Advertorial

Percepatan Migrasi e-STDB, RSPO dan Setara Jambi Gelar Focus Group Discussion Para Pihak

Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) menjadi acuan bagi petani swadaya sawit untuk raih sertifikasi komoditas sawit. Pemerintah Republik Indonesia menar

Editor: Suci Rahayu PK
Ist
Foto bersama pada acara Focus Group Discussion yang digelar Yayasan setara dan RSPO di Luminor Hotel 6 Juni 2024. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) menjadi acuan bagi petani swadaya sawit untuk raih sertifikasi komoditas sawit. Pemerintah Republik Indonesia menargetkan percepatan migrasi STDB ke STDB elektronik (red: e-STDB) sebanyak tiga juta hingga kurun waktu dua tahun ke depan.

Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) bekerjasama dengan Yayasan Setara Jambi dan didukung Dinas Perkebunan Provinsi Jambi telah mengupayakan peningkatan kapasitas petani swadaya sawit langsung di tingkat tapak. Satu diantaranya adalah percepatan migrasi STDB menuju e-STDB.

RSPO yang merupakan asosiasi nirlaba yang menyatukan berbagai elemen penting dalam industri sawit dari hulu hingga hilir seperti petani swadaya sawit, Non Government Organization (NGO), perusahaan, pemerintah, serta investor.

Head of Smallhoders Program Global RSPO Guntur Cahyo Prabowo
Head of Smallhoders Program Global RSPO Guntur Cahyo Prabowo (Ist)

Untuk menjalankan prinsipnya di Provinsi Jambi, RSPO bekerjasama dengan yayasan Setara Jambi dalam menerapkan sawit berkelanjutan bagi petani swadaya. Upaya yang bukan instan, dimulai dari sosialisasi, pelatihan pengelolaan sawit secara berkelanjutan, pelatihan untuk pelatih serta sertifikasi di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Tebo, Tanjung Jabung Barat, dan Sarolangun.

RSPO mempunyai kerjasama ( MOU ) dengan pemerintah provinsi dengan tiga pemerintah kabupaten yaitu kabupaten Tebo, Tanjung Jabung Barat dan kabupaten Sarolangun.
Dengan MOU ini berpusat pada bagaimana membantu petani dapat tersertifikasi ISPO.

Dalam persyaratan ISPO, itu salah satunya dalam mencapai e-STDB," Ucap Guntur Cahyo Prabowo ( Head of Smallhoders Program Global RSPO).

Suasana acara Focus Group Discussion yang diadakan Yayasan Setara Jambi dan RSPO di hotel Luminor 6 Juni 2024
Suasana acara Focus Group Discussion yang diadakan Yayasan Setara Jambi dan RSPO di hotel Luminor 6 Juni 2024 (Ist)

" RSPO merasa bahwa e-STDB itu menjadi basis utama sebelum kemudian proses sertifikasi karena dia berbicara tentang pemetaan dari lahan tersebut, profil dari pekebunnya sendiri jadi itu sebenarnya line bersamaan dengan proses sertifikasi saling mendukung," Tambahnya.

Tentulah kenapa kita hari ini mengadakan acara ini karena benar benar punya audiensi karena ini juga mendukung program pemerintah pusat dalam mencapai dua setengah juta penduduk agar teregristrasi dengan e-STDB," Tuturnya.

Kami sepakat karena itu penting. Jadi RSPO sangat mendukung proses e-STDB sebagai basis utama dengan memastikan keberadaan mereka profilnya seperti apa jadi kita tau apa yang akan kita bantu," Pungkas Guntur.

Menindaklanjuti percepatan migrasi menuju e-STDB, Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Direktur PPHP Ditjenbun, Prayudi Syamsuri menghadiri Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh RSPO bekerjasama dengan Yayasan Setara Jambi di Ruang Aurduri, Hotel Luminor Kota Jambi pada kamis (6/6).

Penyerahan simbolis STDB oleh Kepela Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Ir Agus Rizal MM kepada Dirjenbun PPHP Lucky Lukmana Sukriya untuk dukungan e-STDB
Penyerahan simbolis STDB oleh Kepela Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Ir Agus Rizal MM kepada Dirjenbun PPHP Lucky Lukmana Sukriya untuk dukungan e-STDB (Ist)

“Saat ini percepatan migrasi STDB elektronik tidak harus didahului dengan sosialisasi. Selagi tujuannya untuk percepatan keberlanjutan dan persemakmuran rakyat, kita bisa pangkas birokrasi,” kata Prayudi.

Hal tersebut turut didukung oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi. Agusrizal, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi yang turut menjadi pemateri pada FGD tersebut menyampaikan dukungan langsung kepada lembaga yang membantu percepatan e-STDB petani swadaya sawit di Jambi.

“Kita akan gesa pekerjaan ini. Kita bantu semua stakeholder yang terlibat untuk migrasi menuju STDB elektronik. Penting sekali merapikan dokumen yang berkaitan dengan usaha perkebunan agar pemangku kebijakan dapat mengatur regulasi yang tepat guna,” tutur Agusrizal.

FGD yang dihadiri oleh Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Sarolangun, Tebo, Tanjung Jabung Barat, serta perwakilan petani swadaya tersebut menghasilkan rencana tindak lanjut percepatan migrasi di tiga kabupaten, yaitu Sarolangun, Tebo, dan Tanjung Jabung Barat. Ketiga kabupaten tersebut akan menggesa migrasi paling lambat pada bulan Juli 2024.

“Kami petani swadaya pada dasarnya ingin mematuhi peraturan dan regulasi yang ada. Namun, kadang ada kendala seperti komunikasi dengan dinas terkait, namun kini dapat dikomunikasikan dengan baik dengan difasilitasi Yayasan Setara Jambi,” papar Sulistyono, petani swadaya dari Sarolangun. (adv)

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Polwan Bakar Suaminya yang Polisi di Aspol Mojokerto, Kesal Korban Habiskan Uang Main Judi Online

Baca juga: Viral Diduga Cewek Panggilan Tewas Dibunuh di Kamar Kosan di Kota Baru Jambi, Korban Penuh Luka

Baca juga: HAR, Maulana dan Budi Setiawan Berebut Dukungan Parpol Jelang Pilwako Jambi, Wakil Menentukan

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved