Karhutla di Sarolangun
Karhutla di Sarolangun, Manggala Agni: Jenis Gambut, Semak Belukar dan Kebun Sawit Tak Terurus
Karhutla di Sarolangun, Provinsi Jambi merupakan semak belukar dan kebun kelapa sawit.
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Darwin Sijabat
SAROLANGUN, TRIBUN - Peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Desa Lubuk Kepayang, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi merupakan semak belukar dan kebun kelapa sawit.
Kebun tersebut diketahui sudah lama tidak diurus oleh pemiliknya.
Adapun luasan lahan yang terbakar tersebut yakni seluas 40 hektare yang diketahui milik masyarakat.
Kebakaran tersebut membuat petugas gabungan dari Manggala Agni, TNI-Polri, dan masyarakat setempat sedikit kewalahan.
Sebab mereka memadamkan api itu sudah memasuki hari ketiga, termasuk pendinginan.
Dari laporan tim Manggala Agni Daops Sumatera XIII Sarolangun, lahan yang terbakar merupakan semak belukar dan lahan sawit milik masyarakat yang tidak terurus lagi.
Kepala Manggala Agni Daops Sumatera XIII Sarolangun, M. Hakim, membenarkan Karhutla tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Air Hitam, Desa Lubuk Kepayang.
Baca juga: Jambi Siaga Darurat Karhutla, Al Haris Minta Waspada Dampak Buruknya
Baca juga: Antisipasi Karhutla, Edi Purwanto Minta Semua Pihak Sinergitas dan Komitmen
"Nampaknya lahan yang terbakar merupakan semak belukar dan kebun sawit yang tak lagi terurus, luasnya mencapai 40 hektare."
"Jenis lahan gambut, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam melakukan pemadaman," kata M. Hakim, Rabu (24/7/2024).
Ia juga menyebut, hari ini memasuki hari ketiga tim Manggala Agni sudah melakukan pemadaman dan pendinginan, dan hari ini masih dilakukan pendinginan.
Dalam melakukan pemadaman, pihaknya terkendala dengan arah angin yang berubah-ubah, ditambah spot-spot api yang terpisah-pisah.
Sehingga saat ini selain melakukan pemadaman, pihaknya juga melakukan penyekatan kepada api agar tidak menjalar ke tempat lain.
"Kendala kita kadang arah angin yang kerap berubah-ubah, ditambah spot-spot api yang terpisah-pisah."
"Selain terus melakukan pemadaman, kami juga lakukan penyekatan kepada api agar tidak terus melebar," ungkapnya.
Dalam melakukan pendinginan, tim Manggala Agni dibantu oleh pihak TNI-Polri dan masyarakat setempat. (Tribunjambi.com/ Hasbi Sabirin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.