Pilpres 2024

Oknum TNI yang Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali Diperiksan Denpom Diponegoro

Oknum TNI yang diduga melakukan penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali diperiksan Denpom Diponegoro.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kolase Tribun Jambi
Oknum TNI yang diduga melakukan penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali diperiksan Denpom Diponegoro. 

Para oknum TNI langsung keluar ke jalan raya dan menghentikan para pengendara sepeda motor yang memakai knalpot brong.

"Seketika itu beberapa anggota yang sedang bermain bola voli tersebut keluar gerbang dan saat itu dilihatnya rombongan pengendara sepeda motor kenalpot brong sudah berlalu melintas di depan Markas Kompi B," sambungnya.

Menurutnya, oknum TNI sempat menegur para simpatisan PDIP untuk taat berlalu lintas dan tidak memainkan gas.

Baca juga: Pinkan Mambo Panen Pujian karena Tak Malu Bantu Suami Jualan Singkong di Pasar: Salut Banget

Mereka merasa terganggu dengan suara bising para simpatisan PDIP.

"Selanjutnya terjadi cek-cok mulut hingga berujung terjadinya dugaan tindak penganiayaan oleh oknum anggota," imbuhnya.

Kolonel Richard Harrison memastikan oknum TNI yang terlibat pengeroyokan akan diproses hukum sebagaimana mestinya sesuai prosedur yang berlaku.

Pihak TNI juga bertanggung jawab membantu biaya pengobatan para korban yang kini dirawat di Rumah Sakit.

"Komitmen Pimpinan TNI/TNI AD untuk menegakkan aturan hukum yang berlaku, oleh karenanya siapapun nanti oknum anggota yang terbukti bersalah dalam kasus penganiayaan tersebut, tentu akan diambil langkah dan tindakan sesuai prosedur hukum secara profesional dan proporsional."

"Saat ini Denpom IV/4 Surakarta masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa anggota yang diduga mengetahui peristiwa dimaksud," pungkasnya.

Komentar PDIP

Adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum TNI kepada relawan Ganjar-Mahfud ditanggapi Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto.

Hasto menyatakan rasa duka cita atas terjadinya kasus kekerasan itu.

Menurutnya bahwa peristiwa itu terjadi sebagai bentuk dari orang yang tidak bertanggungjawab.

"Menyampaikan suatu rasa duka cita yang mendalam mengingat mulai terjadi tindak kekerasan dari repdem saudara itu di Jogja itu menjadi korban dari berbagai bentuk kelompok yang tidak bertanggung jawab," kata Hasto Kristiyanto di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023).

Hasto Kristiyanto mendesak agar kasus tersebut untuk diusut tuntas.

Baca juga: Kalahkan Sassuolo, Kualitas AC Milan tak Jauh Beda dengan Liverpool dan Leverkusen

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved