Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Suroto Sempat Dengar Vina Cirebon Minta Tolong, Jarak Korban ke Motor 6 Meter, Eki Tidak Ada Reaksi

Saksi Suroto mendatangi korban laki-laki yang tergeletak di jalan, kondisinya masih pakai helm, talinya terikat, tapi kepala berdarah.

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
CAPTURE YOUTUBE
Suroto, sosok yang pertama kali mengecek kondisi Vina dan Eki di flyover 

TRIBUNJAMBI.COM, CIREBON - Pria bernama Suroto mengungkapkan kejadian 8 tahun silam, kondisi Vina dan Eki saat ditemukan di Flyover Talun, Cirebon, Jawa Barat.

Pada saat itu dia adalah Kasi Pemerintahan Desa Kecomberan Kecamatan Talun. Biasa dipanggil dengan sebutan Mandor Desa.

Dia menceritakan, masa itu dia selalu nongkrong di Polsek, dan koordinasi dengan kepolisian tentang kamtibmas. Sebab masa itu sering terjadi kasus kriminal di wilayahnya.

Pada pukul 21.00, ia masih keliling wilayahnya, termasuk juga flyover. "Masih aman, nggak terjadi apa-apa," ucapnya.

Dia kemudian balik lagi ke Polsek, ngobrol dengan para polisi yang ada di sana. Sekitar pukul 22.00, ada pengguna jalan yang datang, mengabarkan terjadi kecelakaan.

"Jadi langsung saya naik motor langsung ke lokasi kejadian yang disebutkan," ungkapnya, dikutip dari Youtube Dedi Mulyadi.

Dia menegaskan malam itu ia berangkat sendiri, tidak bersama dengan polisi. Petugas piket Polsek menyusul di belakangnya.

Vina semasa hidup
Vina semasa hidup (Ist)

"Mobil itu (mobil polisi) belakangan. Saya ketemu sama pak polisi di lokasi itu," jelasnya.

Ketika tiba di lokasi, ia melihat ada dua orang tergeletak, satu laki-laki dan satu perempuan.

Ada sepeda motor juga yang dilihatnya posisi tergeletak, yang berjarak sekitar 6 meter dari dua orang korban itu.

"Saya sampai lokasi, di situ sudah ada kerumunan pengguna jalan. Sudah banyak orang," ungkapnya.

Dia menanyakan kepada orang-orang yang berkerumun, semuanya saat itu menyebut kecelakaan.

Suroto kemudian mendatangi laki-laki yang tergeletak. Posisi korban itu pakai helm, kondisi talinya terikat.

Dia mencopot helm itu. Dilihatnya banyak darah yang mengucur. Dicoba mengajak bicara, tapi sudah tidak ada respons sama sekali.

"Pingsan atau meninggal, saya sendiri juga belum tahu. Tapi batin saya, wuh kayaknya sudah meninggal," ungkapnya. Dia kemudian memakaikan lagi helm korban pria itu.

Beberapa saat kemudian, ia mendengar suara perempuan, yang belakangan diketahui bernama Vina, meminta tolong.

"Saya dengar minta tolong itu perempuan," ungkapnya. Pada BAP, tertulis Suroto hanya mendengar korban merintih.

Didekatinya. Dilihatnya wajah perempuan itu lebam. Ada juga bekas luka, darah mengucur.

"Aduh kecelakaan sampai separah kayak gini ya," katanya, mengungkap pemikirannya saat itu.

Dia menyebut korban pria maupun wanita, sama-sama wajahnya lebam dan mengeluarkan darah dari kepala.

Tak lama kemudian, mobil patroli polisi datang.

Dua korban itu dimasukkan ke mobil untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit.

Suroto tak ikut lagi membawa ke rumah sakit. Dia mengakui saat itu memang dipanggil sebagai saksi dan diperiksa.

Kasus pembunuhan Rizky Rudiana dan Vina Dewi Arsita terjadi pada 27 Agustus 2016.

Kasus ini mencuat lagi setelah peristiwa itu diangkat dalam film layar lebar.

Ada sejumlah kejanggalan yang menyelimuti kemudian, termasuk DPO yang awalnya 3 orang berubah jadi hanya 1 orang.

Demikian juga DPO Pegi Setiawan yang ditangkap, diduga bukan yang sebenarnya diburu. (*)

Baca juga: Viral Pak RT di Cirebon Diusir Warga Gegara Kasus Vina, Emosi Anaknya Dilepas Polisi Usai Ditangkap

Baca juga: Pembunuhan Vina Cirebon, Misteri Warung yang Disebut Melmel dan Aep, Lihat Penganiayaan dari Warung

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved