Pilpres 2024

Komentar PDIP Soal Kabar Relawan Ganjar-Mahfud Diduga Dihajar Oknum TNI di Boyolali

Adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum TNI kepada relawan Ganjar-Mahfud ditanggapi Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum TNI kepada relawan Ganjar-Mahfud ditanggapi Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto. 

TRIBUNJAMBI.COM - Adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum TNI kepada relawan Ganjar-Mahfud ditanggapi Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto.

Hasto menyatakan rasa duka cita atas terjadinya kasus kekerasan itu.

Menurutnya bahwa peristiwa itu terjadi sebagai bentuk dari orang yang tidak bertanggungjawab.

"Menyampaikan suatu rasa duka cita yang mendalam mengingat mulai terjadi tindak kekerasan dari repdem saudara itu di Jogja itu menjadi korban dari berbagai bentuk kelompok yang tidak bertanggung jawab," kata Hasto Kristiyanto di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023).

Hasto Kristiyanto mendesak agar kasus tersebut untuk diusut tuntas.

Dia juga meminta oknum TNI yang diduga terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut diproses.

"Kami minta untuk seluruh aparat penegak hukum untuk tidak tebang pilih, dan mengusut tuntas. Karena pemilu ini harus damai, pemilu ini harus berjalan dengan aman," ungkapnya.

Baca juga: Penjelasan BMKG Soal Gempa Guncang Papua: Dipicu Sesar Anjak Membrano

Baca juga: Kronologi Relawan Ganjar-Mahfud Diduga Dihajar Oknum TNI di Boyolali

Baca juga: Kronologi Relawan Ganjar-Mahfud Diduga Dihajar Oknum TNI di Boyolali

Berikut kronologi oknum anggota TNI diduga menghajar rombongan PDI Perjuangan dalam relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.

Relawan tersebut saat itu melakukan serangkaian kegiatan dalam Pilpres 2024 mendatang.

Adapun penganiayaan itu diduga dilakukan oleh sejumlah oknum dari Kompi B Yonif Raider 408/Sbh itu.

Kejadian itu terjadi pada dilakukan pada Sabtu (30/12/2023).

Berikut kronologi kejadian menurut Kapendam IV Diponegoro, Kolonel Richard Harrison.

Berikut fakta-faktanya:

1. Berawal dari Salah Paham

Kolonel Richard menyebut, berdasarkan informasi sementara yang diterima, peristiwa yang terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kabupaten Boyolali itu terjadi secara spontan karena adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved