Pilpres 2024

Jika Pilpres 2 Putaran, PKS Mengaku Terbuka Menerima PDIP Jika Ingin Bergabung

PKS yang tergabung dalam koalisi pendukung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, terbuka dengan PDIP jika ingin bergabung dalam koalisi jika Pilpres

Editor: Suci Rahayu PK
istimewa
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyebut terbuka jika PDIP ingin bergabung, dalam koalisi jika Pilpres berlangsung dua putaran. 

TRIBUNJAMBI.COM - Partai Keadilan sejahtera (PKS) yang tergabung dalam koalisi pendukung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, terbuka dengan PDIP jika ingin bergabung dalam koalisi jika Pilpres berlangsung dua putaran.

Pernyataan ini dilontarkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu saat menghadiri haul ke-45 Kyai Bisri Syansuri di Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (13/1/2024).

Menurutnya, meski Pemilu dan Pilpres 2024 merupakan ajang kompetensi menarik simpati masyarakat, PKS tidak beranggapan Pilpres sebagai sarana untuk saling bermusuhan satu sama lain.

"Saya terbuka pada semua kalangan karena kita enggak tahu apakah kita masuk (putaran kedua). Mudah-mudahan itu harapannya," ujar Syaikhu.

Syaikhu menjelaskan dirinya pernah bertemu dengan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di sebuah acara yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca juga: Lepas Tim Sepakbola Tanjab Barat, Wakil Bupati: Jaga Nama Baik Pemerintah

Baca juga: Beredar Video Mobil Pikap Terbakar di Merangin Jambi, Diduga Bawa Solar 37 Galon, Sopir Kabur

Baca juga: Sosok Oknum Sipir Lapas Jambi Bawa 52 Kg Sabu, Diduga Terlibat Jaringan Narkoba Internasional

Menurutnya, dalam pertemuan itu ada sejumlah pembicaraan politik dan situasi nasional yang terjadi.

Dalam pertemuan tersebut, Hasto menerima dengan hangat, walaupun PKS dan PDI-P berbeda pilihan dalam Pilpres 2024.

"Saya kira dalam perpolitikan menurut saya hal-hal seperti ini perlu ditunjukkan dengan kedewasaan," ujar Syaikhu, dikutip dari Kompas.com.

Adapun wacana membuka kerja sama dengan PDI-P, partai pengusung Ganjar-Mahfud, sempat dilontarkan Cawapres Anies, Muhaimin Iskandar.

Muhaimin menilai peluang bergabungnya partai pendukung Capres-Cawapres nomor urut 1 dan 3 bisa terjadi.

Menurutnya, koalisi antarpartai bisa saja terjadi kembali jika Pilpres 2024 belum ada yang memperoleh suara lebih dari 50 persen.

Hasil tersebut bisa dilihat setelah tanggal 20 Maret 2024, atau di akhir masa rekapitulasi suara Pileg dan Pilpres 2024.

Menurutnya, bisa saja PKB nantinya akan berkoalisi dengan PDI-Perjuangan atau dengan partai lain. Namun itu semua akan ditentukan oleh hasil Pilpres 2024.

"Pasti (ada peluang koalisi). Semua kita buka peluang untuk koalisi. Dan tentu masih belum bisa kita putuskan karena kita lihat siapa yang akan masuk di putaran kedua," ujar Cak Imin usai menghadiri acara di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024).

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Lepas Tim Sepakbola Tanjab Barat, Wakil Bupati: Jaga Nama Baik Pemerintah

Baca juga: Sosok Oknum Sipir Lapas Jambi Bawa 52 Kg Sabu, Diduga Terlibat Jaringan Narkoba Internasional

Baca juga: Beredar Video Mobil Pikap Terbakar di Merangin Jambi, Diduga Bawa Solar 37 Galon, Sopir Kabur

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved