Pembunuhan di Tebo

5 Fakta Kasus Kaijul Daulay Bunuh Istri di Tebo Provinsi Jambi, Baru 2 Bulan Pindah

asus menghebohkan suami bunuh istri di Tebo, Provinsi Jambi, yang dilakukan Kaijul Daulay kepada Dilva Mardian Zega, menyita perhatian publik

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI/WIRA DANI DAMANIK
Polisi saat di lokasi kejadian suami bunuh istri. Kanan: Kaijul Daulay pelaku pembunuhan terhadap istrinya Dilva Mardian Zega 

Suami Bunuh Istri

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kasus menghebohkan suami bunuh istri di Tebo, Provinsi Jambi, yang dilakukan Kaijul Daulay kepada Dilva Mardian Zega, menyita perhatian publik.

Pasangan suami istri Kaijul Daulay (23) dan Dilva Mardian Zega (21) baru 2 bulan pindah Desa Pemayungan, Kecamatan Sumay, Tebo.

Mereka telah memiliki seorang anak yang berusia 2,5 tahun. Di Pemayungan, pasutri ini tinggal di sebuah pondok di tengah kebun.

Pembunuhan yang tergolong sadis tersebut terjadi pada Minggu (31/3/2024) di kediaman mereka.

Adanya pembunuhan pada Dilva baru terungkap dua hari kemudian, setelah jenazah istri Kaijul ditemukan di semak belukar yang ada di belakang rumah yang mereka tempati.

Kasus ini ditangani Polres Tebo. Pelaku yang sempat kabur ke Tapanulis Selatan, berhasil diamankan.

Pelaku kabur dengan membawa anaknya, menyerahkan anak itu kepada orangtuanya, lalu dia menyerahkan diri ke polisi di Tapsel.

"Anggota langsung menjemput pelaku, sekarang sudah di Tebo," kata Kasat Reskrim Polres Tebo Iptu Yoga Susanto.

Berikut 5 fakta kasus suami bunuh istri di Tebo:

1. Lokasi Pembunuhan

Pembunuhan terhadap Dilva Mardian Zega dilakukan di rumah yang mereka tempati di tengah kebun.

Pasutri ini dan anak sematawayangnya pindah ke sana dua bulan yang lalu. Orang tua Dilva juga berada di desa tersebut.

Kepada polisi, Kaijul Daulay mengungkapkan dia melakukan pembunuhan itu menggunakan dodos (alat panen sawit).

Benda yang terbuat dari besi yang ujungnya tajam itu, dia tikamkan ke leher istrinya yang saat itu sedang baring di tempat tidur.

Dia dua kali menghujamkan dodok ke leher istrinya yang masih berusia muda tersebut.

2. Motif Pembunuhan Istri

Kaijul Daulay mengakui telah membunuh istrinya. Pengakuan pelaku, tindakan itu karena emosi.

Dia menyebut, emosinya dipicu sikap istri yang tidak lagi melayaninya dengan semestinya.

"Nggak pernah dilayaninya aku, nggak dikasi makan seperti biasanya," kata Daulay peada Kamis (4/4/2024).

Dia kesal dengan perubahan sikap istrinya. Kaijul juga menyebut tidak lagi dilayani berhubungan suami istri.

Pengakuan Kaijul, pembunuhan dilakukan saat istrinya di dalam kamar. Anaknya juga di sana, tidur bersama ibunya.

Pada hari kejadian, Kaijul mendatangi istrinya dalam kondisi mabuk.

Dia meminta disiapkan makanan. Permintaan Kaijul ditolak istri.

Kaijul merasa tidak senang dengan sikap itu. Dia pergi keluar rumah membeli minyak kebutuhan kerja besoknya.

Saat pulang, dia bangunkan istri, kembali minta makanan.

"Tetap aja tidak mau. Habis itu keluar aku ambil dodos, terus aku tikam lehernya dua kali," katanya.

Sementara Ketua RT 04 Desa Pemayungan, Silaban, menduga pembunuhan itu diakibatkan rasa cemburu.

"Kalau saya dengar suaminya tukang cemburuan. Begitu saya dapat informasi dari orang-orang. Mereka baru 2 bulan di sini," katanya.

3. Saksi Mata Pembunuhan

Kasus pembunuhan sadis itu disaksikan oleh seorang bocah, yakni anak dari Kaijul dan Dilva.

Saat itu, anak mereka yang berada di samping ibunya, tiba-tiba bangun.

Bocah tersebut menangis melihat ibunya berlumuran darah. Anaknya sempat melihat aksi itu hanya sekira 1 detik.

Kaijul lalu menenangkan anaknya dengan memberikan HP untuk dimainkan anak tersebut. Anak dipindahkan dari kamar.

Kaijul kemudian membungkus kepala dan leher istri pakai karung.

"Langsung kumatikan lampu, dilihatnya cuma 1 detik. Habis itu kubuang (jenazah Dilva)," ungkap Kaijul.

4. Pelarian Pelaku dari Kampung

Kaijul Daulay langsung bersiap kabur dari rumahnya usai menghabisi nyawa istri.

Dia memandikan anaknya, dan membawa keluar dari kampung itu, dengan tujuan ke Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

"Kumandikan, lalu aku bawa anakku kabur," ungkapnya. Dia sudah punya tujuan, yakni rumah orang tuanya.

Dia berangkat ke Sumut menggunakan bus. Setelah tiba di tujuan, anak diserahkannya kepada orangtuanya.

Selanjutnya Kaijul Daulay menyerahkan diri ke kantor polisi, dan mengungkapkan peristiwa yang terjadi di Tebo.

5. Terancam Hukuman Berat

Kasat Reskrim Polres Tebo Iptu Yoga Susanto, mengatakan pihaknya langsung menjemput pelaku yang telah menyerahkan diri ke Polres Tapsel.

"Pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara," katanya, Senin (8/4/2024).

Pembunuhan itu terjadi pada Minggu (31/3) lalu di rumah tempat tinggal pelaku dan korban, Desa Pemayungan, Kecamatan Sumay, Tebo, Jambi.

Kasat Reskrim mengungkapkan pelaku sudah berada di Tebo, dan berkasnya sedang dilengkapi untuk bisa segera diserahkan ke kejaksaan. (*)

Baca juga: Cara Sadis Suami di Tebo Jambi Bunuh Istrinya, 2 Hari setelah Pembunuhan Jasad Ditemukan

Baca juga: Pembunuhan di Jambi, Suami Bunuh Istri, Jasad Dibuang ke Semak Dibungkus Karung

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved