Beredar Video Ibu di Jember Melahirkan di Pinggir Jalan, Kadinkes Sebut Perjalanan ke Puskesmas
Beredar video seorang ibu melahirkan di pinggir jalan. Suami dari wanita yang melahirkan di pinggir jalan mengaku sempat minta tolong bidan tapi tak d
Perjalanan ke puskesmas, ibu hamil di jember melahirkan di pinggir jalan
TRIBUNJAMBI.COM - Beredar video seorang ibu melahirkan di pinggir jalan.
Peristiwa ini terjadi di Desa Kaliglaga, Kecamatan Sumberbaru pada Rabu (20/12/2023).
Suami dari wanita yang melahirkan di pinggir jalan mengaku sempat minta tolong bidan tapi tak digubris.
Hal itu karena bidan setempat tidak ada yang berani menolong.
"Ternyata bidan setempat tidak ada yang berani menolong. Karena khawatir disalahkan oleh Puskesmas setempat," ungkap Kamil Kepala Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Jember.
Ia menilai hal ini akan sangat berbahaya bagi para ibu hamil yang mau melahirkan.
Sebab itu adalah masalah kemanusiaan yang harus didahulukan pelayanannya.
Baca juga: Langganan Banjir, Warga Widuri Kota Jambi Kerap Was-was Saat Cuaca Mendung
Baca juga: Balasan Menohok Denise Chariesta Usai Dihujat, Malah Pammer Gaya Menyusui Jadul 1985
"Kalau ada bidan desa yang akhirnya disalahkan oleh Puskesmas, ini kan bahaya. Artinya menajemen kesehatan di Kabupaten Jember ini sangat lemah," urai pria yang akrab disapa Mas Kades ini.
Kondisi seperti ini perlu dievaluasi segera. Menurutnya, layanan kesehatan yang menyangkut nyawa seseorang harus didahulukan.
"Untuk masalah administrasi, itu nomer sekian," tutur Kades Kamil.
Sementara Kepala Dinkes Jember, dr Hendro Soelistijono mengatakan, pasien asal Desa Jambesari tersebut memang mengandung anak keenamnya.
Dan sehari sebelum kejadian itu, si ibu sudah merasakan mual dan sakit.
"Dan tengah malam itu ia dan suaminya dalam perjalanan naik motor menuju ke Puskesmas Sumberbaru. Tetapi saat sampai di Desa Kaliglagah, si ibu merasa mulas tidak tertahankan, akhirnya berhenti dan tiba-tiba melahirkan di sana," jelas Hendro saat diwawancarai sejumlah wartawan.
Menurut Hendro, proses kehamilan bayi keenam berjalan lancar dan lebih cepat.
Dan proses kelahiran itu tanpa sempat meminta bantuan bidan.
"Tetapi memang suaminya sempat mencoba meminta pertolongan ke bidan setempat. Tetapi entah bagaimana, bidan desa itu tidak bersedia. Akhirnya minta tolong ke bidan yang punya wilayah (punya SIP)," kata Hendro.
Hendro mengatakan setelah ditangan oleh bidan desa yang punya wilayah, bayi tersebut bisa dipotong tali pusarnya.
Baca juga: Perbandingan Elektabilitas Parpol pada Pemilu 2024 dari Litbang Kompas, LSI dan Median
"Karena pihak keluarga tidak mau dirawat di Puskesmas, akhirnya dibawa pulang. Alhamdulillah sekarang ibu dan bayinya dalam kondisi sehat semua," paparnya.
Ia juga menampik adanya dugaan penelantaran, melainkan kondisi darurat yang dialami ibu hamil.
"Jadi ini adalah kebobolan yang biasa saja, bukan penelantaran pasien," tambahnya.
Sebetulnya, kata Hendro, seorang bidan tidak perlu menunjukan Surat Izin Praktik (SIP) untuk menangani pasien dalam kondisi gawat darurat.
"Semisal saya jalan-jalan di suatu tempat, bukan wilayah SIP saya. Saya melihat kecelakaan, saya sebagai seorang dokter, ya harus saya menolong orang itu, tanpa memandang punya SIP atau tidak. Karena ini adalah masalah kemanusiaan," jelasnya.
Atas kejadian ini, Hendro akan berkoordinasi dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI), atas dugaan ada seorang bidan yang tidak mau menangani ibu melahirkan dalam situasi darurat.
"Untuk menanyakan bidan yang tidak mau menolong., kami harus bawa ke organisasi profesi. Karena sebetulnya tidak ada alasan bagi bidan tidak mau menolong pasien gawat darurat," paparnya.
Sebatas informasi, bayi yang dilahirkan di jalan pinggir jalan tersebut, merupakan buah hati dari pasangan suami-istri Nurul Yaqin (37) dan Kholila (37), warga Desa Jambesari, Kecamatan Sumberbaru.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Tingkatkan Kualitas UMKM, Pemkot Jambi Bantu Pembuatan Sertifikat Halal
Baca juga: Langganan Banjir, Warga Widuri Kota Jambi Kerap Was-was Saat Cuaca Mendung
Baca juga: Balasan Menohok Denise Chariesta Usai Dihujat, Malah Pammer Gaya Menyusui Jadul 1985
Dinding Turap Sungai Jebol Jadi Pemicu Banjir di Kota Jambi, Warga Pasrah Saat Musim Penghujan |
![]() |
---|
Langganan Banjir, Warga Widuri Kota Jambi Kerap Was-was Saat Cuaca Mendung |
![]() |
---|
Pemkot Jambi Salurkan Bantuan untuk 1.000 Pelaku UMKM Sepanjang 2023 |
![]() |
---|
Balasan Menohok Denise Chariesta Usai Dihujat, Malah Pammer Gaya Menyusui Jadul 1985 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.