DPRD Provinsi Jambi
Harga Cabai Melambung, DPRD Provinsi Jambi Minta Pemerintah Intervensi
Kondisi naik turun harga cabai di pasaran di Jambi dipengaruhi pasokan, musim hingga naiknya daya beli masyarakat.
Harga cabai di Jambi saat ini sedang tinggi, DPRD Provinsi Jambi minta pemerintah lakukan intervensi
TRIBUNJAMBI.COM - Komoditas cabai menjadi penyumbang terbesar inflasi, termasuk di Provinsi Jambi.
Kondisi naik turun harga cabai di pasaran di Jambi dipengaruhi pasokan, musim hingga naiknya daya beli masyarakat.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Pinto Jayanegara meminta pemerintah Provinsi Jambi untuk memperhatikan komoditas cabai dan jika diperlukan mengintervensi harga agar tidak melambung.
Menurutnya ada kekhawatiran jika dengan naiknya harga cabai, sebab bisa mempengaruhi harga bahan pokok lainnya.
Sebab cabai juga bahan pokok dasar.
Baca juga: Prabowo Direncanakan Datang ke Jambi, H Bakri: Undangan Kegiatan JSI
Baca juga: 40 Kasus Kekerasan Anak di Batanghari, Dinas PPKBP3A Sebut Pelaku Kebanyakan Orang Dekat Korban
"Ini harus cepat direspon oleh pemprov salah satunya dengan cara intervensi harga di lapangan atau pasar, sehingga daya beli masyarakat tidak menurun," imbuhnya.
Saat ini harga cabai di Pasar Angso Duo Jambi di level Rp 90 ribu per Kg.
Hal ini disampaikan Direktur Pasar Angso Duo Jambi, Purnomosidi, Jumat (8/12/2023).
Dikatakan Purnomosidi, komoditi yang kekurangan pasokan tersebut adalah cabai.
"Untuk di Angso Duo, kita kekurangan stok cabai, baik cabai merah maupun cabai keriting," ungkapnya.
Kekurangan stok cabai di Angso Duo kata Purnomosidi, karana kurangnya pasokan dari petani lokal Jambi, Aceh, Bengkulu dan Medan. Sedangkan pasokan dari Jawa sudah tidak masuk.
"Kekurangan kita hampir setengah dari kebutuhan, kondisi ini membuat harga cabai melambung tinggi," ujarnya.
"Untuk cabai merah sudah mencapai Rp70 ribu perkilo, naik Rp2.000. kemarin cabai merah Rp 68.000 perkilo. Sedangkan cabai rawit sudah mencapai Rp90 ribu perkilo. Harga ini meningkat hampir dua kali lipat dari harga normal," ungkapnya, Jumat (8/12/2023).
Purnomo mengatakan, saat ini pasokan cabai merah di Pasar Angso Duo hanya 5 ton dalam satu hari.
Sementara itu permintaan komoditi cabai dalam satu hari bisa mencapai 10 ton.
Baca juga: Kronologi Terbongkarnya Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Satu Pelaku Menyamar Jadi Pria
Kondisi yang sama juga terjadi pada cabai rawit merah dan cabai hijau.
"Kalau cabai rawit merah dan hijau itu satu hari permintaannya masing-masing 5 ton. Namun pasokan dalam sehari masing-masing hanya 3 ton," ujar Purnomo.
Purnomosidi menjelaskan kekurangan pasokan komoditi cabai akan terus berlanjut.
Hal itu dikarenakan petani baru mulai menanam cabai di akhir November 2023. Sedangkan masa panen membutuhkan waktu sekira 100 hari.
"Jadi, sampai Nataru di prediksi harga cabai akan terus merangkak naik, nanti jelang Ramadan baru berangsur turun," ungkapnya, seraya mengatakan untuk komoditi lainnya masih stabil.
"Hanya cabai saja, untuk yang lain seperti Daging Sapi, Daging Ayam, Telur hingga beras kondisinya aman," jelasnya.
Hari ini (kemarin,red) harga daging sapi Rp130 ribu perkilo. Harga ayam ras bulat Rp23 ribu per kilo dan Ayam ras karkas Rp27 ribu perkilo.
Harga telur ayam ras kecil Rp1.600, telur ayam ras sedang Rp1.700 dan telur ayam ras besar Rp1.800.
Sedangkan harga beras mengalami sedikit kenaikan. Beras Anggur Rp17 ribu per kilo, beras King Rp16 ribu per kilo, beras Belido Rp15.500 perkilo dan beras Naruto Rp.14.500.
Purnomosidi mengatakan jika melihat stok dan kondisi saat ini, beberpa komoditi ini diprediksi tidak akan mengalami kenaikan yang signifikan saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) besok.
"Apa lagi saat ini petani baru memulai menanam cabai kemungkinan tiga bulan lagi baru panen," pungkasnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Antisipasi Wilayah Rawan Banjir, DPRD Provinsi Jambi Minta Dibangun Drainase Sementara
Baca juga: Handphone dan Uang Milik Wartawati Tribun Jambi Raib Dicuri
Baca juga: 40 Kasus Kekerasan Anak di Batanghari, Dinas PPKBP3A Sebut Pelaku Kebanyakan Orang Dekat Korban
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.