Kejanggalan pada Luka Siswa SMP di Padang, Diduga Dianiaya Polisi Sebelum Tewas

Sederet kejanggalan pada luka di tubuh Afif Maulana (13), siswi SMP di Padang yang meninggal diduga disiksa anggota polisi.

Editor: Suci Rahayu PK
Shutterstock/Kompas.com
ILUSTRASI Penganiayaan 

Siswi SMP diduga dianiaya polisi

TRIBUNJAMBI.COM - Sederet kejanggalan pada luka di tubuh Afif Maulana (13), siswi SMP di Padang yang meninggal diduga disiksa anggota polisi.

Afrinaldi, ayah dari Afif Maulana mengungkapkan sejumlah kejanggalan terkait kematian putranya. Afif ditemukan tewas di Sungai Kuranji, dekat jembatan di Jalan Bypass, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (9/6/2024) siang.

Afrinaldi mengatakan bahwa ada beberapa kejanggalan dalam kematian sang anak. Ia pun tak terima jika anaknya disebut meninggal karena jatuh dari jembatan.

Lantaran, luka yang ada di tubuh anaknya disebutnya bukan luka akibat terjatuh.

“Itu janggal menurut saya mengatakan anak saya jatuh. Dari kondisi badan udah jelas itu bukan luka jatuh, itu luka penganiayaan,” kata Afrinaldi dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (26/6/2024).

Ia juga merasa janggal dengan keterangan polisi yang mengatakan anaknya ditemukan 11 jam setelah meninggal dunia.

Baca juga: BREAKING NEWS - Beredar Video Sekelompok Gajah di Suban Tanjabbar Rusak Pondok dan Kebun Warga

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM BINAIYA Bali-Labuan Bajo sepanjang Juli 2024, Pilih Rute Langsung atau Transit

“Polisi bilang, ditemukannya (setelah meninggal dunia) 11 jam. Padahal anak saya kejadian jam 04.00 dini hari dan ditemukannya jam 11.00, sekitar 6 jam. Itu pun, di badan luka lebam. Bukan luka patah karena jatuh dari ketinggian,” ucap dia.

Menurutnya, orang yang jatuh dari jembatan tersebut akan mengalami patah tulang. Pasalnya, jembatan tersebut cukup tinggi dari sungai.

Air sungai juga cukup dangkal, hanya setinggi mata kaki orang dewasa dan banyak bebatuan.

Afrinaldi bilang, posisi Afif Maulana saat ditemukan juga tidak seperti orang jatuh, tapi seperti diletakkan.

“Itu kondisi ditemukannya bukan seperti orang jatuh, tapi seperti diletakkan, jadi telentang posisinya,” terang Afrinaldi.

Kasus ini bermula dari penemuan jasad siswa SMP berusia 13 tahun, Afif Maulana, di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (9/6/2024) siang.

Direktur LBH Padang Indira Suryani mengatakan bahwa AM diduga menjadi korban penganiayaan atau penyiksaan anggota polisi.

Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan LBH Padang, AM bersama rekannya ditangkap oleh anggota Sabhara Polda Sumbar yang melakukan patroli pada Sabtu (8/6) malam hingga Minggu dini hari. Mereka dituduh hendak melakukan tawuran.

Indira menduga, anak-anak dan pemuda yang ditangkap disiksa agar mengaku hendak melakukan tawuran. Mereka dipukul menggunakan rotan, ditendang, disetrum, hingga disundut rokok.

Bahkan, ada yang mengaku diminta menelan ludah polisi dan ciuman sesama jenis.

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: BREAKING NEWS - Beredar Video Sekelompok Gajah di Suban Tanjabbar Rusak Pondok dan Kebun Warga

Baca juga: Polda Jambi akan Hentikan Kasus Dugaan Manipulasi Data dan Suap Seleksi PPPK Kerinci

Baca juga: Belanda Kalah 2-3 dari Austria di Euro 2024, Tim Rangnick Menang usai Menanti Sejak 1990

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved