Dari Chelsea ke Inter Milan, Kok Jose Mourinho Tolak jadi Pelatih Inggris pada 2007?

TRIBUNJAMBI.COM - Jose Mourinho mengungkapkan bahwa dia menolak kesempatan untuk menggantikan Steve McClaren sebagai manajer Inggris pada tahun 2007.

McClaren, yang kini menjadi asisten pelatih di Manchester United, menghabiskan lebih dari satu tahun menangani The Three Lions dan dipecat pada November 2007 setelah gagal lolos ke Euro 2008.

Mourinho secara konsisten dikaitkan dengan mengambil alih pekerjaan tim nasional sepanjang kariErnya sejak ia berhasil membawa Chelsea meraih gelar Liga Premier berturut-turut pada 2004-05 dan 2005-06.

Inggris akhirnya menunjuk pelatih asal Italia, Fabio Capello sebagai manajer asing kedua mereka, setelah Mourinho memilih untuk bergabung dengan Inter Milan pada musim panas 2008 setelah keluar dari Chelsea.

“Saya bisa saja menjadi pelatih tim nasional (Inggris),” kata Mourinho kepada Rio Ferdinand di podcast Vibe with Five. "Saya menyimpannya di atas meja."

Lalu, kenapa Mourinho menolak melatih tim nasional Inggris saat itu?

"(Saya menolaknya) karena saya selalu menganggap pekerjaan di tim nasional sebagai sesuatu yang tidak saya nikmati."

"Itu terjadi pada 2007-08 dan Capello mendapatkan pekerjaan itu."

Baca juga: Tottenham Khawatir jika Ange Postecoglou Tergoda Pindah ke Liverpool

Baca juga: Info Skuad Chelsea jelang Hadapi Manchester City di Liga Inggris Besok Malam

Capello, yang menghabiskan lebih dari empat tahun melatih Inggris antara Desember 2007 dan Februari 2012, memiliki persentase kemenangan terbaik (66,7 persen) dari semua manajer Three Lions yang pernah melatih banyak pertandingan.

Namun, Capello memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya hanya empat bulan sebelum dimulainya Euro 2012 menyusul keputusan Asosiasi Sepak Bola (FA) yang mencabut jabatan kapten John Terry tanpa berkonsultasi dengan pria berusia 65 tahun itu.

Inggris telah menemukan sejumlah pemain menjanjikan di bawah asuhan manajer saat ini Gareth Southgate, yang telah mencapai semifinal Piala Dunia 2018 dan final Euro 2020 pada masa pemerintahannya.

The Three Lions dianggap sebagai salah satu favorit untuk melaju jauh di Euro 2024 dan memenangkan trofi besar pertama mereka dalam 58 tahun.