Profil Cik Bur yang Dicopot Demokrat dari Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi

DPP Partai Demokrat mencopot Burhanuddin Mahir atau Cik Bur dari jabatan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi. Dia diganti Yuli Yuliarti.

Penulis: Danang Noprianto | Editor: Teguh Suprayitno
Tribun jambi/Danang
Burhanuddin Mahir atau Cik Bur dari jabatan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi. Dia diganti Yuli Yuliarti. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - DPP Partai Demokrat mencopot Burhanuddin Mahir atau Cik Bur dari jabatan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, dan Yuli Yuliarti ditunjuk untuk menggantikannya.

Meski begitu, proses pencopotan Cik Bur dari jabatan Wakil Ketua tersebut masih belum terlaksana karena ia melakukan perlawanan dengan menggugat DPD Partai Demokrat Provinsi Jambi ke Pengadilan Negeri (PN).

Siapakah sosok Burhanuddin Mahir yang dianggap tidak tunduk dan tidak tegak lurus dengan keputusan DPP Partai Demokrat, berikut profil lengkapnya berdasarkan ISTORIA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah Universitas Batanghari  Volume 2 Nomor 1, April 2018 .


Kelahiran

H Burhanuddin Mahir, SH lahir di Kelurahan Jambi Kecil, Kecamatan Maro Sebo, yang pada saat itu masih merupakan bagian dari Kabupaten Batanghari, Keresedinan Jambi.
Ia lahir pada 16 Juni 1954 atau saat ini berusia 69 tahun.

Ia merupakan anak kedua dari enam bersaudara buah pasangan dari Mahir Ishak (alm) dan Arba’ah. 


Pendidikan


Melihat dari sosok perjalanan karir pendidikannya, ia pertama kali mengenyam bangku pendidikan di Sekolah Dasar Negri 05 Jambi Tulo yang pada saat itu masih merupakan bagian dari Kabupaten Batanghari. Ia bersekolah di sekolah tersebut hanya sampai kelas tiga.

Karena keterbatasan murid, guru dan ruang kelas, ia pindah ke SD Negeri 04 di Desa Mudung Darat.

Karena berprestasi ia sekolah hanya sampai kelas lima dan disarankan gurunya langsung mengikuti ujian akhir sekolah. Ia tamat SD pada kelas lima tahun 1967.

Melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya ke sekolah Menengah Pertama di SMPN 05 Kota Jambi dan tamat pada tahun 1970.

Burhanudin Mahir melanjutkan sekolahnya di SMA Negri 01 Kota Jambi, ia bersekolah di SMA tersebut hanya sampai kelas satu. Dan melanjutkan pendidikannya di SMAN 06 Yogyakarta, dan lulus pada tahun 1973. 

Burhanudin Mahir melanjutkan lagi studinya di Yogyakarta pada tahun 1974 tepatnya di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), dan tamat pada tahun 1979 dengan mendapatkan gelar Sarjana Hukum (SH).


Pekerjaan

Sebelum masuk ke dalam dunia politik Cik Bur bekerja sebagai PNS di kantor BKKBN Provinsi Jambi dari tahun selama 10 tahun pada 1980-1990.

Kemudian Cik Bur mengundurkan diri dari PNS dan melanjutkan kuliahnya di bidang notaris di UII Yogyakarta dan menyelesaikan studinya pada tahun 1993.

Setelah selesai kuliah ia bekerja sebagai notaris di kabupaten Batanghari dari tahun 1993-1997.


Karir Politik


Sambil bekerja sebagai notaris ia masuk ke dunia politik dengan bergabung ke Partai Golkar, Ia menjadi wakil ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jambi pada tahun 1995.

Pada tahun 1997 ia mencalonkan diri di pemilihan legislatif Kabupaten Batanghari dari partai Golkar dan terpilihlah beliau sebagai anggota DPRD Kabupaten Batanghari dari tahun 1997-1999.

Sampai dengan tahun 2003 ia menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Batanghari.

Ia juga menjadi Ketua DPRD di Kabupaten Batanghari dari tahun 1999-2006. 

Setelah itu ia mencalonkan diri pada pemilihan Bupati Muaro Jambi tahun 2006 dari Partai Amanat Nasional (PAN), karena Golkar mengusung calon lain, dan berhasil terpilih untuk periode 2006-2011.

Kemudian di tahun 2011 Cik Bur kembali maju dari Partai Demokrat, karena PAN mengusung calon lain, dan berhasil terpilih menjadi Bupati Muaro Jambi 2011-2016. sehingga Burhanudin Mahir menjadi Bupati Muaro Jambi selama dua periode.

Burhanudin Mahir sempat di gadang-gadangkan mencalonkan diri menjadi gubenur jambi tetapi karena memiliki partai yang sama dengan Hasan Basri Agus (HBA), Cik Bur urung mencalonkan diri. 

Usai tidak menjadi Bupati lagi, Burhanudin Mahir hanya menjadi ketua DPC partai Demokrat Kabupaten Muaro Jambi. 

Ia kemudian naik menjadi ketua DPD partai Demokrat Provinsi Jambi periode 2016-2021 dengan cara aklamasi setelah mundurnya HBA dari Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Jambi. 

Kembali bertarung di 2021 lalu, Cik Bur dikalahkan oleh Bupati Bungo, Mashuri dalam Musda Demokrat Provinsi Jambi.

Ia melanjutkan karir politik di legislatif, terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Jambi pada tahun 2019 dari Partai Demokrat. Ia memenangkan kursi pada Daerah Pemilihan Jambi II Muaro Jambi Batanghari dengan perolehan suara sebanyak 14.045 suara. Dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi.

 

Kontroversi

Usai kalah bertarung sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Jambi, sejumlah kontoversi menyelimuti Cik Bur di partai Demokrat.

Sang Adik, Agustian Mahir yang duduk sebagai Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Muaro Jambi, posisinya diganti oleh H Junaidi.

Kemudian adik lainnya, Junaidi Mahir atau Jun Mahir justru menjadi Ketua DPD partai Perindo Kabupaten Muaro Jambi.

Selanjutnya pada 2023 lalu, saat anggota DPRD Kota Jambi partai Demokrat, Muhammad Nasir pindah ke PKB, Suliyanti yang merupakan istri Cik Bur yang memperoleh suara terbanyak kedua diisukan menolak menggantikan M Nasir, sehingga caleg yang berada di posisi ketiga yang naik menjadi PAW.

Kemudian Cik Bur juga dicopot dari jabatan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi dan dimandatkan Yuli Yuliarti untuk menggantikannya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved