Pilpres 2024

Debat Capres 2024: Ganjar Pranowo Tegaskan Pentingnya 1 Desa, 1 Nakes dan 1 Faskes

Ganjar Pranowo menegaskan program prioritas yang akan diusungnya yakni satu desa, satu fasilitas kesehatan (Faskes), dan satu tenaga kesehatan (Nakes)

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Capture Kompas TV/Ist/ kolase Tribun Jambi
Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menegaskan program prioritas yang akan diusungnya yakni satu desa, satu fasilitas kesehatan (Faskes), dan satu tenaga kesehatan (Nakes). 

Program satu desa, satu fasilitas kesehatan (Faskes), dan satu tenaga kesehatan (Nakes) bertujuan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan.

TRIBUNJAMBI.COM - Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menegaskan program prioritas yang akan diusungnya yakni satu desa, satu fasilitas kesehatan (Faskes), dan satu tenaga kesehatan (Nakes).

Penegasan itu disampaikan saat ia memaparkan visi dan misi dalam debat capres terakhir di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Capres nomor urut 03 itu menyebut kesehatan merupakan hal yang penting.

Preventif, kata dia, adalah sesuatu yang paling bagus untuk dilakukan.

"Kita olahraga, makan sehat,dan itu akan membantu dalam politik kesehatan kita akan jauh lebih baik," katanya.

Tak hanya itu, ia menyebut akses kesehatan di setiap desa juga penting. Ia kemudian menyinggung program yang diusungnya bersama pasangannya, Mahfud MD, yakni Satu Desa, Satu Faskes, dan Satu Nakes.

Program tersebut bertujuan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan.

"Kenapa Ganjar-Mahfud membuat Satu Desa, Satu Faskes, Satu Nakes? Karena kami ingin mereka mendapatkan yang terbaik," ujarnya.

Baca juga: Debat Capres 2024: Strategi Ganjar Jika Jadi Presiden untuk Tingkatkan Angka Harapan Hidup

Baca juga: Debat Capres Terakhir Bahas Soal Budaya, Akademisi UNH Jambi Singgung Festival Lubuk Larangan

Baca juga: Visi Misi Anies Baswedan di Debat ke 5 Capres, Warga Tumbuh Cerdas dengan Biaya Terjangkau

"Dan kemudian ibu, anak, lansia, disabilitas, masyarakat adat, akan mendapatkan peran yang sama di dalam layanan-layanan kesehatan di mana di daerah-daerah terisolir mereka membutuhkan akses ini dengan sangat bagus," sambung Ganjar.

Ganjar Pranowo mengatakan jika layanan kesehatan sudah berjalan dengan baik, langkah selanjutnya yakni membangun pendidikan dan kebudayaan

"Akses pendidikan yang baik lebih inklusif, kemudian kurikulum yang mantap, tentu saja fasilitas yang diberikan harus bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anak didik kita," tegasnya.

Debat pada malam ini mempertemukan ketiga capres 2024 yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Adapun tema debat yang diangkat ialah seputar isu kesejahteraan sosial, pembangunan sumber daya manusia (SDM), dan inklusi.

Sub tema debat meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, kesejahteraan sosial, dan inklusi.

Durasi debat masih sama seperti empat debat sebelumnya yakni 150 menit, dengan durasi khusus debat 120 menit yang terbagi dalam enam segmen.

Kali ini, ada penambahan waktu di segmen enam saat capres menyampaikan pernyataan penutup atau closing statement.

Baca juga: Debat Capres 2024: Ganjar Sebut Ada 3 Bagian dalam Membangun Indonesia yang Beradab, Apa Saja?

Sebelumnya KPU hanya memberikan waktu 2 menit kepada capres untuk menyampaikan pernyataan penutup. Dalam debat terakhir ini, para capres mendapatkan waktu 4 menit.

Strategi Tingkatkan Harapan Hidup

Calon presiden Ganjar Pranowo menjelaskan upayanya untuk menurunkan angka harapan hidup di Indonesia yang berada di urutan 10 dari 11 negara di ASEAN.

Capres nomor urut 03 tersebut menyampaikan itu dalam Debat Capres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta dalam debat yang diselenggarakan KPU jelang Pilpres 2024.

Usai menyampaikan visi misi, Ganjar mendapatkan pertanyaan dari panelis yang sebelumnya telah ditunjuk KPU.

Berikut isi pertanyaan dari panelis dalam Debat Capres 2024.

"World Populations prosfect menunjukkan angka harapan hidup manusia berada di urutan 10 dari 11 negara di Asean. Salah satu penyebabnya kebijakan program dan anggaran kesehatan lebih berorientasi pada aspek curatif daripada promotif dan preventif. Pertanyaanya, bagaimana strategi paslon untuk memprioritaskan anggaran dan program promotif dan preventif?"

Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa dalam mewujudkan hal itu dalam bentuk kepengetahunan terhadap kesehatan, minimal untuk diri sendiri.

Upayanya yakni berolahraga, makan sehat, dan hidup sehat.

"Baru tahap berikutnya kita memberikan fasilitas kesehatan sampai ke desa-desa, seperti tadi saya sampaikan tadi, satu desa satu faskes, satu nakes,"

Baca juga: Tanggapi Soal Demokrasi, Rektor UMB Bilang Ikut yang Benar Bukan Mayoritas

Namun dia menyayangkan adanya pomotongan anggaran untuk keshatan.

Sebab menurutnya bahwa 5-10 persen anggaran untuk layanan kesehatan yang lebih baik.

Terkait angka harapan hidup, Ganjar Pronowo menyampaikan setiap masyarakat harus mendapatkan yang terbaik.

"Mereka harus mendapatkan layanan kesehatan yang baik, hiburan yang baik, budayawan juga bisa membantu mereka untuk membahagiakan mereka," kata Ganjar Pranowo.

Disisi lain kata Ganjar bahwa masyarakat perlu mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.

"Maka peran Posyandu, Dasawisma, kelurahan dan RT iyu menjadi kekuatan yang luar biasa. Disamping itu, pemerintah tentu saja mendampingi dalam setiap kebijakan yang ada,"

Sehinngga anggaran yang tersedia mencukupi menyentuh dan memberikan pelayanan pada masyarakat.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Pada Debat Capres 2024 Prabowo Subianto Siapkan Dana dan Perluas Peluang Kerja untuk Disabilitas

Baca juga: Debat Capres 2024: Strategi Ganjar Jika Jadi Presiden untuk Tingkatkan Angka Harapan Hidup

Baca juga: Debat Capres Terakhir Bahas Soal Budaya, Akademisi UNH Jambi Singgung Festival Lubuk Larangan

Baca juga: Ini Penyebab Gubernur Jambi Tunda Pelantikan Pejabat Eselon III dan IV

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved