Bek AS Roma Ini Sebut Jose Mourinho Ikon, tapi Berterima Kasih pada Gian Piero Gasperini

TRIBUNJAMBI.COM - Bek AS Roma, Gianluca Mancini berterima kasih kepada Gian Piero Gasperini atas perkembangannya dan terbuka tentang persahabatannya dengan Leonardo Spinazzola.

Bek tengah Italia berusia 27 tahun ini telah menjadi starter di semua pertandingan Giallorossi musim ini, kecuali satu kali.

Total, dia bermain selama 1.503 menit dalam 18 pertandingan.

Dalam kurun waktu tersebut, ia sudah mencetak dua gol dan menjaga kepercayaan pelatih Jose Mourinho.

Roma memulai musim dengan buruk tetapi bangkit kembali dalam beberapa pekan terakhir.

Tim Mourinho memenangkan enam dari delapan pertandingan liga terakhir mereka.

Tim saat ini duduk di urutan keempat dalam tabel liga, terikat dengan juara bertahan Napoli.

Berbicara kepada Sport Mediaset di Instagram melalui TMW, Mancini pertama kali membahas dampak dari Jose Mourinho.

“José Mourinho adalah ikon sepak bola, itu satu lagi alasan baginya untuk memberikan lebih banyak dalam latihan dan juga pertandingan.”

Ia menyinggung pentingnya mengenakan ban kapten.

“Di sini, di Roma, itu adalah hal penting yang saya pelajari dengan berada di sini, merupakan suatu kehormatan untuk memakainya, bahkan jika kapten kami adalah kapten super seperti Lorenzo Pellegrini.”

Sang bek membeberkan pelatih mana yang memberikan pengaruh terbesar pada dirinya, tapi pelatih itu bukan Mourinho.

“Setiap pelatih yang saya miliki telah memberi saya sesuatu, jika harus saya sebutkan, Gasperini memberi saya banyak hal, membuat saya berkembang dalam segala aspek untuk berada di Serie A."

"Hari ini saya memiliki pelatih terbaik dan saya belajar darinya setiap hari di setiap aspek, baik taktis dan psikologis.”

Baca juga: Berita Juventus: Melarang Paul Pogba 4 Tahun Sama seperti Skorsing Seumur Hidup

Baca juga: Di Manchester United Angin-anginan, Kini Marcus Rashford Diminati Barcelona

Mancini pun mengomentari siapa pemain yang memberikan pengaruh terbesar dalam kariernya.

“Jika saya harus menyebutkan satu, saya akan mengatakan teman saya Leonardo Spinazzola, kami sudah saling kenal selama delapan tahun, kami hidup bersama, kami berdebat, kami saling mendorong."

"Saya ingat bulan-bulan pertama di Perugia ketika saya tidak banyak bermain, dan dia berbicara kepada saya serta membantu saya untuk tidak menyerah.”

Dia menyinggung lawan terberat Italia di grup Euro 2024 mereka.

“Spanyol, tapi kami adalah Italia, dan kami harus menghadapi semua orang dan bermain dengan bangga, tanpa rasa takut.”

Terakhir, Mancini ditanya bagaimana rasanya bermain bersama Romelu Lukaku dan Paulo Dybala.

“Pertama-tama, mereka adalah dua pemain luar biasa dan kemudian pemain yang sangat kuat. Senang rasanya bisa bertahan melawan mereka karena Anda bisa belajar, mereka adalah dua pemain yang sangat kuat.”

Baca berita tribunjambi.com lainnya, kini bisa melalui Google News