Pembunuhan di Medan

Siapa Sebenarnya Echa Tampubolon yang Dibunuh Panji Satria di Medan?

Echa Tampubolon adalah warga Balige yang dibunuh Panji Satria di tempat kost yang berada di Jalan Pelajar Kecamatan Mendan Kota, Sumatera Utara.

Editor: Suang Sitanggang
KOLASE TRIBUNJAMBI
Panji Satria tersangka pelaku pembunuhan terhadap Echa Tampubolon. (Sumber: Tribun Medan) 

Echa Tampubolon tewas di tangan Panji Satria, di tempat kostnya yang berada di Jalan Pelajar, Kecamatan Medan Kota.

TRIBUNJAMBI.COM, MEDAN - Kasus pembunuhuan Echa Tampubolon menemui titik terang, setelah pelaku bernama Panji Satria menyerahkan diri ke polisi.

Pembunuhan itu dilakukan Panji Satria di kamar kost Echa Tampubolon di Kota Medan, Kamis (30/11/2023) malam.

Polisi mengatakan Panji Satria telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan.

Siapa sebenarnya Echa Tampubolon?

Informasi yang dihimpun, perempuan ini merupakan warga Balige, Sumatera Utara.

Dia tinggal di sebuah tempat kost di Kota Medan, tepatnya di Jalan Pelajar nomor 138, Kecamatan Medan Kota.

Perempuan berusia 32 tahun itu tinggal sendirian di sana. Kepada pemilik kost, dia mengaku sebagai pedagang online.

Echa sudah berstatus single parent. Dia sudah memiliki seorang anak.

Dikutip dari linkedin, Echa Tampubolon merupakan alumni dari Universitas Darma Agung Medan, pernah bekerja di perusahaan distributor sparepart.

Echa adalah anak ke-5 dari 6 bersaudara, dari pasangan Piere Tampubolon dan Dame Br Naibaho.

Pihak keluarga menyebut Echa kini menjalani bisnis jualan pakaian secara online.

Dikutip dari Tribun Medan, Piere Tampubolon mengatakan anaknya itu sempat meminta bantuan untuk mengembangkan usaha jualan pakaian online.

Keluarga korban meminta kepada Polrestabes Medan yang menangani kasus ini agar mengungkap pelakunya.

Ditemukan di Bawah Kolong Tempat Tidur

Perempuan bernama Echa Tampubolon jadi korban pembunuhan di Kota Medan, yang dilakukan oleh Panji Satria, pada Kamis (30/11/2023) malam.

Informasi yang dihimpun, jasad perempuan yang berasal dari Balige itu pertama kali ditemukan oleh mantan pacarnya yang bernama Ari Ginting.

Saat itu, Ginting sengaja datang untuk bertemu. Dia mengetuk pintu namun tidak ada yang menyahut.

Dicoba membuka, ternyata pintu langsung terbuka, sebab saat itu tidak terkunci.

Betapa terkejutnyanya dia saat sudah di dalam kamar. Dilihatnya Echa Tampubolon sudah dalam kondisi terbujur kaku.

Tubuh perempuan yang berstatus single parent itu bukan di atas kasur, melainkan di bawah kolong tempat tidur.

Tidak ada lagi pakaian yang membalut tubuhnya. Di sampingnya ada 3 unit HP. Namun kalung emas Echa sudah tidak melingkar di leher.

Korban sempat di bawah ke rumah sakit. Namum, nyawanya tidak lagi tertolong.

Panji Satria Diamankan Polisi

Satreskrim Polrestabes Medan telah mengamankan pelaku yang bernama Panji Satria (25 tahun).

Pria itu diserahkan pihak keluarga kepada polisi, setelah mendapat informasi Panji menjadi tersangka pembunuhan.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, pelaku mengakui melakukan pembunuhan kepada Echa Tampubolon.

"Pelaku kita amankan hari Minggu dini hari kemarin," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, Selasa (5/12/2023), dikutip dari Tribun-medan.

Kepada polisi, Panji mengaku menghabisi nyawa korban dengan cara mencekiknya di dalam kamar kost tempat tinggal Echa.

Sebelum melakukan pembunuhan tersebut keduanya sempat melakukan hubungan layaknya suami istri.

"Pelaku dan korban ini dekat. Mereka sempat melakukan hubungan," sebut Kompol Fathir.

Tindakan pembunuhan itu ternyata dilakukan karena pelaku ingin menguasai kalung emas milik Echa.

Dia menarik dari leher korban, namun mendapat perlawanan, yang akhirnya membuat Panji mencekik saat itu juga.

"Pelaku juga mencuri barang milik korban. Nanti lengkapnya akan kita sampaikan," bebernya.

Ditelepon Teman Echa

Ayah Echa, Piere Tampubolon, mengungkapkan putrinya ditemukan tewas pertama kali oleh teman laki-lakinya pada Kamis (30/11/2023).

Awalnya, teman laki-lakinya korban ini menghubungi pihak keluarga yang pada saat itu sedang berada di Balige.

Teman korban mengabari dan menyampaikan kondisi korban yang sudah berada di rumah sakit.

Dijelaskannya, beberapa menit berselang, teman korban menyampaikan Echa sudah meninggal dunia.

Pihak keluarga yang mendengar kabar itu langsung berangkat menuju ke Medan untuk melihat korban.

Setelah meninggal dunia, korban dari rumah sakit Madani dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Medan.

Keluarga yang tiba ke rumah sakit Bhayangkara, langsung melihat kondisi korban dan ditemukan adanya bekas lebam di lehernya.

Keluarga menduga luka lebam di leher itu merupakan bekas cekikan, dan di bagian wajah juga terdapat luka dan kakinya bengkok.

"Begitu korban meninggal, ada polisi nelpon minta izin agar jenazah diautopsi, jadi kami izinkan," ujarnya.

Piere pun berharap, agar polisi dapat mengungkapkan kasus tewasnya korban yang dianggap janggal.

Jasad korban sudah dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan.

Pengakuan Keluarga Panji

Sepupu dari Panji Satria, Frans, mengungkapkan pengakuan tersangka sebelum akhirnya menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.

Dia menjelaskan Panji Satria dan Echa Tampubolon berkenalan satu bulan terakhir.

Mereka berkenalan lewat sebuah aplikasi dating. Pertemuan pertama dilakukan sekitar dua minggu sebelum pembunuhan itu.

Dua pekan sejak pertemuan pertama, mereka bertemu lagi di tempat yang sama, yakni kamar kost korban, tepatnya Kamis (30/11/2023).

Saat itu, Echa yang menghubungi Panji mengajak bertemua.

Panji mengaku kepada keluarga, bahwa dia awalnya menolak dengan alasan mau menikah pada Minggu (3/12/2023).

Namun Echa membujuk dan menjanjikan uang Rp 1 juta jika Panji mau datang ke kamar kostnya. Akhirnya Panji menerima tawaran itu.

Pertemuan kedua tersebut menjadi tragedi yang menghilangkan nyawa Echa dan sekaligus membuat Panji masuk penjara. (Sumber: Tribun Medan)

Baca juga: Begini Kondisi Echa Tampubolon Korban Pembunuhan Panji Satria Saat Pertama Ditemukan

Baca juga: Akhirnya Penyidik Merilis Kasus Subang, Yosef Terancam Hukuman Mati

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved