Iringan Jenazah Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe Diwarnai Kericuhan dan Pengibaran Bintang Kejora

Iring-iringan jenazah Lukas Enembe sempat ricuh karena massa melempari batu ke sejumlah bangunan mulai dari jalan masuk Kampung Sereh, Distrik Sentani

Editor: Suci Rahayu PK
Tribun-Papua.com/Noel Wenda
Ribuan warga Papua mengarak jenazah eks Gubernur Lukas Enembe dari Bandara Sentani Menuju STAKIN Jayapura. 

Bendera bintang kejora pun berkibar di tengah massa dengan diiringi teriakan Papua Merdeka.

Situasi semakin kacau, dan massa membabibuta.

Mereka pun merusak sejumlah kendaraan Pejabat, Polisi, TNI dan masyarakat.

Hal ini tentu tidak sesuai dengan keiginan Fokompimda.

Mahahasiswa yang tergabung dalam iring-iringan jkenazah berupaya menenangkan massa, namun tidak diindahkan.

Baca juga: Debit Air Sungai Batanghari Meningkat, Camat Dendang Tanjab Timur Jambi Imbau Warga Waspada Banjir

Baca juga: Kopda Hendrianto Mendapat Kenaikan Pangkat Satu Tingkat, Bertugas 9 Bulan di Papua

1.500 Aparat TNI Polri Pengamanan

Sebanyak 1.500 aparat gabungan TNI dan Polri dikerahkan untuk mengamankan penyambutan hingga pemakaman jenajah eks Gubernur Papua Lukas Enembe, hari ini.

Demikian diungkapkan Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor Mackbon dalam keterangan pers diterima Tribun-Papua.com, Kamis (28/12/2023) pagi.

Jenazah Lukas Enembe dijadwalkan tiba di Bandara Sentani Jayapura pada pukul 09.00 WIT, dan akan disemayamkan di lapangan STAKIN Sentani.

Selanjutnya, jenazajah akan dimakamkan di Koya Tengah Distrik Muara Tami, hari ini.

"Dari sana jenazah Almarhum akan dibawa ke Koya Tengah di kediamannya, yang mana kami juga akan melakukan pengamanan agar prosesi dapat berjalan dengan khidmat, baik dan juga tertib," ujarnya.

Victor mengatakan, personel nantinya akan mengawal prosesi pemakaman, mulai dari Sentani hingga ke Koya Tengah.

Pihaknya juga terus membangun komunikasi dengan instansi terkait, karena nanti sistem pengamanan akan berubah tergantung situasi di lapangan.

Kapolresta meminta dukungan dan peran serta dari para tokoh yang ada di Papua.

Baik tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat untuk bisa menyampaikan kepada masyarakat soal bela sungkawa bisa berjalan dengan tertib dengan menghentikan segala aktifitas untuk menghormati jasa Almarhum.

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved