KKB Papua
Penampakan Pilot Susi Air Usai 10 Bulan Disandera KKB Papua Pimpinan Egianus, Ini Lokasi Terbarunya
Berikut kondisi dan lokasi terakhir pilot Susi Air yang disandera KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya sejak 10 bulan lalu.
Pergerakan KKB Papua yang menyandera pilot Susi Air di wilayah Nduga termonitor oleh aparat keamanan.
TRIBUNJAMBI.COM - Berikut kondisi dan lokasi terakhir pilot Susi Air yang disandera KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya sejak 10 bulan lalu.
Pilot asal Selandia Baru itu menjadi sandera sejak 27 Februari 2023 lalu.
Hingga kini negosiasi terkait evakuasi sang pilot pun belum menemui titik terang.
Belakangan, Keberadaan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrthen yang disandera KKB di Kabupaten Nduga, Papua mulai terdeteksi.
Ini setelah foto terbaru pilot asal Selandia Baru itu beredar ke publik saagt Natal 25 Desember 2023.
Satgas Operasi Damai Cartenz menganalisis foto yang memperlihatkan Pilot Susi Air bersama pimpinan KKB Nduga Egianus Kogoya.
Kepala Operasi Damai Cartenz Faizal Ramadhani menjelaskan terkait foto yang beredar tersebut.
"Foto itu sekitar-sekitar itu juga, daerah Yuguru," kata Kepala Operasi Damai Cartenz Faizal Ramadhani di Jayapura, Selasa (2/1/2024).
Baca juga: Kopda Hendrianto Gugur Ditangan KKB Papua, Sang Istri: Suami Saya Capek
Baca juga: Gibran Bungkam Soal Asal Usul Susu yang Dibagikan Saat CFD
Baca juga: Jambi Wilayah Barat Masih Hujan, Kerinci, Merangin, Sarolangun dan Bungo Waspada Banjir dan Longsor
Yuguru merupakan salah satu kampung di Distrik Mebarok, Kabupaten Nduga.
Dia membenarkan bahwa foto yang memperlihatkan Philip berambut gondrong itu adalah dokumentasi terbaru dari sang pilot.
"Antara waktu pengambilan foto dengan waktu unggahnya itu hanya beda 1-2 hari saja," kata Faizal.
Negosiasi berjalan Untuk diketahui, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyandera pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens sejak 7 Februari 2023.
Aparat mengaku sudah mengetahui pergerakan KKB wilayah Nduga tersebut.
Saat ini proses negosiasi masih terus dilakukan demi membebaskan sandera dalam kondisi selamat.
"Pergerakan Egianus menuju lokasi pilot termonitor, tidak ada upaya penangkapan karena saat ini masih proses negosiasi," kata dia.
Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua, Pendeta Dr Ambirek G Socratez Yoman meminta Egianus Kogoya membebaskan Pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens menjelang Natal tahun ini.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pimpiman Egianus Kogoya telah menyandera pilot asal Selandia Baru tersebut sejak 7 Januari 2023 di lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Baca juga: Kronologi Serangan KKB Terhadap Anggota TNI di Pos Bousah Maybrat
"Saya minta Jenderal Egianus Kogoya membebaskan Pilot Philips Mark Methrtens dalam bulan Natal ini," ujar Socratez Yoman kepada Tribun-Papua.com, di Jayapura, Senin (18/12/2023).
Ia berujar, permintaan kepada Egianus untuk membebaskan Kapten Philips adalah demi kemanusiaan.
Kepada Pemerintah Indonesia dan Egianus Kogoya, Socratez menyampaikan beberapa syarat untuk pembebasan Kapten Philips, yaitu:
Negara melalui Panglima TNI menarik seluruh pasukan non organik di wilayah pegunungan, lebih khusus dari Kabupaten Nduga
TNI membuka semua akses yang diblokir di wilayah Nduga dan kabupaten sekitarnya, dan wilayah Nduga dijadikan wilayah zona nyaman.
Jenderal Egianus Kogeya menunjuk orang-orang yang dipercaya dengan surat tertulis untuk memulai membangun komunikasi dengan pihak Indonesia dan pihak pemerintah New Zealand
Jenderal Egianus Kogeya dan orang yang dipercaya itu menyerahkan pilot Mark Phillip Mehrtens kepada Duta Besar New Zealand untuk Indonesia. Tempat penyerahkan diatur oleh Jenderal Egianus dan orang yang dapat dipercaya.
Jenderal Egianus Kogeya sudah menyatakan kepada publik komunitas internasional, bahwa rakyat dan bangsa Papua Barat berjuang untuk pengakuan Kemerdekaan 1 Desember 1961.
Jenderal Egianus Kogeya sebagai pemimpin besar membebaskan pilot Mark Phillip Mehrtens dalam bulan Natal membuktikan bahwa memperjuangkan Papua Barat merdeka dengan pendekatan cinta damai, keadilan dan menghargai martabat kemanusiaan.
Jenderal Egianus Kogeya adalah pejuang ideologi Papua Barat merdeka bukan seperti stigma dan label penguasa kolonial firaun modern Indonesia seperti yang sering kita dengar dari mulut para pejabat dan petinggi Indonesia.
Kalau Jenderal Egianus Kogeya meminta saya dari Dewan Gereja Papua (WPCC) untuk membangun komunikasi dengan Jenderal EK, pemerintah Indonesia dan pemerintah New Zealand, saya bersedia, tetapi syarat utama ialah poin 1 dan 2 harus dipenuhi oleh Negara.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: KPU Batanghari Tunggu Surat Suara untuk DPD dan DPR RI
Baca juga: Update Banjir Kerinci Jambi - 3.588 Rumah di 75 Desa Tergenang Banjir, 10 Titik Longsor
Baca juga: Tingkatkan UMKM, Bupati Tanjabbar Ajak Pejabat yang Baru Dilantik Traktir Warga Sekitar
Baca juga: Bus Rombogan Guru Tabrak Truk, 2 Orang Meninggal dan Tiang Pacang Berserakan di Jalan Tol Ngawi-Solo
Artikel ini diolah dari Tribun-Papua.com
13 Nakes dan Guru Dievakuasi Pasca KKB Papua Tembak Mati Pilot Selandia Baru |
![]() |
---|
Puncak Jaya Memanas Pasca 3 KKB Papua Ditembak, Warga Mengungsi |
![]() |
---|
Desertir TNI Gabung Jadi KKB Papua, Berujung Ditembak Mati Usai Aksi Pembakaran di Distrik Bibida |
![]() |
---|
Oknum ASN Papua Ditangkap Satgas Damai Cartenz, Diduga Jadi Pemasok Senjata ke KKB |
![]() |
---|
Detik-detik Kontak Tembak dengan Aparat Sebelum OPM Bakar Sekolah dan 12 Kios Warga di Papua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.