Terkait Elpiji 3 Kg di Kampung Nelayan, Begini Versi Warga dan Caleg Provinsi Jambi

Warga langsung disambut oleh Lurah Kampung Nelayan Syofian, usai menyampaikan tuntutannya warga diajak masuk untuk dilakukan mediasi.

|
Penulis: Sopianto | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi.com/Sopianto
Lurah Kampung Nelayan Syofian menerima keluhan warga. 

TRIBUNJAMBI.COM,KUALA TUNGKAL- Sejumlah warga RT 7, Kampung Nelayan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang ingin membeli gas di pangkalan setempat mengaku kesulitan, Selasa (20/2/2024).

Entah bagaimana mereka kemudian mendatangi kantor Kelurahan Kampung Nelayan. 

"Benar warga RT 7 datang ke sini," ujar Lurah Kampung Nelayan kepada tribunjambi.com, Selasa (20/2).

Warga langsung disambut oleh Lurah Kampung Nelayan Syofian, usai menyampaikan tuntutannya warga diajak masuk untuk dilakukan mediasi.

Lurah bilang, kejadian bermula pada saat masyarakat datang ke Pangkalan Rahmah untuk membeli gas, karena hari ini gas tiba di Kuala Tungkal.

"Bahasa yang dari masyarakat, mungkin punya agen, punya pangkalan rasa tak nyaman dengan masyarakat 07, akhirnya mereka datang ke kantor Lurah untuk menyelesaikan masalahnya," kata Lurah.

Warga datang ke kantor Lurah didampingi RT 07.

"Mungkin mis komunikasi aja pangkalan dengan masyarakat," ujarnya.

Lurah menyebut pangkalan Rahmah itu melayani 3 RT, warga RT 07 merasa mereka tidak dilayani, sementara warga RT 01 dilayani.

"Alasannya kami juga tak paham, informasi dari masyarakat ada unsur politis," katanya.

Lurah bilang, pihaknya sudah melakukan mediasi dengan warga, hasil dari mediasi ini pihaknya akan mencari tahu ke pangkalan yang bersangkutan.

Sementara Arbai'in ketua RT 07 menyampaikan, informasi dari warga, mereka tak dapat gas karena tak pilih Caleg tertentu.

Dari kabar ini kemudian nama  Caleg DPRD Provinsi Jambi Rendra Ramadhan Usman terbawa-bawa, Ia adalah agen gas 3 Kg yang membawahi pangakalan tersebut.

Ia pun menjelaskan duduk persoalan tersebut. Ketika dikonfirmasi membantah tudingan dia mempersulit warga mendapatkan gas 3kg.

"Dari mana saya mempersulit, gas-nya aja belum masuk kok, gas-nya hari ini masuk," ujarnya.

Ia menegaskan tidak ada sama sekali kaitan antara posisinya sebagai caleg dengan pangkalan gas.

"Apa kaitannya caleg dengan pangkalan gas, saya mau nanya? Kan ga ada kaitannya, gas disalur kan ke masyarakat, gas itu hak masyarakat, mungkin mereka lama anterinya, ya mereka harus cari pangkalan lain, bukan pangkalan saya sendiri di sana," sambung Rendra memberi penegasan.

Rendra menyebut, saat ia dikonfirmasi Selasa siang, gas 3 kg memang belum masuk. Ia menegaskan tidak ada persoalan gas, dan tidak ada pemotongan kuota gas.

"Tadi saya sudah konfirmasi ke Rahma yang punya pangkalan, mereka dapat, itu mungkin yang dak dapat bisa cari pangkalan lain, pangkalan Rahma mengatur beberapa RT ga mungkin RT 7 aja yang dapat, emangnya yang mau masak cuma RT 7," ujarnya.

Baca juga: Kajari Tebo Akan Kembali Proses Hukum Caleg Bermasalah Usai Pleno KPU

Baca juga: Viral Caleg Bongkar Makam Warga Gegara Keluarga Almarhum Tak Pilihnya Saat Pemilu

Baca juga: Bawaslu Tebo Pantau Pleno, Caleg Diminta Lapor Jika Temukan Pengelembungan Suara

Rendra sendiri merupakan caleg DPRD Provinsi Jambi dapil Jambi 6. Pantauan di website KPU, hingga Selasa siang Rendra justru mendapatkan suara terbanyak di partainya. Ia sementara mendapatkan 3.562 suara.

Rendra mengatakan, bukan dia sendiri agen gas di Tanjung Jabung Barat. Dia menyampaikan kembali, tidak ada kaitannya perolehan suara dengan penyaluran gas seperti yang dikeluhkan masyarakat.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved