Heboh Video Kemunculan 2 Ekor Harimau Melintas di Jalan Geragai TanjabTimur

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK- Warga di Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjab Timur dihebohkan dengan adanya video kemunculan 2 ekor harimau liar yang sempat beredar di sejumlah sosmed.

Penampakan kucing buas ini terjadi pada hari Sabtu 24 Februari 2024, sekitar pukul 20.00 wib berlokais di Desa Pandan Sejahtera, Kecamatan Geragai.

Dikatakan Kapolsek Geragai, Iptu Budi Sitinjak, saat dikonfirmasi, dirinya menjelaskan bahwa kemunculan seekor harimau tersebut disaksikan langsung oleh dua orang warga.

Mereka saat itu hendak melintas di jalan umum perbatasan antara Desa Pandan Sejahtera dan Desa Pandan Lagan, Kecamatan Geragai.

"Kemaren langsung turun ke lokasi dan berdasarkan dari keterangan saksi mata, mereka berdua memang melihat langsung kemunculan harimau liar tersebut," jelasnya, Rabu (28/02/24).

Tapi, lanjutnya, video atau foto yang beredar di Sosmed yang memperlihatkan adanya kemunculan harimau itu, lokasinya bukan di Geragai. Sebab, pada saat melihat harimau itu muncul, para saksi mata ini tidak sempat untuk mengabadikannya lewat video atau foto.

Selain itu, untuk lokasi tepatnya dari kemunculan hewan yang kerap disebut Si Raja Rimba ini sendiri berada di jalan lintas arah portal luar Petrochina yang berada tidak jauh dari lokasi hutan lindung, di belakang perkebunan sawit.

"Kedua orang tersebut tidak sempat merekam karena merasa ketakutan dan langsung gemetar saat melihat hewan buas tersebut," ujarnya.

Diduga, keluarnya harimau tersebut dari habitatnya dikarenakan, wilayah untuk mencari hewan buruan selama ini tengah direndam banjir. Sehingga mereka berusaha berpidah -pindah tempat, mengingat ketinggian air masih merendam habitatnya.

Bukan tidak mungkin pula hewan buas tersebut akan kembali melintas di jalan umum yang kerap dilalui oleh warga sekitar dan juga memasuki kawasan pemukiman warga untuk berburu mangsanya.

Atas kejadian ini, pihak Polsek Geragai bersama Pemerintah Kecamatan setempat telah berkoordinasi dengan pihak BKSDA untuk menindaklanjuti laporan dari warga tersebut.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak BKSDA dan  dalam waktu dekat ini, mereka akan turun ke lokasi, karena tidak menutup kemungkinan hewan tersebut bisa saja keluar lagi dan mengarah ke pemukiman warga," pungkasnya.