Pemilu 2024
Sejumlah Anggota KPPS Meninggal Jelang Pencoblosan, KPU RI: Mudah-mudahan Enggak Bertambah
H-1 pemungutan dan penghitungan suara untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sejumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) gugur.
TRIBUNJAMBI.COM – H-1 pemungutan dan penghitungan suara untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sejumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) gugur karena kelelahan.
Diketahui, sebanyak lima orang petugas KPPS meninggal dunia, Selasa (13/2/2024).
Anggota KPPS meninggal lantaran kelelahan dan mengalami kecelakaan, beberapa KPPS itu adalah:
Anggota KPPS di Magetan, Jawa Timur, Rita Setyaningsih (41) meninggal pada Senin (12/2/2024).
Dari keterangan sang suami, Rita diduga kelelahan setelah mengikuti rapat KPPS sehari sebelumnya. Selain itu, Rita juga diketahui memiliki riwayat penyakit hipertensi.
Selanjutnya, Ketua KPPS di Wonosobo, Jawa Tengah, Wahyu Jatmiko (43) juga meninggal pada Minggu (11/2/2024).
Baca juga: H-1 Pencoblosan, Bawaslu Sungai Penuh Awasi Distribusi Logistik Pemilu
Baca juga: Jokowi Setuju Berhentikan Khofifah dari Pj Gubernur Jatim, Siapa Penggantinya?
Wahyu meninggal saat mempersiapkan lokasi tempat pemungutan suara (TPS) di Perum Purnamandala, Kelurahan Bumireso. Korban diketahui memiliki riwayat penyakit diabetes sebelumnya.
Sementara itu, 2 anggota KPPS di Kebumen, Jawa Tengah meninggal akibat kecelakaan pada Sabtu (10/2/2024).
Korban meninggal setelah motor yang dikendarai menabrak truk di Jalan Raya Karanganyar-Gombong.
Peristiwa serupa juga menimpa seorang anggota KPPS di Ponorogo, Jawa Timur, Danang Aryan Saputra (20).
Ia meninggal bersama seorang rekannya setelah motor yang dikendarai terlibat tabrakan dengan pikap di Desa Ngraket, Kecamatan Balong.
Komisi Pemilu Umum (KPU) RI buka suara soal Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal akibat kelelahan.
Anggota KPU RI Mochammad Afifuddin mengatakan segala upaya sudah pihaknya lakukan untuk memitigasi hal tersebut. Ia juga berharap jumlah KPPS yang meninggal tidak bertambah
"Mudah-mudahan enggak bertambah, karena memang upaya-upaya kita kan sudah kita lakukan ya. Tes kesehatan, pembatasan usia, dan seterusnya," kata Afif di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2024).
"Termasuk upaya mengcover untuk antisipasi dampak-dampak semacam santunan. Itu kerjasama dengan daerah-daerah," sambungnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.