Pilpres 2024

Sosok Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Mundur dari Komisaris Pertamina Karena Dukung Ganjar-Mahfud

Sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, pendukung Ganjar-Mahfud yang baru saja mundur dari jabatan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram BTP
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari Komisaris Utama PT Pertamina 

Ahok lanjut ke Universitas Trisakti jurusan Teknik Geologi dan lulus pada tahun 1989.

Kembali ke kampung dan Ahok mulai mendirikan perushaan di bidang kontraktor pertambangan,

Ahok memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya dengan mengambil program master manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta tahun 1992. Ia kemudian selesai pada tahun 1994 dengan gelar Master Bussiness Administrasi (MBA).

Berkecimpung di dunia usaha, membuat Ahok menjadi pengusaha yang diperhitungkan di Belitung Timur.

Baca juga: Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud di Jambi, Dihadiri Bupati Batanghari hingga Ketua DPRD Provinsi Jambi

Baca juga: 4 Keluhan Ria Ricis Soal Rumah Tangganya dengan Teuku Ryan, Singgung Kewajiban Suami

Terjun ke Politik

Ahok terjun ke dalam dunia politik semenjak tahun 2004. Kala itu ia menjadi sosok pemimpin DPC PIB (Partai Perhimpunan Indonesia).

Memang pada saat itu tujuan bergabung untuk bisa melanjutkan ke jenjang DPRD masa jabatan 2004-2009. Alhasil keinginannya tersebut tercapai.

Namun pada tahun 2005 ia mundur dari DPRD dan memilih untuk berkarir menjadi seorang pejabat Bupati Provinsi Bangka Belitung Timur masa jabatan 2005-2010.

Lalu beliau kembali berkiprah menduduki kursi DPR RI komisi II dengan masa menjabat 2009-2014.

Kemudian ia tidak berhenti sampai situ, melainkan melanjutkan lagi karir berpolitiknya dengan menjadi wakil gubernur DKI Jakarta periode 2012 sampai 2017.

Akan tetapi ketika Jokowi selaku gubernur menjadi Presiden, beliau naik jabatan pada tahun 2014.

Pada Pilkada DKI Jakarta Ahok mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Djarot Syaiful Hidayat.

Namun karena perolehan suara yang tidak mencapai 50 persen maka diadakan Pilkada DKI putaran kedua pada maret 2017 antara Ahok – Djarot dan Anies – Sandi.

Kemudian pada bulan maret 2017 setelah pilkada putaran kedua dilaksanakan, hasilnya perolehan suara menyatakan bahwa Anies Baswedan dan Sandiaga Uno keluar sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih tahun 2017 mengalahkan Ahok dan Djarot.

Setelah pilkada DKI Jakarta 2017 selesai, putusan vonis atas tuduhan kasus pelecehan agama yang dilakukan oleh Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama dijatuhkan hasilnya ia dihukum 2 tahun penjara atas kasus pelecehan agama.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved