Temuan Soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Ciater Subang -Rangka Diubah hingga Beroperasi sejak 2006

Temuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Bus Trans Putera Fajar yang kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat.

|
Editor: Suci Rahayu PK
Ahya Nurdin/TribunJabar
Bus Trans Putera Fajar yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok sedang dievakuasi. Bus tersebut mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Sabtu (11/5/2024). 

Pengujian berkala dilakukan Dinas Perhubungan provinsi, kabupaten, atau kota.

Kendaraan bermotor tidak lulus uji berkala dan harus diperbaiki jika tidak sesuai persyaratan teknis.

Baca juga: Pengakuan Sopir Bus Pariwisata Siswa SMK Lingga Kencana Depok, 11 Orang Tewas

Baca juga: Update Jadwal Kapal Pelni KM WILIS Rute Kupang-Ende-Waingapu-Waikelo-Bima Mei 2024, Catat Tanggalnya

Perubahan Rangka dan Fisik Bus

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto mengungkapkan, ada perubahan spesifikasi rangka bus menjadi lebih tinggi dengan model dek tinggi (high decker).

Menurutnya, perubahan ini berpotensi memengaruhi kestabilan dan kelimbungan kendaran.

Padahal, rangka bus seharusnya mampu melindungi penumpang ketika terjadi benturan.

“Kita cek juga terkait sabuk pengaman dan rangka bus yang dirasa tidak bisa melindungi penumpang di kala terjadi benturan,” jelas dia, dilansir dari Kompas TV, Minggu.

Terpisah, Ketua Bidang Angkutan Orang Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Kurnia Lesani Adnan juga menyebutkan ada perbedaan fisik bus Trans Putera Fajar dengan bentuk aslinya.

Rangka aslinya tidak sesuai bentuk armada saat uji kendaraan (KIR) pertama dilakukan.

KIR pertama terjadi usai bus menjalani perbaikan total dari wujud sebelumnya.

”Kami minta proses hukum mengusut sampai ke hal ini juga karena saya melihat fisik bus ada perubahan tinggi dari bentuk semula,” ujar Sani, diberitakan Kompas.id, Minggu.

Baca juga: 4 Daerah di Jambi dengan Calon Bupati dan Wakil Jalur Independen - Kota Jambi, Batanghari Sarolangun

Rem Bus Blong

Kakortlantas Polri Irjen Aan Suhanan menuturkan, pihaknya tidak menemukan jejak rem dari bus pariwisata di tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan.

"Yang ada itu bekas ban ya. Ban satu bagian diduga itu ban kanan keadaan miring itu ada beberapa meter di situ. Kemudian, sampai titik terakhir di depan menabrak tiang listrik ini tidak ada jejak rem sama sekali,” tutur dia, dikutip dari laman Korlantas Polri, Minggu.

Atas temuan itu, pihaknya akan melakukan penyelidikan penyebab kecelakaan akibat rem tidak berfungsi, pengemudi panik, atau alasan lainnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved