Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 11 Juli 2024 - Berkata Benar, Bertindak Benar

Bacaan ayat: Amsal 19:5 (TB) Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar.

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 11 Juli 2024 - Berkata Benar, Bertindak Benar

Bacaan ayat: Amsal 19:5 (TB) Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar.

Oleh Pdt Feri Nugroho

Saat ini, apa yang terjadi di meja hijau tidak lagi tersembunyi. Secara live, setiap orang bisa menyaksikan jalannya persidangan. Setiap bukti diselidiki, setiap saksi dikonfirmasi untuk menguji kebenaran alur peristiwa yang terjadi. Para hakim bertindak sebagai wakil Tuhan di bumi.

Mereka memakai palu sebagai simbol kekuasaan untuk menjatuhkan vonis: bersalah atau tidak bersalah. Sering penyaksi proses persidangan dibuat gemas, keki atau jengkel ketika seorang saksi berbelit dalam memberikan keterangan.

Seringkali terlihat jelas bahwa keterangan yang diberikan telah tertata dan rekayasa yang berupaya menyimpangkan jalannya peristiwa di TKP. Entah karena dibayar atau diseting oleh pihak tertentu demi kepentingan tertentu.

Para penyaksi persidangan akan geleng-geleng kepala sambil bergumam, "Berani sekali dia berbohong! Kelihatannya ia tidak takut pada Tuhan yang tidak mungkin bisa dibohongi."

Jujur, dusta atau bohong adalah fenomena kehidupan yang nyata. Entah dengan motif benar atau salah; keuntungan atau kepentingan. Yang pasti bohong bisa dilakukan siapa saja.

Bahkan seekor ular jenis tertentu, demi menyelamatkan diri, dapat berpura-pura mati dengan menebar bau busuk agar pemangsa enggan memakannya. Setelah pemangsa pergi, ular akan segera melarikan diri.

Penulis Amsal mengajak kita untuk sadar, bahwa "Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar." Pernyataan ini serius, bahwa tidak mungkin bohong akan tenang dalam hidupnya. Kebohongan pasti akan berbuahkan hukuman. Dalam hal ini, kita hanya perlu paham bahwa Tuhan tidak mungkin bisa dibohongi.

Ingat cerita Ananias dan Safira yang bersepakat berbohong; hasilnya?

Hukuman mati, saat itu juga! Persoalannya hari ini terlihat sebuah kebohongan dapat terlindungi, entah karena waktu atau karena ahli dalam menyembunyikan! Yang pasti, setiap orang perlu paham bahwa Tuhan tidak akan pernah bisa dibohongi. Dia tahu apa yang sedang terjadi, secara tersembunyi sekalipun.

Dia adil maka hukuman pasti berlaku, entah hari ini, esok atau di lain hari.

Memahami hal demikian, betapa serius dan sungguh-sungguhnya kita harus hidup. Kebenaran akan selalu tampil sebagai pemenang. Tentu kebenaran yang benar adalah kebenaran yang sesuai kenyataan.

Tempatkan Tuhan sebagai Hakim atas kehidupan. Ini akan menolong kita untuk terus berkata benar dan bertindak benar. Andaipun harus dibohongi oleh orang lain, kita akan tetap cerdas dalam merespon. Ketika orang lain berbohong, itu urusan dia dengan Tuhan, bukan urusan kita. Maka jangan jadikan sebagai urusan kita. Tetaplah benar, apapun yang terjadi. Amin

     Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved