Khazanah Islami

Jadwal Puasa Sunnah Selama Februari 2024, Ada Puasa Syaban hingga Ayyamul Bidh

Puasa sunnah Februari 2024 bertepatan dengan akhir Rajab dan bulan Syaban dalam kalender Hijriah.

Penulis: Rohmayana | Editor: Rohmayana
Istimewa
Mengajarkan anak berpuasa sejak dini penting dilakukan 

Jadwal puasa sunnah selama Februari 2024, Ada Puasa Syaban, Senin Kamis hingga Ayyamul Bidh

TRIBUNJAMBI.COM- Puasa sunnah Februari 2024 bertepatan dengan akhir Rajab dan bulan Syaban dalam kalender Hijriah.

Terlebih, ada momen istimewa pada bulan ini yakni, Nisfu Syaban.

Biasanya Rasulullah SAW menjalankan puasa selama bulan Syaban.

Imam Baihaqi dalam Kitab Fadha 'Ilul Quqat terjemahan Muflih Kamil menyebutkan sebuah hadits yang menunjukkan Rasulullah SAW hampir berpuasa sebulan penuh selama Syaban.

Hal ini termaktub dalam hadits Abu Salamah RA saat menceritakan pertanyaannya pada Aisyah RA tentang puasa Rasulullah SAW.

Dikatakan pula, Syaban termasuk bulan yang paling disukai oleh Rasulullah SAW.

Abdullah ibn Abu Qais mengutip perkataan Aisyah RA, "Bulan yang paling disukai oleh Nabi SAW untuk berpuasa adalah bulan Syaban, kemudian beliau SAW menyambungnya dengan puasa Ramadhan." (HR Abu Daud, Nasa'i, dan Ahmad).

Pada bulan Syaban ini umat muslim juga bisa mengerjakan ibadah puasa Senin Kamis dan Ayyamul Bidh.

Berikut ini jadwal puasa sunnah di bulan Februari 2024.

1. Puasa Senin Kamis

1 Februari (20 Rajab): Puasa Kamis

5 Februari (24 Rajab): Puasa Senin

8 Februari (27 Rajab): Puasa Kamis

12 Februari (2 Syaban): Puasa Senin

15 Februari (5 Syaban): Puasa Kamis

19 Februari (9 Syaban): Puasa Senin

22 Februari (12 Syaban): Puasa Kamis

26 Februari (16 Syaban): Puasa Senin

29 Februari (19 Syaban): Puasa Kamis

2. Puasa Ayyamul Bidh

23 Februari (13 Syaban)

24 Februari (14 Syaban)

25 Februari (15 Syaban)

3. Puasa Syaban

Tidak ada jadwal khusus untuk mengerjakan puasa Syaban.

Sesuai dengan hadits Abu Salamah RA saat menceritakan pertanyaannya pada Aisyah RA tentang puasa Rasulullah SAW.

Dikatakan pula, Syaban termasuk bulan yang paling disukai oleh Rasulullah SAW.

Abdullah ibn Abu Qais mengutip perkataan Aisyah RA, "Bulan yang paling disukai oleh Nabi SAW untuk berpuasa adalah bulan Syaban, kemudian beliau SAW menyambungnya dengan puasa Ramadhan." (HR Abu Daud, Nasa'i, dan Ahmad).

Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa tiga hari berturut-turut di bulan Hijriah. Puasa ini dapat dikerjakan pada 13, 14, dan 15 tiap bulannya dengan membaca niat berikut.

Untuk mengerjakan ibadah sunah ini, sebaiknya meniatkannya di hati.

Dikutip dari laman NU Online, niat puasa ayyamul bidh yang dapat dibacakan adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa ayyamul bidh (hari-hari yang malamnya cerah) karena Allah Ta'ala."

Dilansir dari NU Online, di samping meniatkannya dalam hati, umat muslim juga disunahkan untuk mengucapkannya melalui lisan.

Berdasarkan Al-Malibari, Fathul Mu'în, juz II, halaman 223, niat puasa ayyamul bidh dapat mulai dibacakan sejak malam hari sampai siang hari sebelum masuk waktu zawal (matahari mulai tergelincir ke barat).

Puasa Senin Kamis

Puasa Senin Kamis adalah salah satu puasa sunnah yang dikerjakan pada hari Senin dan Kamis. Hal ini merupakan salah satu kebiasaan Rasulullah SAW.

Niat Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala."

Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala."

Doa Buka Puasa 

Sudah tahu doa buka puasa yang lebih sahih sesuai ajaran Rasulullah? Berikut bacaan hingga artinya:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah

Artinya: "Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah" (HR. Abu Daud no. 2357, hasan).

Seperti yang dipraktikkan Rasulullah, doa buka puasa tersebut diucapkan setelah membatalkan puasa.

Adapun saat makan dan minum untuk membatalkan puasa, cukup membaca basmalah. Setelah hilang dahaga, barulah kita mengamalkan doa di atas.

Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved