Pilpres 2024

Umi Pipik Protes Banyak Kecurangan saat Pemilu 2024: PBW Sudah di Setting untuk Menang

Istri mendiang Ustadz Jefri Al Buchori ini menyayangkan banyak kecurangan yang terjadi pada pemilu 2024.

Penulis: Rohmayana | Editor: Rohmayana
ist
Umi Pipik Protes banyak kecurangan saat pemilu 2024 

Umi Pipik protes banyak kecurangan saat pemilu 2024, sebut PBW sudah disetting untuk menang

TRIBUNJAMBI.COM- Umi Pipik mendadak curhat soal pelaksanaan pemilu 2024.

Istri mendiang Ustadz Jefri Al Buchori ini menyayangkan banyak kecurangan yang terjadi pada pemilu 2024.

Seperti diketahui bahwa hingga saat ini pasangan calon Presiden Prabowo Gibran masih unggul dibandingkan calon Presiden yang lain.

Bahkan Umi Pipik tak segan menyebut jika salah satu capres memang disetting untuk menang.

Namun Umi Pipik tak menyebut secara langsung siapa yang ia sindir curang dalam pilpres 2024 ini.

Meski calon Presiden yang ia pilih tidak memperoleh suara yang tinggi, namun Umi Pipik mengaku bangga dengan calon Presiden pilihannya.

“Kalaupun ada kecurangan dan ketidakjujuran, dan kalaupun PBW sudah di setting untuk menang, saya pribadi tetap bangga dengan pilihan saya,” tulis Umi Pipik dalam postingan Instagram pribadinya.

Ia merasa bahwa pemimpin yang ia pilih memiliki sifat yang jujur, cerdas dan bisa dipercaya.

Baca juga: Viral Caleg di Banyuwangi Tarik Lagi Bantuan Batu Paving karena Dapat Suara Sedikit saat Pemilu

Baca juga: Viral Timses di Sumatera Utara Ngamuk Minta Uang Serangan Fajar Dikembalikan

Baca juga: Umi Pipik Dukung Irish Bella Cerai dengan Ammar Zoni: Saya Mensuport Keputusan Ibel

Bahkan Umi Pipikmerasa sudah menjadi saksi di akhirat bahwa ia benar memilih pemimpin yang ia anggap baik.

“Setidaknya menjadi saksi memilih pemimpin yang ber STAF,” tulisnya.

“S: Sidiq (jujur), Tabliq (menyampaikan kebenaran), Amanah (bisa dipercaya), dan Fathonah (cerdas),” lanjut Umi Pipik.

Namun tak lama setelah mengunggah postingan tersebut Umi Pipik langsung menghapusnya.

Hingga postingan Umi Pipik itu dibagikan oleh akun gosip @lambe_danu.

Bahkan postingan itu dikomentari beragam oleh warganet:

"Kenapa si pendukung 01 pada ngerti agama tp soudzon mulu pikirannya , dikira TPS cuma diwilayah dia doang x. Iya wilayah dia menang , coba tengok wilayah lain," tulis warganet.

Gini dahhh kalo dri awal nyapres dicekokin agamaa, susah berasa paling bener bgt dah tu pilihannnya palingg suci dimata Allah. Yampunn gue juga islam ga gini gini amat perasaan dah," timpal warganet yang lain.

"Kalo Allah ga menghendaki prabowo jadi presiden gaakan terpilih mik, tapi nyatanya prabowo terpilih kan? Berarti umik berprasanhka buruk sama Allah," kata warganet lain menimpali.

"Hilang kartika putri terbitlah umik pipik," sahut yang lain.

Sebanyak 668 TPS di seluruh Indonesia akan menggelar pemilihan suara ulang (PSU) pada Pemilu 2024.
Sebanyak 668 TPS di seluruh Indonesia akan menggelar pemilihan suara ulang (PSU) pada Pemilu 2024. (Bawaslu RI)

Baca juga: Umi Pipik Minta Ammar Zoni Jangan Gagal Jadi Orang Tua, Jika Nanti Bercerai dengan Irish Bella

Sebelumnya beberapa kecurangan Pilpres 2024 yang ditemukan Tim Hukum Nasional (THN) Timnas Anies-Muhaimin.

Menurut THN, kecurangan terjadi tak hanya saat pencoblosan dan penghitungan, namun juga terjadi sebelum dan sesaat sebelum pencoblosan.

ini disampaikan Ketua THN Timnas Anies-Muhaimin, Ari Yusuf Amir.

"Jadi, kami dari THN AMIN sejak 1 hari sebelum pencoblosan, kami telah menerima laporan-laporan dugaan pelanggaran. Kemudian sampai saat ini, THN masih menerima semua laporan itu," ujarnya dalam dalam konferensi pers di Rumah Pemenangan Timnas Anies-Muhaimin di Jalan Brawijaya X, Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Bentuk kecurangan pertama yaitu penggelembungan suara melalui sistem informasi milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang cukup masif.

Saat ini, pihaknya masih melakukan verifikasi data dan mencocokkannya antara Formulir C1-Hasil plano dengan data unggahan di website KPU.

Kecurangan kedua dalam bentuk surat suara yang telah tercoblos untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Itu banyak sekali, sedang kami kumpulkan," imbuh Ari. Kecurangan ketiga yaitu pengerahan aparat melalui kepala desa.

Modus tersebut dilakukan pada hari pencoblosan agar kepala desa memberi pengarahan langsung kepada petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) untuk memenangkan paslon tertentu.

Keempat, kecurangan dalam bentuk pengerahan lansia memilih calon tertentu oleh KPPS.

Kelima, jumlah surat suara yang lebih sedikit dari daftar pemilih tetap (DPT).

Keenam, penghalangan pemilih oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).

Ketujuh, manipulasi data DPT; delapan, upaya menghalangi saksi di TPS; terakhir praktik politik uang.

"Ini pengelompokan dan modus (kecurangan) di lapangan yang sudah kami temukan. Pada waktunya secara bertahap akan kami sampaikan ke publik setelah verifikasi," ujarnya. (*)

Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved