Berita Viral

Viral Seorang Guru Kerja Sampingan Jadi Badut, Tiap Bulan Dapat Puluhan Juta

Kali ini berita viral seorang guru SMA di Semarang rela kerja sampingan menjadi badut demi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Viral Seorang Guru Kerja Sampingan Jadi Badut, Tiap Bulan Dapat Puluhan Juta 

TRIBUNJAMBI.COM - Berikut ini berita viral yang terjadi hari ini, Selasa 16 Januari 2024.

Kali ini berita viral seorang guru SMA di Semarang rela kerja sampingan menjadi badut demi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Akan tetapi guru tersebut mendapatkan hasil puluhan juta dengan bekerja sebagai badut.

Sontak saja guru tersebut langsung ramai jadi perbincangan publik hingga viral di sosial media.

Diketahui sosok guru SMA tersebut bernama Shoni Suprayoga.

Dari profesi yang dilakoninya itu, Shoni berhasol memperkerjakan orang lain.

Baca juga: Wanita di Kupang Gugat Pacar Rp 1,4 M, Karena Tak Dinikahi, Berakhir di Kasasi MA

Baca juga: Anak Baliah Pengemis A Kasian A Curhat Sering Diejek hingga Mogok Sekolah: Stop Jadi Candaan

Baca juga: Jadwal Puasa Ayyaumul Bidh, Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya

Shoni memiliki usaha sampingan sebagai badut penghibur sejak tujuh tahun lalu.

Dalam melakukan pekerjaannya itu, Shoni dibantu oleh istrinya untuk mempersiapkan aksesoris badut.

Atas kerja kerasnya, Shoni banyak menerima panggilan untuk mengisi acara-acara tertentu, seperti hajatan, acara sekolah, dan lainnya.

Sementara atas usaha sampingannya menjadi badut, Shoni kini telah mempunyai 15 karyawan.

"Pekerjaan utama saya kan guru, untuk sampingan saya milih badut. Karena saya berpengalaman sejak lulus SMA pernah ikut saudara di Jakarta, terus ini ingin membesarkan di Kota Semarang," ujar Shoni.

"Karyawan kita kurang lebih 15 orang, untuk order tiap bulan kurang lebih 50-60 lokasi," tambahnya.

Bahkan Shoni dapat mengantongi hingga puluhan juta setiap bulannya.

hal tersebut lantaran dirinya bisa mendapatkan panggilan sekitar 60 orderan untuk tampil sebagai badut penghibur.

Guru SMA Kerja Jadi Badut
Guru SMA Kerja Jadi Badut (ist)

Ia juga membeberkan orderan yang kerap ia dapat tidak hanya di area kota Semarang, namun juga dari luar kota seperti dari Kendal, Pekalongan, Grobogan, dan juga Solo.

Shoni kini berhasil membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar tempat tinggalnya.

Atas lakon sampingannya sebagai badut itu, Shoni tidak pernah merasa malu.

Ia justru senang karena bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Caleg Jual Ginjal Gegara Biaya Kampanye Tak Cukup

Berita Viral lainnya datang dari Kabupaten Bondowoso.

Nama Erfin Dewi Sudanto, caleg viral dari Bondowoso ini ramai jadi perbincangan publik.

Ya, Erfin rela menjual ginjalnya karena kekurangan biaya kampanye.

Seperti diketahui untuk mencalonkan diri di dunia politik membutuhkan dana cukup besar.

Bahkan dana kampanye itu bisa mencapai ratusan juta hingga milyaran rupiah.

Kondisi ekonomi yang tak mencukupi membuat Erfin harus melakukan hal diluar nalar.

Pria berusia 47 tahun itu rela menjual salah satu ginjalnya demi membiayai pemenangan dan kampanye ke masyarakat.

Erfin juga mengaku keputusannya ini telah didukung oleh keluarganya.

Diketahui para caleg memfasilitasi kampanyenya mulai dari memasang banner, baliho, atau alat peraga kampanye lain.

Tak heran jika caleg dintutut untuk menyiapkan dana dengan nominal lumayan.

Namun, lain halnya dengan Erfin Dewi Sudanto yang tak memiliki biaya cukup.

Hal itu lantas mendorong Erfin menawarkan ginjalnya alias mau jual ginjal.

Ia ingin menjual ginjalnya demi bisa membeli alat peraga kampanye untuk kebutuhannya mencalonkan diri.

Diakui Erfin, ia sudah mendapat restu menjula ginjal dari istri dan anak.

Warga Desa Bataan Kecamatan Tenggarang Bondowoso itu rela menjual ginjalnya demi biaya kampanye di Pemilihan Umum Februari 2024 mendatang.

Keseriusannya ini ditunjukkannya dengan membuat surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani bahwa dirinya siap menjual ginjal.

Lantas siapa sosok caleg jual ginjal demi biaya kampanye tersebut?

Diketahui bahwa pria kelahiran 23 Juni 1976 ini maju sebagai caleg dari Partai PAN dengan Nomor urut 9 Daerah Pemilihan 1.

Menurut Erfin Dewi Sudanto ia rela melakukan hal tersebut karena butuh biaya yang besar untuk proses kampanye.

Sementara ia tak memiliki uang yang cukup untuk membiayai kampanyenya ke masyarakat.

Semua itu rela ia lakukan demi duduk di kursi parlemen, meskipun ia harus kehilangan salah satu ginjalnya.

Untuk membuktikan keseriusannya, bapak dua anak ini membuat surat pernyataan dilengkapi materai dan tanda tangan kesediaan menjual salah satu ginjalnya.

"Surat pernyataan jual ginjal ini saya buat nantinya untuk biaya operasional dan biaya logistik untuk pemenangan calon legislatif," terang Erfin, Selasa (16/1/2024).

Ia bahkan sudah mempromosikan bahwa dirinya sudah siap untuk menjual ginjalnya, dan siapa saja yang berminat untuk segera menghubunginya.

Selain untuk biaya pemenangan kampanye, Erfin mengaku menjual ginjalnya sebagai bentuk dirinya rela mengabdi dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

"Intinya ini untuk mengabdi kepada masyarakat," kat Erwin.

Sudah disetujui keluarga

Bahkan anak dan istri Erwin juga sudah menyetujui untuk menjual ginjalnya.

"Ginjal pun saya jual untuk membuktikan bahwa jiwa dan raga demi masyarakat Bondowoso," kata Erfin Dewi Sudanto.

Selama ini Erfin membuat banner dan baliho dari sisa tabungan yang dimilikinya.

Dirinya berharap kemenangan agar nantinya bisa merealisasikan janji-janji politiknya.

Nampak kini Erwin sudah sibuk memasang baliho dibeberapa tempat untuk mempromosikan bahwa ia maju menjadi caleg.

Diketahui bahwa saat ini kampanye politik memang sedang berlangsung dalam proses tahapan pemilu.

Para caleg tak hanya mengumbar janji bahkan rela mengeluarkan uang ratusan juta hingga miliaran rupiah demi duduk di kursi parlemen.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved