Pasien Menumpuk di RSUD Raden Mattaher

Viral Pasien Menumpuk di IGD RSUD Raden Mattaher Karena Pelayanan di Rumah Sakit Lengkap

Viral di media sosial video yang memperlihatkan kondisi ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Raden Mattaher terjadi penumpukan pasien.

Penulis: A Musawira | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi.com/Musawira
Kondisi IGD di RSUD Raden Mattaher. 

 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Viral di media sosial video yang memperlihatkan kondisi ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Raden Mattaher terjadi penumpukan pasien.

Video amatir warga tersebut menjadi viral setelah diunggah oleh akun instagram @Kabarkampungkito_djb.

Menanggapi hal itu Wakil Direktur Pelayanan RSUD Raden Mattaher Jambi, Dr. Anton Trihartanto, SpB., FINACS mengklarifikasi bahwa pasien tersebut merupakan pasien rujukan dari rumah sakit daerah untuk mendapat pelayanan pengobatan di RSUD Raden Mattaher.

“Kita ketahui rumah sakit terbaik di Jambi untuk pelayanan paling lengkap, ya memang RSUD Raden Mattaher. Sebenarnya, ada rumah sakit daerah, hanya saja rumah sakit daerah tidak mampu, maka dikirim (pasien_red) ke RSUD Raden Mattaher,” katanya pada Rabu (20/12/2023) dikonfirmasi Tribunjambi.com.

dr Anton mengakui kondisi pasien di IGD sekarang ini memang fluktuatif, rerata satu siklus per shift mencapai 25-30 pasien.

“Saya ada menerima telepon untuk rujuk pasien, itu banyak. Ada dari Tanjab Barat, Merangin dikirim ke RSUD Raden Mattaher karena memang mereka tidak bisa menangani pasien itu di sana,” ujarnya.

Dengan meningkatnya jumlah pasien rujukan di IGD maka konsekuensinya pasien bersedia menunggu di IGD apapun yang terjadi.

“Dokter ahli-ahli tertentu dan yang menerima pasien SKTM itu hanya di RSUD Raden Mattaher. Kadang-kadang kita suruh tahan di daerah tapi juga tetap masih dikirim ke sini. Memang kita bisa menolak pasien? yang itu terjadi bukan satu orang namun puluhan orang,” sebutnya.

Selain dokter ahli, dr Anton bilang alat-alat juga cukup lengkap. Pasien di IGD diakuinya memang penuh karena kunjungan meningkat. Hal itu terjadi bukan di hari ini saja, tapi bisa dikatakan setiap hari.

“Tadi malam saja tercatat 30 pasien di IGD, saya ada di sana bukannya tidak ditindaklanjuti, saya nongkrong di IGD,” ucapnya.

Ia mengatakan harusnya rumah sakit daerah harus memprihatinkan kondisi pasien di RSUD Raden Mattaher.

“Kalau memang mau fair, jika kita penuh rumah sakit di daerah harus pending rujuk. Cuman kalau pasien sifatnya gawat, mau kirim ke mana? Karena memang RSUD Raden Mattaher yang bisa menangani itu,” katanya.

Ia menyakini rumah sakit di Jambi yang bisa menangani memang RSUD Raden Mattaher karena memiliki alat lengkap, dana dokter ahli.

“Saya rasa RSUD Raden Mattaher sudah banyak menolong orang. Pada prinsipnya kita dari manajemen, direktur dan jajarannya berkomitmen menolong masyarakat. Masalah sarana dan prasarana akan kita perbaiki dan regulasinya akan dipertepat,”

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved