Berita Kerinci

Update Banjir Kerinci Jambi - 3.588 Rumah di 75 Desa Tergenang Banjir, 10 Titik Longsor

Banjir di Kabupaten Kerinci, Jambi terus meluas, hal ini karena intensitas hujan di wilayah Kerinci masih tinggi hingga Rabu (3/1/2024).

Penulis: Herupitra | Editor: Suci Rahayu PK
FB Diny Arind M
Update banjir di Kerinci, Jambi 

Banjir di Kerinci Jambi belum surut, intensitas hujan di wilayah barat Jambi itu masih tinggi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Banjir di Kabupaten Kerinci, Jambi terus meluas, hal ini karena intensitas hujan di wilayah Kerinci masih tinggi hingga Rabu (3/1/2024).

Berdasarkan data yang disampaikan BPBD Kabupaten Kerinci, hingga 3 Januari 2024 jumlah desa yang terdampak banjir dan longsor sebanyak 75 desa di 11 kecamatan.

Dari 75 desa tersebut terdapat 3.588 rumah yang tergenang banjir dan 10 titik longsor.

Sementara jiwa yang terdampak sebanyak 13.626 jiwa dari 5.219 KK

Sedangkan korban jiwa akibat banjir dan tanah longsor masih dua orang.

Pertama seorang kepala sekolah SMP warga Hiang yang hanyut ke sungai di lokasi longsor di Lubuk Nagodang

Baca juga: Bus Rombogan Guru Tabrak Truk, 2 Orang Meninggal dan Tiang Pacang Berserakan di Jalan Tol Ngawi-Solo

Baca juga: Modus Ayah Tiri dan Tetangga Setubuhi Remaja di Tanjab Timur Jambi, 4 Tahun Jadi Korban Asusila

Baca juga: Ratusan Logistik Pemilu Ditemukan Rusak, Bawaslu Lampung: Termasuk Surat Suara dan Bilik

Kedua seorang balita usia 2 tahun yang tewas saat terjadi di longsor di wilayah Pasar Tamiai, Kecamatan Batang Merangin.

Bukan hanya pemukiman warga yang terdampak banjir, lahan pertanian dan ternak warga juga terdampak banjir.

Ada sekitar 350,5 hektare lahan pertanian warga terdampak banjir dan 1.030 ternak mati

Berikut Kecamatan dan desa yang terdampak banjir

Depatu Tujuh (16 Desa)
Air Hangat Barat (5 Desa)
Siulak (5 Desa)
Gunung Kerinci (4 Desa)
Air Hangat (7 Desa)
Siulak Mukai (6 Desa)
Air Hangat Timur (12 Desa)
Batang Merangin (9 Desa)
Kayu Aru (3 Desa)
Tanah Cogok (4 Desa)
Sitinjau Laut (4 Desa)

Baca juga: Modus Ayah Tiri dan Tetangga Setubuhi Remaja di Tanjab Timur Jambi, 4 Tahun Jadi Korban Asusila

Baca juga: Ratusan Logistik Pemilu Ditemukan Rusak, Bawaslu Lampung: Termasuk Surat Suara dan Bilik

Sebelumnya, data dari BPBD kabupaten Kerinci, Selasa (2/1/2024), bencana banjir dan longsor di Kerinci dan Sungai Penuh ini menyebabkan 2.940 rumah di 41 desa dan 9 kecamatan terendam.

Lokasi paling parah terjadi di kecamatan Depati Tujuh, yakni 16 desa.

Sedangkan longsor terjadi di 5 titik di kecamatan Batang Merangin, yakni di Desa Pematang Lingkung, Lubuk Paku, Pasar Tamiai, Seberang Merangin dan Desa Sungai Pegeh Kecamatan Siulak.

Bukan hanya itu saja, bencana yang melanda wilayah Kerinci ini bahkan sudah memakan korban yakni warga yang terseret banjir hingga tertimbun longsor.

Atas kejadian ini, Pj Bupati Kerinci, Asraf, tak tinggal diam.=

Semenjak hari pertama diwilayah Depati 7 dilanda banjir hingga Selasa hari ini, ia tak henti-hentinya siang dan malam bersama OPD terkait terus turun kelapangan titik lokasi bencana, meskipun terkadang hingga Dini hari.

Hal tersebut dilakukan Pj Bupati Kerinci, Asraf, untuk memastikan bahwa masyarakat Kerinci yang terkena musibah benar-benar ditangani dan diselamatkan dengan baik, dan hingga jalur lalulintas yang terdampak banjir bisa dilewati masyarakat.

Pj Bupati Kerinci, Asraf, dikonfirmasi menyampaikan bahwa intensitas curah hujan yang cukup tinggi, terlebih Kabupaten Kerinci yang merupakan daerah yang rawan bencana.

“Rawan bencana ini bukan hanya berbicara banjir tetapi termasuk juga tanah longsor, kebakaran dan sebagainya jadi tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan” ungkapnya.

Asraf mengungkapkan, sebagai bentuk perhatian, Pemerintah Daerah akan memberikan bantuan terhadap warga yang terdampak banjir, tanah longsor ataupun bencana alam yang terjadi.

Baca juga: Ratusan Logistik Pemilu Ditemukan Rusak, Bawaslu Lampung: Termasuk Surat Suara dan Bilik

Baca juga: Sekolah Disegel Pemilik Tanah, Satu Siswa SDN 212 Kota Jambi Pindah Sekolah

“Karena penanganan bencana alam ini konsepnya gotong royong dan kebersamaan. Dan tentunya tidak akan selesai jika ditangani oleh Pemerintah saja tanpa adanya dukungan dari pada seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya.

“Sekarang kita tidak boleh hanya menyalahkan alam tetapi sebagai manusia kita wajib menjaga lingkungan,” imbuhnya.

Asraf juga mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terlebih bagi masyarakat yang tinggal di pinggir aliran sungai dan di bawah perbukitan.

“Yang terpenting kewaspadaan harus terus ditingkatkan,” tambahnya.

Bahkan sejak Senin, Pj Bupati Kerinci Asraf, S. Pt, M. Si keluarkan Surat Keputusan Keadaan Darurat Banjir dan Longsor di Kabupaten Kerinci terhitung tanggal 1 s.d 7 Januari 2024.

“Rapat Koordinasi penanganan Banjir dan Longsor yang berlangsung di Kantor Camat Sitinjau Laut ditetapkan status Bencal menjadi Status Darurat dengan Posko di Kantor Kecamatan Air Hangat," ujar Pj Bupati Kerinci, Asraf.

Pj. Bupati Kerinci juga secara tegas menyampaikan agar bantuan untuk masyarakat terdampak banjir dan longsor segera disalurkan dan sudah tersampaikan ke masyarakat terdampak karena setelah dilakukan kunjungan ke sejumlah titik banjir dan longsor, masyarakat sangat membutuhkan bantuan.

Ditambahkan oleh Pj Bupati Kerinci, semua OPD dan unsur Pemerintah Daerah Kerinci agar hadir dan siap siaga 24 jam ditengah masyarakat.

Apalagi psikologi masyarakat saat ini butuh perhatian yang terdampak, seperti Kecamatan Depati VII, Kecamatan Air Hangat dan Kecamatan Kayu Aro serta Kecamatan Sitinjau Laut.

Disamping itu, agar diantisipasi diwaspadai dampak penyakit.

Pj Bupati Kerinci, Asraf menambah, kita berduka atas segala kejadian dan peristiwa yang terjadi hampir di sebagian wilayah Kabupaten Kerinci.

“Oleh karena itu mari kita mendoakan saudara-saudara kita yang tertimpa bencana, dan berdoa agar kita terhindar dari segala musibah dan bencana,” harapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa, kondisi Indonesia saat ini mengalami masa-masa yang sulit. Pada era saat ini, perubahan iklim menjadi hal yang paling ditakuti di seluruh dunia.

Baca juga: Tingkatkan UMKM, Bupati Tanjabbar Ajak Pejabat yang Baru Dilantik Traktir Warga Sekitar

Apa yang ditakutin oleh dunia saat ini bukan lagi pandemi, bukan lagi perang, tetapi yang lebih mengerikan yang ditakuti oleh semua negara adalah perubahan iklim, yang menyebabkan frekuensi bencana alam di dunia naik drastis.

Melihat adanya peningkatan kejadian bencana, Asraf meminta agar segenap komponen penanggulangan bencana selalu siaga dan waspada.

Menurutnya, Perubahan iklim sangat berpengaruh, terutama bencana-bencana seperti banjir, tanah longsor dan bencana alam lainnya.

“Seperti di Kerinci, jalan putus, longsor dan lain sebagainya, sehingga menimbulkan keterisolasian ini. Tetapi tanggap darurat sudah kita lakukan dan ini menjadi tugas kita bersama untuk melindungi keselamatan masyarakat,” pungkasnya. (Tribunjambi.com/Herupitra)

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Bus Rombogan Guru Tabrak Truk, 2 Orang Meninggal dan Tiang Pacang Berserakan di Jalan Tol Ngawi-Solo

Baca juga: Modus Ayah Tiri dan Tetangga Setubuhi Remaja di Tanjab Timur Jambi, 4 Tahun Jadi Korban Asusila

Baca juga: Ratusan Logistik Pemilu Ditemukan Rusak, Bawaslu Lampung: Termasuk Surat Suara dan Bilik

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved