Khazanah islami

Tips Ramadhan, Hindari Ghibah Saat Puasa Agar Pahala tak Tergerus!

Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi juga menjaga diri dari perbuatan tercela, seperti ghibah atau membicarakan keburukan orang lain.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Freepik.com
Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi juga menjaga diri dari perbuatan tercela, seperti ghibah atau membicarakan keburukan orang lain. 

TRIBUNJAMBI.COM -Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi juga menjaga diri dari perbuatan tercela, seperti ghibah atau membicarakan keburukan orang lain. Perbuatan ini, meskipun terkesan sepele, berpotensi mengurangi pahala puasa lho!

Mengapa ghibah dilarang?

Merusak hubungan: Ghibah dapat memicu rasa iri, dengki, dan kebencian, sehingga merusak hubungan antar sesama.
Menyakiti hati: Bayangkan jika keburukan kita dibicarakan orang lain. Tentu akan terasa sakit dan kecewa.
Dosa: Ghibah termasuk dosa yang dibenci Allah SWT.

Berikut penjelasan Dr. H. Abdul Matin bin Salman, M.Ag Dosen IAIN Surakarta dalam acara Tanya Ustaz di YouTube Tribunnews.com.

Sejatinya ibadah puasa tidak hanya menahan lapar, dahaga dan syahwat tetapi juga menjaga lisan.

Tugas seorang Musim di antaranya adalah menjaga diri dari ghibah adalah cara menjaga lisan selama berpuasa.


Menurutnya di zaman sekarang, ghibah tidak hanya melalui lisan tapi bisa dilakukan melalui media sosial.

"Pada dasarnya, puasa menahan dari segala hal yang dilarang agama. Puasa bukan sekedar menahan lapar, dahaga dan syahwat, tetapi juga menjaga lisan kita."

"Saat ini dalam rangka menjaga puasa kita, apalagi di zaman saat ini ghibah atau menggunjing orang lain tidak hanya melalui lisan, tapi bisa melalui Whatsapp, Instagram, Facebook, Telegram aplikasi lain dalam rangka menyebarkan hoaks atau bahkan menyebarkan keadaan yang nyata terjadi dan hal tersebut tidak disukai oleh kelompok atau individu tertentu," ujarnya.

Baca juga: Tidak Adakan Bukber, Pemkab Tanjabtim Tetap Safari Ramadhan ke Masyarakat

Baca juga: Jam Operasional BNI, BCA dan BRI Selama Puasa Ramadhan 2023

Baca juga: Lafaz Doa Puasa Ke-9 Ramadhan 1444 Hijriah, Jumat 31 Maret 2023

Ustaz Abdul Matin mengungkapkan hadist yang berisi pengertian ghibah, berikut artinya:

Ghibah adalah menyebutkan, menceritakan apa yang senyatanya terjadi kepada orang lain meski kejadian itu adalah faktual tetapi yang bersangkutan tidak suka apabila keburukannya diungkapkan kepada orang lain.

Berita palsu atau hoaks juga merupakan ghibah jika dibagikan kepada orang lain.

Ia mengingatkan bahwa ghibah tidak hanya membagikan keburukan orang lain tapi juga berita faktual tentang orang lain tapi orang tersebut tidak suka akan berita tersebut.

"Karena itu jika dalam keadaan puasa, berhati-hatilah mengeshare dan dalam kategori ghibah. Saat ini banyak sekali bermunculan cerita yang bersumber dari berita palsu."

"Jangankan berita palsu dalam Islam, menceritakan berita yang sesungghunya terjadi tapi tidak disukai oleh kawan kita ketika menceritakan kejadian yang sesungguhnya," ungkapnya.

Sedangkan ghibah saat berpuasa tidak akan membatalkan puasa, tetapi membatalkan pahala puasa.

"Dalam Islam ketika seseorang menjalankan ibadah puasa lalu melakukan perbuatan ghibah yang menurutnya menceritakan kejadian sesungguhnya tapi dalam Islam ghibah dilarang. Puasanya benar, puasanya sah hanya saja pahalanya menjadi batal."

"Dia sah menjalankan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari, tapi pahalnya tidak mendapatkan apapun," jelasnya.

Ia mengungkapkan sebuah hadist yang isinya ghibah akan merusak amalan selama berpuasa, berikut artinya:

Barang siapa yang tidak mampu meninggalkan perkataan palsu, meskipiun tidak dengan perkataan tapi tulisan. Dan dia tidak mampu meninggalkan perbuatannya itu maka tidak ada kepentingan dan kebutuhan bagi Allah orang itu untuk menjalankan ibadah puasa.

Ustaz Abdul Matin berharap umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan bisa menahan diri dari segala macam godaan.

"Mudah-mudahan dapat menjalankan ibadah puasa tidak hanya menahan lapar tapi juga menahan syahwat lisan, syahwat tangan untuk mengetik berita yang menyakiti teman kita meski itu adalah cerita nyata," ujarnya.

Baca juga: Hutang Puasa Ramadhan: Kewajiban dan Cara Menggantinya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved