LIPUTAN KHUSUS
100 Ribu Jiwa Lebih Jadi Korban Banjir di Provinsi Jambi, Kondisi Semakin Meluas
Banjir di Jambi terjadi di beberapa kabupaten-kota sejak akhir tahun lalu hingga pertengahan Januari 2024.
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Lebih dari 100 ribu jiwa dan puluhan ribu rumah di Provinsi Jambi terdampak banjir akibat luapan Sungai Batanghari dan anak sungainya.
Peristiwa banjir di Jambi terjadi di beberapa kabupaten-kota sejak akhir tahun lalu hingga pertengahan Januari 2024.
Di Kabupaten Batanghari, terdapat 43.063 jiwa terdampak banjir luapan Sungai Batanghari.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari, Bebi Andihara, menuturkan secara keseluruhan 43.063 jiwa di 16.940 kepala keluarga (KK) yang terdampak di sana.
"Terbanyak di Kecamatan Maro Sebo Ulu ada 19.398 jiwa," tuturnya, Selasa, (16/1).
Banjir melanda 64 desa-kelurahan yang berlokasi di tujuh kecamatan di Batanghari.
"Tujuh dari delapan kecamatan yang ada dilanda banjir. Kecuali Kecamatan Bajubang, semua kecamatan ada desa yang dilaporkan terendam banjir," ujarnya.
Pihaknya tengah mempersiapkan bantuan bagi warga terdampak banjir.
"Sudah kita siapkan. Ini beberapa sembako sudah tiba dan akan kita packing. Kemudian kita salurkan kepada masyarakat," jelasnya.
Bebi mengimbau warga, khususnya yang tinggal di tepian Sungai Batanghari, untuk lebih berhati-hati dan tidak melakukan aktivitas di sekitar sungai.
1.182 rumah di Muarojambi
Sementara itu, banjir di Kabupaten Muarojambi meluas. Hingga kemarin, ada 1.182 rumah terendam.
Banjir merendam 61 desa di enam kecamatan, di antaraya Jaluko, Kumpeh Ulu, Taman Rajo, Sekernan, Kumpeh Ilir dan Marosebo.
"Data yang masuk sampai saat ini, sebanyak 61 desa dengan 1.182 rumah terendam dan sekitar 4.191 KK warga yang terdampak," kata Pj Bupati Muarojambi, Bachyuni Deliansyah, didampingi Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Muarojambi, Alias.
D Kecamatan Sekernan ada 634 rumah dan sembilan desa terendam. Di Kecamatan Kumpeh ada 279 rumah dan delapan desa terendam. Di Kecamatan Taman Rajo ada 158 rumah dan sembilan desa terendamir. Di Kecamatan Maro Sebo ada 30 rumah dan sembilan desa terendam. Di Kecamatan Jaluko ada 59 rumah dan 10 desa terendam. Di Kumpeh Ulu ada 22 rumah dan 16 desa terendam.
Selain merendam rumah, fasilitas umum yang terdampak seperti sekolah, tempat ibadah, kantor desa, lahan perkebunan dan pertanian warga.
"Jumlah penduduk yang mengungsi, yaitu berjumlah satu rumah yang berada di Kecamatan Jaluko," imbuhnya.
62.734 jiwa di Bungo
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bungo memaparkan dampak akibat banjir yang terjadi sejak akhir Desember 2023 hingga kini.
Kabid Rehabilitasi BPBD Kabupaten Bungo, Gunawan, mengatakan melanda 88 desa-kelurahan di 16 kecamatan, terutama di daerah aliran sungai.
"Dengan jumlah jiwa terdampak sebanyak 62.734 jiwa dari 15.992 KK (kepala keluarga)," ungkapnya, Selasa (16/1).
Selain itu, bencana banjir juga mengakibatkan delapan sektor kehidupan mengalami kerugian.
Sektor perumahan dan permukiman sebanyak 15.992 rumah terdampak. Ada delapan rumah rusak berat di Kecamatan Muko-Muko Bathin VII.
Sektor transportasi darat. Subsektor jalan ada tujuh ruas mengalami rusak berat, sedang dan ringan. Lokasinya di Desa Renah Jelmu, Aur Gading, Sirih Sekapur, Baru Pusat Jalo, Lubuk Kayu Aro, Ujung Tanjung dan Baru Pelepat.
Subsektor jembatan terdapat satu jembatan gantung rusak berat di Desa Sungai Gurun.
Subsektor prasarana lalu lintas bencana tanah longsor mengakibatkan pembatas jalan/guardriil ruas jalan Desa Lubuk Kayu Aro- Desa Muara Buat mengalami rusak sedang.
Sektor sumber daya air, kerusakan bronjong sepanjang 700 meter dan jaringan irigasi sekunder sepanjang 750 meter, dan jaringan irigasi tersier sepanjang 35 meter.
Sektor pertanian, 688 hektare persawahan terendam banjir dan 1 hektar tertimbun tanah longsor.
Sektor peternakan dan perikanan, ada 14 ekor sapi dan 405.301 ekor ikan mengalami mortalitas/kematian.
Sektor pendidikan, ada 47 sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, serta dua sekolah menegah atas terdampak banjir.
Sektor kesehatan, ada lima puskesmas pembantu (pustu) dan dua puskesmas terdampak banjir.
Sektor sanìtasi dan air, ada dua unit mesin intake PDAM Pancuran Telago, Sungai Pinang dan Tenam mengalami kerusakan ringan. Imbasnya terjadi gangguan pasokan air bersih pada pelanggan PDAM di Kecamatan Bungo Dani, Pasar Muara Bungo, Rimbo Tengah dan Bathin III.
"Data ini merupakan data sementara per tanggal 15 Januari 2024," ujarnya.
Gunawan mengatakan berdasarkan prediksi BMKG yang diterima, puncak curah hujan tinggi masih terjadi hingga bulan depan.
"Potensi banjir masih ada. Kita imbau agar warga tetap waspada dan siaga selama musim hujan ini," pungkasnya.
7.508 rumah terendam di Sarolangun
Di Sarolangun, 7.508 rumah warga terendam banjir akibat luapan sungai Batang Asai, Batang Limun dan Batang Tembesi.
Banjir meluas hingga menggenangi delapan kecamatan, yaitu Batin VIII, Sarolangun, Cermin Nan Gedang, Limun, Batang Asai, Pelawan, Pauh dan Mandiangin. Data itu berdasarkan rekapitulasi BPBD Kabupaten Sarolangun, per Selasa (16/1).
Pj Bupati Sarolangun, Bachril Bakri, mengatakan dampak banjir bandang akibat luapan sungai telah meluas.
"Ya, hari ini kami terus pantau perkembangan banjir. Memang banyak sekali rumah warga terendam, mencapai 7.508 rumah, dan delapan kecamatan dan puluhan desa," katanya.
Dia mengatakan warga yang terdampak banjir sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. Banyak juga pihak lain yang menyalurkan bantuan atas kepeduliannya bencana hidrometeorologi di Sarolangun pada 2024.
Banjir di Sarolangun juga merusak fasilitas umum, seperti jalan, jembatan gantung, sekolah masjid dan lainnya.
"Jembatan gantung yang rusak ada empat, seperti di Kecamatan Batang Asai satu, Kecamatan Batin VIII ada dua, dan satu lagi di Kecamatan Sarolangun," ungkapnya.
Pemkab Sarolangun sedang mengkaji jumlah kerusakan untuk mendapatkan penanganan, dan dibahas bersama DPRD.
"Kita akan menghitung, biaya kerusakan bisa melalui dana tanggap darurat, dan kami akan bahas bersama DPRD," tuturnya.
Pantauan Bachril Bakri di Pauh, pihak kelurahan, kecamatan dan kabupaten membuat dapur umum. Itu untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum warga yang terdampak banjir di Kelurahan Pauh.
"Kompak ibu-ibu, lurah dan masyarakat setempat, kita lihat ada sekitar 180 bungkus nasi untuk diberikan kepada masyarakat yang terdampak," katanya.
"Kami turun ke Pauh, pantau kondisi genangan banjir disana, kami juga siapkan bantuan makanan siap saji seperti mi instan dan sembako, kondisi banjir di Pauh masih berlangsung, namun sudah mulai turun, karena di daerah Pauh ini agak sedikit lama dampak genangan banjir nya dibandingkan di daerah kecamatan Batin VIII, Sarolangun,Limun dan CNG," ungkapnya.
Dia mengapresiasi dapur umum yang dibangun Lurah Pauh dan perlu dicontoh pihak lain. "Terima kasih pak lurah, dapur umum ini harus dilaksanakan, dan diperhatikan masyarakat nya yang terdampak banjir. Disamping itu kami berikan bantuan supaya makan tidak hanya telur dan juga ayam," tutupnya.
Waspada Penyakit
Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun mengimbau warga waspada ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) pascabanjir. Selain itu waspada penyakit diare, kulit dan lain-lain.
"Kami mengimbau masyarakat tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, konsumsi air bersih yang sudah dimasak, dan rajin membersihkan perkarangan," kata Bambang Hermanto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun, Selasa (16/1).
Masyarakat diharap untuk menjaga pola makan sehat. Jika sakit, segera kunjungi fasilitas kesehatan, seperti puskesdes dan pustu terdekat. "Agar bisa diberi penanganan yang baik," tutupnya.
Pantauan Tribun, kemarin Taman Tanggo Rajo di Muara Tebo terendam banjir. Destinasi wisata di pinggiran Sungai Batang Tebo terendam air lebih dari 1 meter.
"Sudah dua pekan belakangan. Kemarin sempat surut, sudah itu banjir lagi," ujar Nilawati, warga yang berjualan dekat lokasi sembari mengeluhkan dagangannya sampai kemarin belum laku.
Layanan umum Kota Jambi tetap
Pelayanan masyarakat yang diberikan Pemerintah Kota Jambi tetap berlangsung normal, kendati beberapa kawasan terendam banjir. Itu disampaikan Pejabat (PJ) Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih, sesaat setelah rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama inflasi, Senin (15/1).
Sri mengatakan sampai saat ini tidak ada laporan dari masyakat tentang adanya kendala pelayanan di lapangan
"Mengenai pelayanan publik, sampai saat ini tidak ada laporan dari masyarakat, insyaAllah semua berjalan baik kendati kita berada pada kondisi banjir," ujarnya
Dia mengatakan semua jajaran selalu berkordinasi setiap saat untuk memberikan pelayanan terbaik. "Semua komunikasi berjalan dengan baik, khususnya untuk penanggulangan banjir di Kota Jambi," katanya.
"Semua sigap untuk penanggulangan dan pengamanan masyarakat yang terdampak banjir," ujarnya.
Sri juga memastikan harga komoditas pangan tetap stabil di Kota Jambi. "Harga pangan di Kota Jambi stabil dan terkendali," ujarnya.
Itu karena Kota Jambi memiliki tiga jalur distribusi pangan dan disuplai dari beberapa daerah pemasok kebutuhan komoditi pangan di Kota Jambi.
PMI Serahkan Bantuan
Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jambi menyerahkan bantuan bagi korban banjir, untuk wilayah Jambi wilayah barat, Selasa (16/1)
Ratusan paket bantuan, terdiri dari peralatan keseharian, diangkut dari halaman kantor PMI menggunakan enam kendaraan menuju wilayah terdampak banjir.
Ketua Harian PMI Provinsi Jambi, Syarahsadin, mengatakan pada hari ini pihaknya PMI provinsi Jambi menyerahkan bantuan sebanyak 500 hygiene kit, 100 baby kit, selimut 200 pcs, rompi 50 pcs, terpal 100 pcs dan jas hujan 50 pcs.
"Bantuan tersebut akan kita salurkan kepda masyarakat yang terdampak, yakni Sarolangun, Kerinci, Sungai Penuh, Bungo, Tebo dan juga Muarojambi serta Kota Jambi," ujarnya.
"Kita berharap bantuan ini dapat meringankan beban pemerintah daerah maupun masyarakat yang terdampak," sambungnya.
Saat ini pihaknya tengah mengajukan lagi untuk bantuan tahap dua ke PMI pusat untuk jenis bantuan kelambu dan tikar. (nik/zak/uti/sbi/yon/usn)
Baca juga: Banjir Besar Siklus 20 Tahunan Intai Kota Jambi, Kadis Damkartan: Lima Hari ke Depan
Baca juga: Tentang Payung Terakhir, Bincang Bareng Hendri Nursal, Pelaku Teater di Jambi
Warga 4 Daerah Tolak Pembangunan Stockpile Batu Bara PT SAS di Aur Duri Kota Jambi, Hanya Sejengkal |
![]() |
---|
Raffi Tak Jadi Operasi Plastik, Anak di Jambi Kena Stevens-Johnson Syndrome, Virus Tak Masuk Daging |
![]() |
---|
Ketua DPRD Kota Jambi Minta Wako Panggil Dokter Puskesmas dan Kadis, Anak Kena Sindrom Langka |
![]() |
---|
Ustaz Agus Nyaris Menangis Lihat Kondisi Anak di Jambi Kena Sindrom Langka Kulit Mengelupas |
![]() |
---|
Anak di Jambi Kena Sindrom Langka, Kulit Raffi Lepas Jika Tidur di Kasur, Terpaksa Alas Daun Pisang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.