Pilpres 2024

Gibran Rakabuming dan Ganjar Pranowo Tanggapi Hasil Survei Elektabilitas dari Litbang Kompas

Cawapres Gibran Rakabuming Raka dan capres Ganjar Pranoqon menanggapi hasil survei Litbang Kompas terkait elektabilitas jelang Pilpres 2024 mendatang.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kompas.com/ Ist/ Kolase Tribun Jambi
Cawapres Gibran Rakabuming Raka dan capres Ganjar Pranoqon menanggapi hasil survei Litbang Kompas terkait elektabilitas jelang Pilpres 2024 mendatang. 

Ganjar Pranowo mengatakan itu untuk menjawab pertanyaan terkait penyebab elektabilitasnya anjlok dari 34,1 persen ke 15,3 persen.

Adapun elektabilitas tersebut berdasarkan hasil survei dari Litbang Kompas.

Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Capres dan Cawapres Pilpres 2024: Unggul Muhaimin, Gibran, atau Mahfud?

Ganjar Pranowo menyebut, pihaknya akan melihat terlebih dahulu di titik-titik mana adanya penurunan elektabilitas tersebut.

"Kita akan lihat titik-titik di mana di tempat itu turun dan sebabnya apa," kata Ganjar di Mal FX Sudirman, Jakarta, Senin (11/12/2023).

Dia menduga, berseliwerannya sejumlah iu di masyarakat beberapa waktu lalu menjadi salah satu penyebab elektabilitsnya merosot.

Meski demikian, mantan Gubernur Jawa Tengah tidak menjelaskan secara rinci isu-isu yang ia maksud tersebut.

"Karena memang ada isu-isu yang kemarin itu berseliweran, mungkin itu juga yang para pemilih punya determinasi untuk memilih. Jadi kita akan clearance di tempat-tempat tertentu, kita juga punya petanya," kata dia.

Ganjar Pranowo juga mengaku bakal berkonsolidasi dengan partai-partai politik pengusung agar pemilihnya solid memilih pasangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.

Ia berpendapat, jumlah pemilihan yang mesti dilakoni dalam pemilu membuat konsentrasi partai politik terpecah, dan tidak fokus memenangkan pemilihan presiden.

"Hari ini akan ada pemilu yang cukup banyak. Jadi ada pemilihan DPRD kabupaten, kota, provinsi, pusat, DPD, dan tentu saja pilpres. Maka sekarang kita coba konsolidasikan," kata Ganjar.

Selain itu, Ganjar juga menyebut adanya fenomena split-ticket voting, yakni seseorang tidak memilih calon presiden yang diusung oleh partai politik pilihan orang tersebut.

"Posisi-posisi swing seperti inilah yang secara kepartaian sekarang sedang dikonsolidasikan oleh partai pendukung, partai pengusung juga. Sehingga kawan-kawan sekarang sedang bekerja untuk itu," ujar Ganjar dikutip Kompas.com.

Baca juga: Firli Bahuri Nilai Statusnya Sebagai Tersangka Pemerasan Syahrul Yasin Limpo Tak Sah, Minta SP3

Sebelumnya diberitakan, hasil survei terkini Litbang Kompas, yang dilakukan pada 29 November-4 Desember 2023 menunjukkan elektabilitas pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, sebesar 39,3 persen.

Sementara, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih 16,7 persen, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebesar 15,3 persen.

Selain itu, masih ada 28,7 persen responden yang belum menentukan pilihan atau merahasiakan pilihan mereka.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved