetua, maupun orang tua merupakan panduan yang nyata bagi anak muda untuk mendukung ide dan gagasan mereka. Ruang politik jelas membutuhkan anak-anak muda untuk dapat berpartisipasi serta hadir untuk membangun masyarakat.

Pilkada merupakan kesempatan yang bagus bagi para anak muda untuk memberikan sumbangsihnya dalam membangun daerah. Tidak semua anak muda dapat dengan mudahnya memperoleh tiket politik. Banyak anak muda yang berprestasi dan matang dalam organisasi berjuang untuk dapat masuk dalam ruang politik ini.

Baca juga: 5 Siswa-siswi Kota Sungai Penuh Wakili Provinsi Jambi di Ajang OSN

Sehingga, tidak serta merta kita harus meremehkan dan menganggap kecil perannya, toh anak muda jua yang dahulu mendorong Soekarno-Hatta untuk memproklamasikan Republik ini.

Bagaimana dengan Pilkada Jambi 2024 kali ini? sangat memungkinkan untuk munculnya para bakal calon yang siap untuk menyatakan dirinya sebagai calon walikota dan wakil walikota.

"Namun, saya menilai banyak potensi anak-anak muda dengan segala prestasi dan pengalamannya untuk dapat mencalonkan dirinya," kata Anggi.

Sampai saat ini, salah satu bakal calon muda yang menarik perhatian yaitu Diza Aljosha Hazrin (Diza) menjadi magnet bagi kaum muda