Gunung Marapi Erupsi
Gunung Marapi Eruopsi Pagi Ini, Lontarkan Abu Setinggi 1300 Meter, Warga Diminta Waspada
Gunung Marapi yang berada di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi pagi ini, Minggu (14/1/2024) dengan melontarkan .
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Status Gunung Marapi Sumatera Barat naik level dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).
Baca juga: Arti Mimpi Pacar Menikah Dengan Orang Lain, Benarkah Pertanda Baik?
Pernyataan ini tertuang dalam surat yang disampaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 71.Lap/GL.03/BGV/2024.
"Benar, status Gunung Marapi berubah dari waspada menjadi siaga," kata Kepala Pos PGA Bukittinggi, Teguh Purnomo, Selasa (9/1/2024).
"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh maka tingkat aktivitas Gunung Marapi dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung dari tanggal 9 Januari 2024 pukul 18:00 WIB, dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi atau ancaman bahaya terkini," jelas Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Hendra Gunawan melalui keterangan tertulisnya.
Adanya aktivitas erupsi yang teramati secara visual dan masih terekamnya gempa erupsi dan gempa hembusan yang disertai dengan tremor menerus menunjukkan aktivitas Gunung Marapi masih tergolong tinggi.
Data dari satelit Sentinel juga menunjukkan bahwa laju emisi (fluks) gas SOz yang dihasilkan dari aktivitas Gunung Marapi saat ini tergolong tinggi.
Kehadiran magma di dalam atau dasar kawah yang terindikasi sejak teramatinya pancaran sinar api di puncak Gunung Marapi pada 6 Desember 2023 malam hari dan teramatinya lontaran material pijar pada erupsi-erupsi berikutnya menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan tipe erupsi atau letusan dari tipe freatik menjadi magmatik.
Kondisi tersebut dapat berpotensi menyebabkan terjadinya akumulasi tekanan di dalam tubuh gunung api yang dapat menyebabkan terjadinya erupsi dengan energi yang meningkat dan jangkauan lontaran material pijar yang lebih jauh dari pusat erupsi.
Oleh karena itu potensi atau ancaman bahaya Gunung Marapi juga dapat menjadi lebih luas.
Jika pasokan magma dari kedalaman terus berlangsung dan cenderung meningkat maka erupsi dapat terjadi dengan energi yang lebih besar dengan potensi atau ancaman bahaya dari lontaran material vulkanik berukuran batu (bom), lapili, atau pasir diperkirakan dapat menjangkau wilayah radius 4,5 Km dari pusat erupsi atau Kawah Verbeek.
Baca juga: Bakal Didistribusikan Januari Ini ke Daerah-daerah, Yamaha Luncurkan LEXi LX 155
Sedangkan untuk potensi atau ancaman dari abu erupsi dapat menyebar lebih luas atau jauh yang tergantung pada arah dan kecepatan angin.
Material erupsi yang jatuh dan terendapkan di bagian puncak dan lereng Gunung Marapi dapat menjadi lahar saat bercampur dengan air hujan.
Oleh karena itu terdapat potensi bahaya dari aliran atau banjir lahar pada lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Marapi.
Selain itu terdapat potensi bahaya dari gas-gas vulkanik beracun seperti gas CO2, CO, SO2, dan H₂S di area kawah atau puncak Gunung Marapi.
Sehubungan dengan naiknya status Gunung Marapi, PVMBG menghimbau agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki, pengunjung dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Gunung Marapi di Sumbar Erupsi Lagi, 3 Kali Letusan di Malam Minggu |
![]() |
---|
Gunung Marapi Dua Kali Erupsi Hari Ini, Rabu 17 Januari 2024: Waspada Bahaya Lahar Saat Musim Hujan |
![]() |
---|
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Letusan Berdurasi 54 Detik |
![]() |
---|
Gunung Marapi Erupsi, Pemkab Agam Dirikan Posko Siaga Marapi di Kawasan Batu Palano & Bukit Batabuah |
![]() |
---|
Mengenal Lebih Dekat Gunung Marapi, Jarak, Ketinggian & Catatan Letusan: Awal Peradaban Minangkabau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.