LIPUTAN KHUSUS

3 Pilkada di Jambi yang Berpotensi Muncul Calon Independen Kuda Hitam dan Alasannya

Kata Pahrudin, potensi munculnya calon independen ada di Pilgub Jambi, Pilwako Jambi dan Pilbup Merangin. Apa alasannya?

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI
Kuda hitam dan calon independen Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tiga calon independen atau perseorangan berpotensi muncul saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di wilayah Provinsi Jambi.

Pengamat politik Universitas Nurdin Hamzah (UNH) Jambi, Pahrudin HM, memperkirakan pada tiga pilkada di Provinsi Jambi pada November 2024 yang berpotensi memunculkan beberapa calon independen.

"Di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi, Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Jambi dan Pemilihan Bupati (Pilbup) Merangin akan ada potensi calon independen," ungkapnya, Senin (6/5).

Pahrudin memaparkan latar belakang munculnya prediksi tersebut. Di Pilgub Jambi, dia menilai Al Haris yang merupakan petahana gubernur yang kembali maju di periode kedua, berpotensi memborong partai politik (parpol).

"Sehingga yang kemungkinan tersisa hanya beberapa partai. Jika itu dikomulatifkan perolehan kursinya, tidak mencukupi syarat pencalonan," ujarnya.

Begitu juga di Pilwako Jambi. Menurut Pahrudin, bakal calon wali kota Maulana berkemungkinan memborong parpol.

Sama dengan Pilbup Merangin, M Syukur akan kemungkinan akan memborong partai politik.

"Ketiga figur ini yang menjadi magnet signifikan potensial dalam kontestasi pilkada, sehingga kemungkinan partai-partai potensial juga akan cenderung mengusung tiga calon ini, sehingga potensi calon independen ada, terutama di tiga wilayah ini," jelasnya.

Jika nantinya calon independen itu mengikuti kontestasi di pilkada serentak, kata Pahrudin, maka ada tantangan yang dihadapi oleh calon tersebut.

"Tantangan pertama, bagaimana sosialisasi, konsolidasi kepada masyarakat, karena calon perseorangan tidak menggunakan mesin partai dalam bergerak," ujarnya.

Sosialisasi dan konsolidasi para calon independen ini lebih berat dibanding calon dari partai politik yang tinggal menggerakkan mesin partai, para calon legislatif (caleg) dan lain sebagainya.

"Soal sosialisasi jadi problem, ya, karena sosialisasi dengan menggerakkan masa itu dilakukan oleh kandidat sendiri tanpa ada mesin partai," ungkapnya.

Selain itu, tantangan kedua, adalah persoalan finansial atau pendanaan yang dibebankan kepada calon independen sendiri.

"Tantangan lainnya soal pendanaan. Kalau independen itu kan kecenderungannya pembiayaan lebih bertumpu pada kandidat. Karena tanpa ada sokongan dari partai politik, ya. Meskipun tidak sepenuhnya, tetapi ini, saya pikir bisa jadi satu tantangan tersendiri bagi calon independen," jelasnya.

"Jadi paling tidak tantangannya ada dua, soal sosialisasi konsolidasi dan soal finansial itu menjadi tantangan bagi calon independen," pungkasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved