LIPUTAN KHUSUS

Ikan Gabus Hias Dulu tak Berharga, Kini Diburu Orang, Ternyata Ini Sebabnya

Kholidi bercerita awal mula memasok ikan gabus hias karena tidak sengaja menemukannya di alam saat mencari ikan konsumsi

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI
Tribun Jambi Edisi Jumat, 9 Februari 2024 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Banyaknya peminat ikan gabus hias atau Channa atau snakehead emperor, menjadi pintu rezeki bagi warga Desa Pematang Jering Provinsi Jambi.

Kholidi, pencari ikan gabus hias, menuturkan banyak warga kampungnya yang mencari ikan tersebut. "Dahulu ikan ini diabaikan orang. Semenjak laku, banyak yang nyari," ujarnya Sabtu (10/2).

Menurut Kholidi, meski banyak yang mencari, tapi tidak ada yang hanya fokus mencari gabus hias.

Biasanya mencari ikan gabus hias hanya selingan antara mencari ikan konsumsi.

"Jadi kami tidak terlalu fokus mencari gabus hias ini, intinya kami tetap mencari ikan konsumsi," katanya.

Kholidi bercerita awal mula memasok ikan gabus hias karena tidak sengaja menemukannya di alam saat mencari ikan konsumsi.

"Jadi awal mula anak buah saya menemukan gabus hias ini. Dia kira anak Toman, ternyata gabus hias. Bahkan di saat kami serok di rawa yang ada di hutan, kami juga mendapatkan induknya," ujarnya.

"Waktu itu warnanya ada corak kuning dan biru. Anak buah saya saat itu bingung itu ikan apa, gabus bukan, toman bukan," timpalnya.

Channa atau ikan gabus hias masih digemari pecinta ikan hias sampai saat ini. Bahkan beberapa jenis harganya bisa tembus puluhan juta.
Channa atau ikan gabus hias masih digemari pecinta ikan hias sampai saat ini. Bahkan beberapa jenis harganya bisa tembus puluhan juta. (Tribunjambi.com/M Yon Rinaldi)

Kholidi menceritakan di daerahnya, Ddesa Pematang Jereng, ikan itu namanya jale.

Dahulu ikan jale itu banyak ditemukan, namun sempat hilang. Setelah air banjir, ikan tersebut kembali muncul.

Dulunya ikan itu diabaikan orang karena kurang enak untuk dikonsumsi. "Namun sekarang dicari orang karena ada harganya," terang Kholidi.

Ikan gabus hias ini banyak ditemukan di sungai atau rawa yang masih alami yang airnya berwarna hitam. "Terkadang banyak pohon dan kayu besar yang tumbang," pungkasnya. (yon)

Baca juga: Kepala Seperti Ular Kobra, Harga Ikan Chana Puluhan Ribu hingga Jutaan Rupiah

Baca juga: Dari Desa hingga Jadi Profesor, Bincang Bareng Rektor Universitas Jambi, Prof Helmi, Seri I

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved