Tanggapi Penolakan Warga Terkait Pendirian Stockpile Batubara PT SAS, Ini Kata Sekda Sudirman

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Warga desa dan kelurahan di Kota Jambi mempersoalkan pendirian stockpile batubara milik PT SAS.

Warga Kelurahan Aur Kenali Kecamatan Telanaipura itu bahkan menyatakan sikap penolakan atas rencana stockpile dengan luasan 2 hektare dari 70 hektare lahan secara keseluruhan.

Penolakan ini disampaikan Ketua RT 23 Kelurahan Aur Kenali, Tawafali sesaat acara menerima saran dan pendapat jalan Khusus Batu Bara oleh PT SAS pada Rabu (27/12/2023).

“Kami menolak, harga mati. Alasan kami menolak karena di RTRW itu kan wilayah pemukiman dan pertanian, jadi itu tidak sesuai dengan RTRW Kota,” katanya.

Selain itu juga dari pendirian stockpile ini juga bakal berdampak ke masyarakat. Sedikitnya ada 20 ribu warga di tiga kecamatan akan terdampak yakni Kecamatan Alam Barajo, Telanaipura dan Kota Baru ini, kalau stockpile ini dipaksakan untuk dibangun.

“Intake PDAM itu sangat dekat dengan stockpile. Nah, cerita seluas 2 hektare, apakah masuk akal? kita sama-sama dengar stockpile itu hanya 2 hektare ya. Sedangkan angkutan batu bara ribuan. Pasti akan berdampak besar ke warga,” ujarnya.

Tawafali mengakui meski ini nantinya tetap dibangun maka akan berhadapan dengan masyarakat.

“Kalau tetap stockpile ini tetap dibangun maka akan berhadapan dengan masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman menanggapi hal ini.

“Kalau ada pendapat yang mengatakan penolakan, iya penolakan secara pribadi jangan bawa-bawa yang lain ya,”

“Menolak boleh saja tapi jangan bawa-bawa yang lain-lain,” kata Sekda.

Dikatakannya investasi ini sudah berjalan bahkan proses hukum juga berjalan, kalau ada penolakan dirinya berharap dilakukan juga secara legal.

“Ajukan ke pengadilan. Kita justru pertemuan hari ini tidak dalam kapasitas itu, kita mencari duduk persoalannya seperti apa, apa yang perlu kita selesaikan,” pungkasnya.