Korea Selatan dan Korea Utara Makin Panas, Korut Disebut Luncurkan Rudal

Pada Rabu (24/1/2024) militer Korea Selatan menyebut Korea Utara meluncurkan beberapa rudal jelajah di perairan sebelah barat.

Editor: Suci Rahayu PK
AP Photo
Layar televisi menampilkan dokumentasi peluncuran rudal jelajah Korea Utara dalam sebuah tayangan berita di Stasiun Kereta Seoul, Seoul, Korea Selatan, Rabu (24/1/2024). Militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara meluncurkan beberapa rudal jelajah ke perairan di sebelah barat pada Rabu. 

Korea Utara melakukan uji coba peluncuran rudal balistik jarak menengah berbahan bakar padat.

TRIBUNJAMBI.COM - Konflik Korea Selatan dan Korea Utara semakin memanas.

Pada Rabu (24/1/2024) militer Korea Selatan menyebut Korea Utara meluncurkan beberapa rudal jelajah di perairan sebelah barat.

Demonstrasi senjata yang provokatif ini meningkatkan ketegangan nuklir dengan Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Jepang.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyatakan militer AS dan Korea Selatan sedang menganalisis peluncuran tersebut.

Pernyataan tersebut tidak langsung mengonfirmasi jumlah pasti rudal yang diluncurkan atau rincian penerbangan mereka.

Peluncuran ini menjadi yang kedua yang diketahui dilakukan Korea Utara pada tahun ini.

Sebelumnya pada 14 Januari, Korea Utara melakukan uji coba peluncuran rudal balistik jarak menengah berbahan bakar padat.

Baca juga: Isu kedekatan dengan Vicky Prasetyo Menguat, Marshanda Akhirnya Beri Pengakuan: Belum Cocok

Baca juga: Cara Download Video Instagram Reels Tanpa Aplikasi Tambahan

Baca juga: Respon Gibran Soal Kabar Mahfud MD Mundur dari Menkopolhukam: Kami Hargai, Terimakasih

Hal itu dipandang sebagai upaya Pyongyang untuk meningkatkan kemampuan persenjataannya untuk mengincar pangkalan militer AS di Jepang dan Guam.

"Militer kami telah meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan serta secara cermat berkoordinasi dengan Amerika Serikat sambil memantau tanda dan aktivitas lebih lanjut dari Korea Utara," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Associated Press.

Ketegangan di Semenanjung Korea telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir seiring upaya pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, untuk terus mempercepat pengembangan senjata dan mengeluarkan ancaman provokatif terkait konflik nuklir dengan AS dan sekutunya di Asia.

Sebagai respons, AS, Korea Selatan, dan Jepang telah memperluas latihan militer gabungan mereka, yang diinterpretasikan oleh Kim sebagai latihan invasi, sambil menyempurnakan strategi pengadangan mereka yang berpusat pada aset-aset AS yang dapat membawa senjata nuklir.

Dalam aksi saling balas terbaru, Korea Utara, pekan lalu, mengeklaim telah melakukan uji coba drone serangan bawah laut yang disebut dapat membawa hulu ledak nuklir sebagai respons terhadap latihan bersama angkatan laut AS, Korea Selatan, dan Jepang.

Pyongyang juga menyalahkan pihak lawan atas ketegangan di kawasan tersebut.

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Isu kedekatan dengan Vicky Prasetyo Menguat, Marshanda Akhirnya Beri Pengakuan: Belum Cocok

Baca juga: AKBP Budi Prasetya Tinjau Sel Tahanan Narkoba, TPS Pemilu dan Pagar Roboh di Lapas Sarolangun

Baca juga: Cara Download Video Instagram Reels Tanpa Aplikasi Tambahan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved