KKB Papua

Kapolda Papua Ungkap Perkembangan Satu Tahun Pilot Susi Air Jadi Tawanan KKB Papua: Ada di Nduga

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengungkapkan perkembangan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens yang disandera KKB Papua sejak 1 tahun silam

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengungkapkan perkembangan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens yang disandera KKB Papua sejak satu tahun silam. 

Tim gabungan dari TNI-Polri kata Kapolda Papua, saat ini masih berupaya untuk membebaskan Kapten Philip Mark Mehrtens, pilot Susi Air yang disandera KKB Papua.

TRIBUNJAMBI.COM - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengungkapkan perkembangan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens yang disandera KKB Papua sejak satu tahun silam.

Dia menyebutkan bahwa pria berkewarganegaraan Selandia Baru itu masih menjadi tawanan kelompok Egianus Kogoya dan berada di wilayah Kabupaten Nduga.

Tim gabungan dari TNI-Polri kata Kapolda, saat ini masih berupaya untuk membebaskan Kapten Philip Mark Mehrtens.

Kapolda menegaskan bahwa cara yang dilakukan dengan mengedepankan negosiasi.

Sehingga kata dia, tidak ada korban jiwa, terutama dari warga sipil.

“Mengingat, KKB seringkali bergabung dengan masyarakat,” kata Irjen Mathius Fakhiri dalam keterangannya di Jayapura yang dikutip pada Kamis (8/2/2024).

Kapolda Papua juga mengungkapkan bahwa hingga kini Pemkab Nduga terutama Penjabat Bupati masih terus dikedepankan.

Hal itu mengingat selain memiliki hubungan kekeluargaan, juga kejadian dan tempat penyanderaan berada di wilayahnya.

Baca juga: Pilot Susi Air 1 Tahun Disandera KKB Papua, Sebby Sebut Bakal Dibebaskan Egianus Dibantah Ketua OPM

Baca juga: Usai Blak-blakan Soal Jokowi dan Gibran, Kini Ahok Sindir Siapa? Anies? Ini Pernyataannya

Baca juga: Awasi Pemilu Bersih, Bawaslu Sarolangun Sosialisasi Pengawas Partisipatif Bersama Masyarakat

Selain itu, pihaknya masih memberikan kesempatan bagi para pihak, terutama tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk membantu mendekati KKB pimpinan Egianus Kogoya agar mau membebaskan sang pilot.

"Kami berharap upaya pembebasan sandera dapat segera terwujud dalam kondisi sehat," ujar Fakhiri.
Fakhiri menegaskan keselamatan sandera yang saat ini masih ditawan KKB pimpinan Egianus Kogoya menjadi faktor utama.

"Berbagai langkah sudah dilakukan baik oleh Pemda Nduga maupun TNI-Polri dengan tetap mengedepankan negosiasi,” ujarnya.

Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan pihak aparat pun sudah menjelaskan kepada Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Jeffrey Burnet mengenai langkah untuk membebaskan Phillip Mehrtens.

"Kami membutuhkan kesabaran dari semua pihak, termasuk teman-teman wartawan, karena TNI-Polri yang dibantu semua unsur baik itu tokoh masyarakat, tokoh gereja terus berupaya membebaskan Phillip," ujar Irjen Fakhiri.

Dia pun menambahkan bahwa Dubes Selandia Baru menyatakan dukungannya terhadap kedaulatan di mana Papua adalah bagian tidak terpisahkan dari Indonesia.

Dengan adanya dukungan tersebut, kata dia, maka apa yang disampaikan Benny Wenda dan Sebby Sembon tidak berdasar

"Tidak ada negara-negara yang memberikan dukungan bagi isu Papua merdeka di luar negeri, sehingga apa yang disampaikan dengan menggunakan isu Papua, isu politisasi untuk kepentingan Papua merdeka ini harus berhenti,” ucapnya.

“Dan TNI-Polri bersama para pihak akan terus berupaya membebaskan sandera hingga bebas dalam keadaan selamat.”

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Kamis 8 Februari 2024, Emas Antam dan UBS Naik Drastis, Rp 1.165.000 Per Gram

Seperti diketahui, Phillip Mark Mehrtens yang berprofesi sebagai pilot Susi Air disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak tanggal 7 Pebruari 2023, sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Ketua OPM Bantah Jubir TPNPB-OPM

Kapten Philip Mark Mehrtens, pilot susi Air hari ini, Rabu (7/2/2024) genap satu tahun disandera Kelompok Kriminal Bersenjanta atau KKB Papua.

Kelompok pimpinan Egianus Kogoya itu menyandera Kapten Philip sejak 2 Februari 2023 lalu.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah pusat dan daerah dalam pembebasan pria berkebangsaan Selandia Baru tersebut.

Namun hingga kini negosiasi pembebasan pilot Susi Air itu tak kunjung menemui titik tengah.

Kapten Philip Mark Mehrtens masih menjadi tawanan Egianus Kogoya yang dikabarkan berada di Kabupaten Nduga.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambon menyebutkan bahwa pihaknya ingin membebaskan pilot Susi Air tersebut.

Dia ingin membebaskan sang pilot dengan alasan kemanusiaan.

Namun pernyataan dari jubir Sebby Sambom itu dibantah Ketua OPM, Jeffrey Bomanak membantah akan membebaskan pilot Susi Air, Kapten Mark Mehrtens yang disandera sejak 7 Februari 2023.

Dia menegaskan bahwa yang dilakukan oleh Egianus Kogoya merupakan hal yang benar dan legal.

Bantahan itu disampaikan melalui video yang unggah di akun facebook pribadinya, Selasa (6/2/2024).

"Kami sudah mengclearkan bahwa penyanderaan yang dilakukan Brigadir Jenderal Egianus Kogoya itu adalah legal," ujar Jeffrey Bomanak.

Baca juga: Satgas JTTS Turun ke Lokasi Pembangunan Jalan Tol Bayunglencir-Tempino, Ini yang Disarankan

Menurutnya, penyanderaan terhadap pilot oleh pasukan TPNPB-OPM Ndugama untuk ditukarkan dengan kemerdekaan bangsa Papua.

"Oleh sebab itu, tuntutan Brigadir Jenderal Egianus Kogoya ketika penyanderaan itu dilakukan pada 7 Februari 2023, sudah jelas bahwa Indonesia harus mengakui kedaulatan bangsa Papua, itu adalah tuntutan tunggal," jelasnnya.

Jeffrey dengan tegas juga menolak segala pernyataan yang dikeluarkan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambon.

"Dari Juru Bicara Komnas TPNPB, saudara Sebby Sambon yang menyatakan bahwa telah melakukan proposal untuk mengembalikan penyanderaan dan juga dengan komentar-komentar bahwa penyanderaan tidak akan mewujudkan Papua merdeka dan segala macam, kami selalu Ketua Organisasi Papua Merdeka menyampaikan bahwa kami membatah semua pernyataan-pernyataan itu," tegasnya.

"Proposal saudara Sebby Sambon harus disetop. Tidak boleh melakukan proposal, itu bukan aturan dalam Organisasi Papua Merdeka. Seorang Juru Bicara tidak punya hak intervensi terhadap Panglima Egianus Kogoya dan Ketua OPM," sambungnya.

Jeffrey mengaku pihaknya mendukung penuh sikap yang diambil Egianus Kogoya yang masih melakukan penyanderaan terhadap Pilot Susi Air tersebut.

"Kami sebagai ketua organisasi mendukung sepenuhnya pernyataan Brigadir Jenderal Egianus Kogoya dan pasukan TPNPB-OPM Kodap III Ndugama-Derakma bahwa penyanderaan itu kami tidak akan pernah lepaskan, sampai dengan Indonesia membuka diri unruk melakukan negosiasi internasional," pungkasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Sinopsis Zulu, Tayang 8 Februari 2024 di Bioskop Trans TV

Baca juga: Usai Blak-blakan Soal Jokowi dan Gibran, Kini Ahok Sindir Siapa? Anies? Ini Pernyataannya

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 136, Pementasan Naskah Drama

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Halaman 136, Peraturan di Museum

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved