Pilpres 2024

Respon Timnas Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Soal Pernyataan Prabowo Subianto Soal 'Ndasmu Etik'

Timnas Anis Baswedan -Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan Prabowo Subianto tentang “Ndasmu etik”.

|
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kolase Tribun Jambi/Ist
Timnas Anis Baswedan -Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan Prabowo Subianto tentang “Ndasmu etik”. 

“Karena lagi-lagi, semua akan melihat masing-masing karakter selama proses kampanye ini berjalan,” kata mantan Gubernur Jawa Tengah itu di Pondok Modern Sirojul Munir, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).

Ganjar juga menyerahkan penilaian pada masyarakat terkait ujaran Prabowo.

“Saya kira masyarakat bisa menilai,” imbuh dia.

Pernyataan "ndasmu etik" yang diucapkan Prabowo memang tidak jelas ditujukan pada siapa.

Baca juga: Bawaslu Kaji Pemberian Modal Rp 15 M dari Prabowo ke Koperasi: Aturan Dana Kampanye Sudah Jelas Ya

Namun sebelumnya Prabowo sempat ditanya oleh Anies mengenai perasaannya tentang putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan Ketua MK saat itu, Anwar Usman melakukan pelanggaran etik berat.

Pertanyaan itu disampaikan Anies saat debat perdana Pilpres 2024 yang diselenggarakan pada 12 Desember lalu.

Akibat putusan yang dibacakan Anwar, putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka mendapatkan karpet merah untuk menjadi calon wakil presiden.

Tak Perlu Dibesar-besarkan dan Digoreng

Sekretaris Nasional Pemuda Prabowo-Gibran (Peran 02), Nailil Ghufron meminta publik tak membesar-besarkan dan menggoreng pernyataan Prabowo Subianto soal 'Ndasmu Etik'.

Video pernyataan 'ndasmu etik' dari capres nomor urut 2 yang diduga dialamatkan ke capres nomor urut 1 Anies Baswedan menuai beragam reaksi.

Terlepas itu, relawan capres cawapres Prabowo-Gibran mengingatkan tentang pemilu damai.

Sehingga masalah tersebut diharapkan tidak dibesar-besarkan dan 'digoreng' menurut pemikiran masing-masing.

"Kita semua bersepakat untuk melangsungkan pemilu damai dan riang gembira. Maka tidak perlu berlebihan dalam menanggapinya," ujar Nailil Ghufron dalam keterangannya, Minggu (17/12/2023).

Dia mengingatkan, kondisi yang baik dan tak sepanas ketika Pemilu 2019 lalu ini, harus dipertahankan.

Sehingga polarisasi pilihan yang nantinya muncul, bukan lagi menjadi polarisasi sikap.

Baca juga: KPU Kota Jambi Buka Pendaftaran 13.321 Orang KPPS, Wajib Cek Tensi, Diabetes Dan Kolesterol

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved