Kisah Pelaku UMKM Manfaatkan Digitalisasi BRI, dari BRImo hingga BRILink

Sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah merasakan dampak program pemberdayaan BRI, mulai dari digitalisasi, hingga bantuan kredit. Bagaimana kisah mereka?

TRIBUNJAMBI.COM - Pristiwanto adalah satu di antara pedagang bakso di Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari. Menghadapi persaingan ragam produk yang sejenis, dia menerapkan inovasi untuk mengembangkan usahanya.

Nasabah BRI ini memanfaatkan digitalisasi dalam mengembangkan usaha baksonya. Dampak baiknya, dia mendapatkan pangasa pasar yang lebih luas.

"Alhamdulilah semakin laris jualannnya," ujarnya, dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu.

Kata Pristiwanto, dia bisa meningkatkan penjualan berkali-kali lipat dengan digitalisasi ini. Adapun yang dia lakukan, adalah dengan menawarkan produknya melalui media sosial dan memberikan pelayanan online.

Bukan itu saja, pria paruh baya ini juga memanfaatkan layanan digital berupa BRImo untuk transaksi. Hal ini juga mempermudah proses pembayaran hingga pengaturan kas penjualan usaha baksonya yang berada di Mersam. Apa lagi, prosesnya lebih praktis, mengingat lokasi usahanya cukup jauh dari bank.

"Lebih praktis. Tidak perlu ke bank yang lokasinya jauh," ungkapnya.

Jika Prastiwanto memanfaatkan layanan BRI untuk mengembangkan usahanya, Fitri Lidia justru memanfaatkan layanan ini untuk bangkit setelah pandemi Covid-19.

Usaha Lapis Angso Duo miliknya sempat mengalami penurunan saat pandemi. Namun, dia mengoptimalkan penggunaan teknologi digital pascapandemi Covid-19.

Dengan BRImo, UMKM dapat mengelola keuangan mereka dan menjalankan bisnis dengan lebih efisien dan aman. BRImo membantu UMKM untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi bisnis yang terjadi akibat pandemi Covid-19.

Beberapa inovasi yang dia tawarkan adalah beberapa paket promo. Selain itu, dengan digitalisasi pemasaran, dia juga menyadari adanya kesempatan untuk meningkatkan penjualan.

"Jangkauan online jauh lebih luas. Kalau saya ini kan, punya Instagram khusus Lapis Angso Duo. Ketika saya pasang ads Instagram itu viewers bertambah ininya terjadi sangat membantu sekali," jelasnya.

Lebih lanjut, dia juga memanfaatkan BRImo untuk mempermudah transaksi yang dinilai lebih cepat dan efisien.

"Dengan hadirnya BRImo ini sangat membantu UMKM untuk mengecek langsung. (BRImo ini) sifatnya tidak tertunda, sangat mempermudah terkait dengan usaha ini," kata Fitri.

Dwi Mawar, pelaku UMKM lainnya, juga mengakui hal tersebut. Dia memanfaatkan BRILink untuk mempermudah layanan transaksi di Desa Kehidupan Baru, Kabupaten Batanghari.

Kata dia, manfaat BRIlink sangat terasa, terutama di sekitarnya yang cukup jauh dari bank. Mayoritas pelanggannya adalah petani kepala sawit yang memercayakan transaksi keuangan lewat BRILink.

"Dengan BRILink maka efektifitas waktu bisa didapatkan karena lebih praktis," ujarnya.

Terkait hal tersebut, Kepala BRI Cabang Jambi, Tomy Irawan mengapresiasi UMKM yang telah menerapkan transformasi digital BRI.

"BRI juga merupakan bank yang siap untuk menuju transformasi digital. Jadi ke depan cukup dengan menggunakan HP Semua transaksi bisa dilakukan" jelas Tomy.

Kini, BRI juga telah menjangkau sebagian besar masyarakat Jambi.

"Jadi tidak cuma transfer, tarik tunai pun bisa dilakukan."

"Saat ini sudah hampir 80 persen penduduk di Jambi, di kota dan kabupaten, sudah menjadi nasabah BRI," ujar Tomy.

Sekarang Anda dapat menyimak update berita lainnya di tribunjambi.com dengan mengakses Google News