Berita Tanjabtim

Petani di Geragai Keluhkan Sulit Dapatkan Pupuk Subsidi, Terkendala Tidak Ada Distributor

Sejumlah petani padi di Desa Lagan Ulu Kecamatan Geragai, Tanjabtimur mengaku saat ini kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi bahkan hampir tiga

Penulis: anas al hakim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Ist
Pupuk subsidi 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Sejumlah petani padi di Desa Lagan Ulu Kecamatan Geragai, Tanjabtimur mengaku saat ini kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi bahkan hampir tiga tahun terkahir ini.

Hal tersebut dikarenakan tidak adanya distributor tani untuk mengcover kebutuhan para Petani yang ada di Kecamatan Geragai dengan alasan tidak memiliki modal yang besar selain itu juga kendalanya petani harus mengambil pupuk bersubsidi sebanyak 8 ton.

Seperti yang di katakan oleh Sekretaris kelompok tani Mekar Harum. Arif, saat di konfirmasi dirinya menjelaskan bahwa untuk stok pupuk bersubsidi ini disetiap Kecamatan berbeda-beda, seperti di kelurahan Simpang Datuk stok pupuk bersubsidi mereka aman bahkan harganya murah.

Namun kalau untuk di Kecamatan Geragai memang kurang lebih sudah tiga tahun ini pupuk bersubsidi tidak masuk, dengan alasan harus tanam modal terlebih dahulu dan juga harus mengambil sebanyak 8 ton.

"Yang jelas kalau sekali ngambil sebanyak itu para Petani dak sanggup karena mereka tidak memiliki modal yang besar, terpaksa para petani terpaksa membeli yang non subsidi untuk satu karung 50 Kg harganya bisa sampai Rp 400 ribu," jelasnya, Minggu (31/03/24).

Sebelumnya, menurut Arif, memang pernah ada distributor pupuk bersubsidi di Kecamatan Geragai, namun seiring dengan waktu terhendus kabar bahwa distibutor itu telah melakukan kecurangan, akhirnya langsung di stop dari Jambi untuk penyalurannya.

Untuk harga pupuk bersubsidi saat ini telah mengalami kenaikan yang sebelumnya per karung Rp.130 ribu dan saat ini mencapai Rp.150 ribu per karungnya.

"Yang jelas untuk saat ini di Kecamatan Geragai tidak ada distributor, dan Petani masih mengalami kesulitan untuk mencari pupuk bersubsidi," ucapnya.

"Kalau pun ada distributor baru, mereka harus mengajukan melalui rencana definitif kebutuhan kelompoktani (RDKK) barulah nanti diserahkan ke dinas pertanian," sambungnya.

Sementara itu Raswan, petani di Kecamatan Geragai, menyatakan meskipun tidak ada distributor pertanian, setidaknya ada support atau perhatian dari Pemerintah setempat. Seperti pupuk NPK saja sekarang ini satu karungnya mencapai Rp 800 ribu, dan pupuk nitrea Rp.370 ribu.

Padahal, hasil panen padi di Kabupaten Tanjab Timur ini selain digunakan untuk stok beras ASN, juga hasil panennya bisa dijual ke Kota Jambi.

"Yang jelas harapan kami kepada pemerintah, minta ketersediaan pupuk bersubsidi meskipun tidak ada distributor, biarpun kita beli yang penting stok pupuknya ada, jadi kami tidak kesulitan untuk membelinya," pungkasnya.

Baca juga: Petani Padi di Tanjabtim Menjerit, Hasil Panen Turun Separuh, Pupuk Subsidi Langka

Baca juga: Kekurangan 10 Ribu Ton Beras, Bupati Tanjabbar Dorong Penggunaan Lahan Kosong, Janjikan Pupuk Gratis

Baca juga: Elpisna Berharap Subsidi Pupuk untuk Petani Tetap Berlanjut

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved