Blak-blakan Masa Depan PSI di Jambi, Tigor Bocorkan Rencana dan Ganjalan Saat Pilpres 2024

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali gagal lolos ke Senayan karena hanya meraih suara 2,8 persen pada Pemilu 2024.

Begitu juga untuk di Provinsi Jambi, partai ini gagal meraih kursi DPRD tingkat Provinsi Jambi maupun tingkat kabupaten/kota.

Meski gagal di pemilu kali kedua, partai yang dinakhodai putra Presiden Jokowi itu akan melakukan perbaikan-perbaikan belajar dari kegagalan ini.

"Walaupun belum resmi dari DPP, tapi kita ada perbaikan-perbaikan, penataan lagi. Karena sebenarnya, branding yang Mas Kaesang terapkan itu sudah bagus, tinggal perlu finishing," kata Ketua DPW PSI Jambi, Tigor Sinaga.

Menurutnya, ada beberapa masalah yang terjadi di lapangan yang memang perlu ada perbaikan.

Namun, secara keseluruhan, Tigor mengatakan PSI sudah sangat positif.

Termasuk juga di Jambi, kata Tigor, jika ukurannya jumlah kursi, maka PSI di Jambi memang gagal.

Namun, jika dilihat dari respons masyarakat, kemudian image yang timbul di masyarakat dengan jumlah suara yang didapat, kemudian respons selama pemilu, maka hasilnya positif.

"Tahun 2029 nanti, kalau ini dibina dengan bagus, saya pikir jadi partai yang perlu diperhitungkan secara nasional. Kalau melihat pergerakannya sekarang di semua daerah," ucapnya.

Tigor mengungkapkan kegagalan PSI di Jambi karena dia fokus memenangkan pasangan pasangan calon presiden-wakil presiden nomor 02.

"Kemarin ada kesalahan, kami fokus memenangkan 02. Kemarin ini agak sedikit jomplang, Kaesang ke sini menitipkan Mas Gibran ke saya. Jadi begitu selesai itu, saya keliling jambi setiap daerah setiap desa," ungkapnya.

Tigor mengungkapkan pada saat Kaesang ke Jambi, Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran di Jambi gerakannya kurang.

Sehingga, ia yang sudah diberi pesan oleh Kaesang, berkoordinasi dengan Charles dari Relawan Bolone Mase, untuk sama-sama bergerak memenangkan pasangan capres-cawapres 02.

"Waktu itu saya pikir fokus ke sana, saya balik ke Jambi delapan hari sebelum hari H.

Saya pikir merasa (caleg) sudah siap semua, ternyata kita nggak siap dengan serangan fajar, padahal kemarin kami optimis satu fraksi," ungkapnya. (dna)